Serious..?

1.8K 303 181
                                    

Karena paksaan teman-teman jahanam nya Cale, Dokja, dan Yoojin harus membacakan puisi berantai untuk hari acara hari guru.

Tentu saja mereka lebih memilih membaca puisi daripada memakan makanan/minuman yang mereka benci.

Cale meminum lemon buatan kepala pelayan rumahnya.
Dokja memakan tomat yang dilumuri saus tomat.
Yoojin meminum jus jeruk dengan suplemen jeruk di dalamnya.

Oh, membaca puisi menjadi hal paling mudah bagi mereka. Kenapa dunia ini sungguh kejam?

Mereka bertiga membaca puisi berantai yang akan mereka bacakan nanti. Puisi itu dipilih langsung tentu saja oleh teman-teman mereka sebagai hasil musyawarah bersama.

Cale Henituse sebagai Pecinta.
Kim Dokja sebagai Pejuang.
Dan Han Yoojin sebagai Penjual Telur.

.
.

"Kita saksikanlah! Holy Trinity sekolah kita, Cale Henituse, Kim Dokja, Han Yoojin!!!"

'Holy Trinity...?' - Cale.
'Holy Trinity apaan..' - Dokja.
'Sejak kapan kami mempunyai julukan?' - Yoojin.

"Halo. Saya Cale Henituse akan membaca puisi sebagai Pecinta." 'Kehidupan pemalas.'

"Saya Kim Dokja sebagai Pejuang."

"Dan saya Han Yoojin sebagai Penjual telur."

Di sisi lain di bawah panggung.

"AHAHAHAHAHAHA LIHAT! TUAN MUDA HENITUSE SEPERTI TAK BERNYAWA!! HAHAHAHA!" Itu adalah Bud. Ya, selain siswa juga diperbolehkan melihat acara ini.

"WKWKWKWK RASAIN LU DOKJA! YOOJIN!" Han Sooyoung ikut tertawa terbahak-bahak.

"Pffttt--" Alberu dan Choi Han menahan tawanya sampai bahu mereka bergetar.

"Hyung... Semangat!" Han Yoohyun.

"Wah wah apa-apaan ini, belum mulai saja sudah ramai." Kata Jung Heewon yang baru saja datang.

Kita balik ke atas panggung.

.
.

"Saya akan membacakan puisi berjudul "BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU" untuk kehidupan pemalas ku yang manis." - Cale.

Cale, mengapa kamu merubah kalimatnya?

"Aku akan membacakan puisi perjuangan berjudul "LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA TIDAK MERDEKA"." - Dokja.

Ya, ya memangnya siapa yang mau tidak merdeka.

"Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul "AKU PENJUAL TELUR" buat adikku yang suka makan telur." - Yoojin.

Lihat, Yoojin. Adikmu memasang ekspresi 'sejak kapan aku suka makan telur?' di wajahnya.

"Saat bulan purnama menerangi alam
Kau datang padaku sambil tersenyum manja
Ku lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan
Begitu cantiknya bagaikan ..." - Cale.

Kamu sungguh membaca puisi untuk kehidupan pemalasmu, Cale. Itu sangat bagus jika Dokja tidak memotong.

"GRANAT dan MORTIR berdesingan MEMBAKAR perkampungan
Tak pernah kukenal istilah TAKUT
Walaupun lawan banyaknya seribu kali
PEDANG di kanan belati di kiri, berselimpang ..." - Dokja.

Dokja, kamu sangat bersemangat(ngegas) sampai terlihat meluapkan amarahmu ke dalam puisi.

"Telur mas telur ....!
Kubawa keliling kampung setiap hari, demi sesuap nasi.
Telur merupakan bagian dalam hidupku, semua kujual
Telur ayam, telur bebek, maupun telur ..." Yoojin yang membaca puisi terlihat sangat menyedihkan.

What The Hellz Stop It!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang