sebelum baca jangan lupa tekan ⭐ biar aku semakin semangat nulisnya😄. maaf kalo ada typo ya fren.
Happy Reading 💘
..
.
.
"APA-APAAN INI?! NILAI KAMU MENURUN!! DASAR ANAK BODOH!!"
Syeila memejamkan mata nya sejenak.
Takut.
Itu yang di rasakan Syeila sekarang, kepala nya menunduk dalam-dalam tak berani menatap Geo, ayah nya. Geo melempar selembar kertas ke wajah Syeila.
Syeila menahan tangisan nya, air mata nya ingin jatuh. Jangan cengeng, batin Syeila menguatkan diri. Perlahan ia menatap Geo dengan takut-takut.
"Maaf pa..."kata Syeila pelan.
Plak.
"Maaf katamu?! Maaf aja nggak cukup! Kamu harusnya belajar sungguh-sungguh Syeila! Apa yang di pikiran mu hah? Main dan main saja!" bentak Geo, saat ini Geo benar-benar marah sekali.
Syeila meringis pelan, ia mengusap pipinya, terasa sakit.
Geo menarik tangan Syeila dengan kasar, air mata Syeila jatuh begitu saja. Dirinya benar-benar takut.
Geo membawa Seyila ke kamar anaknya itu, ia mendorong Syeila hingga tubuh gadis itu terjatuh. Kepala Syeila terasa sakit sekali.
"Kamu!" Geo menunjuk Syeila.
"Harusnya contohi adik-mu! Keysha!" teriaknya.
Napas Syeila sesak. Lagi-lagi Keysha! Geo memang selalu membandingkan diri nya dengan saudara tiri nya itu.
"Sekarang kamu belajar! Beruntung Papa gak menghukum kamu seperti kemarin-kemarin!" Geo menoyor kepala Syeila dengan kasar, lalu keluar dan membanting pintu dengan keras.
Syeila meringkuk di atas lantai, sakit fisiknya tidak seberapa dengan hatinya. Ia memegang dada nya. Sakit.
Dengan perlahan ia berdiri, dan membuka laci nakas nya. Sebuah cutter merah. Ia mengambil cutter itu, menatap benda itu dalam-dalam, dan mengarahkan benda tajam itu ke lengan nya, ia goreskan ke kulitnya yang putih, darah segar keluar dari lengannya.
Syeila menghela napas nya, ia merasa lega. Dan ia melanjutkan aksi nya, ia arahkan cutter itu ke paha nya, sebelum ia menyakiti paha nya sendiri, ia menatap pahanya yang membiru, dan banyak luka di sana.
Luka yang di berikan Geo.
Syeila memejamkan matanya, dan membuka kembali matanya, lalu ia menggoreskan paha nya itu dengan cutter itu. Perasaan nya kian lega. Darah nya menetes, Ia lalu melangkahkan kakinya menuju toilet nya yang berada di kamarnya itu, ia siram luka-lukanya itu dengan air menggunakan shower.
Ia terduduk di atas lantai kamar mandi nya, Syeila merogoh saku nya mengambil ponsel nya dan menelpon seseorang.
"Halo?"
Syeila tersenyum mendengar suara itu.
"Revan...""Syeila, lo baik-baik aja?" Tanya orang di sebrang sana.
"Revan g...gue butuh lo."
"Kenapa?" Tanya Revan panik, mendengar suara Syeila saja ia sudah tahu, gadis nya itu sedang tidak baik-baik saja.
Syeila memejamkan matanya. "Sakit .. Van."
°°°
Syeila menaruh kepalanya di lipatan tangannya, hari ini mood nya sedang buruk. Revan sedang tidak bisa mengantar Syeila, karena cowok itu sedang mengantar Keysha. Ya, saudara tirinya.
Syeila heran dengan pacar nya itu, ia lebih mementingkan Keysha daripada Syeila, yang statusnya itu pacarnya. Keysha itu bukan siapa-siapa nya Revan. Hanya sebatas teman. Itu pun mereka saling mengenal karena Syeila.
"Gev... Kembaran kamu itu aneh ya."gumam Syeila pelan.
"Sye? Lo kenapa?"Syeila mengangkat kepala nya, ada Jia, sahabatnya. Buru-buru Syeila menghapus air matanya.
"Revan lagi?"tanya Jia lagi. Syeila menggeleng dengan cepat, "gak kok."jawab Syeila berbohong. Namun Jia tidak bodoh, ia tahu betul mengapa sahabatnya itu bersedih. Jia menarik bangku yang di depan Syeila.
Jia lalu duduk menghadap Syeila. "Sye, kenapa sih Lo bisa-bisa nya suka sama cowok brengsek kayak Revan?"
"Gue gak tau Jia... Gue suka sama dia.... Setelah gue kehilangan dia , gue merasa Revan itu adalah hidup gue, gu... Gue..."Syeila menahan tangisnya.
Syeila benci dengan dirinya sendiri, akhir-akhir ini Syeila gampang sekali menangis, perasaannya menjadi sensitif.
Jia mengusap punggung Syeila, ia merasa kasihan dengan sahabatnya itu, Jia tahu sebenarnya Syeila itu adalah gadis kuat.
"Sye... gue sebenernya gak suka Lo pacaran sama Revan, gue merasa dia lebih memprioritaskan Keysha di banding elo..."kata Jia. Syeila terdiam, memikirkan perkataan Jia.
Syeila tersenyum ke arah Jia, "gue harus kuat kan Ji? Gue kuat."
TBC
hai guys nantikan part selanjutnya yaa hehe, semoga suka💘💘
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Syeila
Teen Fictionmengisahkan tentang kehidupan Syeila yang kelam, ia harus terlihat tegar dan bahagia di depan semua orang. Menjalani kehidupannya yang seperti neraka. penasaran? yuk di baca dulu siapa tau suka🙌🏻