I - DIA

246 25 0
                                    

"Tae?"

"huh?"

Taehyung terkejut dari acaranya melamun, ia mengedipkan matanya—berusaha tersadar, lawan bicara di depannya menatap dengan serius.

"Kau tidak mendengarkanku, eh?"

"Maaf, Jimin, aku hanya kurang fokus."

"Ya. ya. ya, sejujurnya kau selalu seperti ini, aku tidak heran."

"Maaf."

Sahabatnya— Park Jimin, kembali menatapnya.

"Kau, lebih baik kau relakan dia, maksudku, ini sudah satu tahun sejak kejadian itu terjadi."

"Jimin, aku—" Taehyung terdiam, ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya. ia hanya belum siap dengan semua kenyataan ini, kenyataan bahwa ia kehilangan orang yang ia cintai, semuanya begitu tiba-tiba saat itu, dan yang tersisa hanyalah ia dan rasa bersalahnya yang tidak beralasan.

"Taehyung, aku hanya ingin kau bangkit kembali seperti Taehyung yang dulu. sudah lewat satu tahun sejak meninggalnya Seojoon hyung saat itu, kau harus menerimanya."

"Tidak, dia belum, dia hanya menghilang, aku yakin dia akan kembali." Taehyung menitikan air matanya, kalimat semu, tidak jelas kebenarannya. bahkan ia pun ragu dengan semua yang ia ucapkan.

Jimin menatap Taehyung sendu, sahabatnya kini sudah seperti raga yang tak bernyawa, ia tentunya miris dengan keadaan Taehyung sekarang. Bahkan ia sering tidak fokus ketika dihadapkan oleh pembicaraan serius. Ia ingin sahabatnya kembali seperti dulu.

                                   —

"Jeongguk!"

Pemuda bernama jeon jeongguk itu menoleh ke asal suara, ia melihat temannya yang sedang berlari ke arahnya.

"Hah hah hah, kau tau, hah hah,"

"Lebih baik kau bernapas dulu, sialan."

Temannya itu menarik napas panjang, ia mengatur udara yang masuk ke dalam paru-parunya secara teratur.

"Kau tau, Oh seonsaengnim mengajarku."

"Eh?"

"Beliau ingin memotong rambut siswa yang panjangnya sudah lebih dari 3cm."

"Hah?"

"YA! JUNG JAEHYUN, KEMBALI SINI KAU, SISWA KURANG AJAR."

"Sialan, Jeongguk aku duluan, dan lari lah jika kau ingin rambutmu selamat."

Jaehyun berlari— meninggalkan Jeongguk yang masih memproses segala hal di otaknya, sedangkan Oh seonsaengnim mulai mendekat kearahnya.

"Bajingan kau, Jung Jaehyun."

Jeongguk pun lari terbirit-birit, meninggalkan Oh seonsaengnim yang benar-benar dalam keadaan marah.

"BERHENTI KALIAN, JEON JEONGGUK, JUNG JAEHYUN!!!!"

                                    —

"HAH, HAH, HAH. sial, kesiswaan benar-benar mengejarku sampai keluar sekolah." Jeongguk mengatur napasnya, badannya bungkuk tanda ia sudah tidak kuat untuk lanjut,  berlari sepanjang 1km tentunya sangat melelahkan.

Jeongguk menoleh kesamping, ia melihat sebuah mini market diseberang jalan, memilih untuk masuk kedalamnya dan membeli air putih dingin untuk memanjakan kerongkongannya yang kering.

"Keparat, Jung Jaehyun, kau membawaku kedalam masalahmu, kurang ajar."

Pria Jeon itu berinisiatif untuk menghubungi temannya— Jaehyun, sebelum tiba-tiba sebuah suara menggagalkan niatnya.

STUCK | TAEKOOK [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang