Hi hallo,anyeong!
Mumpung semangat wkwk:/
Are you ready?.
Go!
Com berangkat!!.
________________
Samudra memasuki kamar mandi untuk mandi. Yaiyalah mandi yakali ternak penyu. 20 menit ia melakukan mandi dan sekalian buang pup. Karena perutnya yang tiba tiba mules dan ngga tahan lagi untuk membuangnya.Keluar dengan badan yang segar, tubuhnya masih terlilit handuk sebatas lutut. Mencari pakaian yang akan dikenakan untuk hari ini.
Berjalan ke kamar sang papa yang berada tidak jauh dari kamarnya. Tangan berotot itu membuka pintu putih besar, untuk mengambil sesuatu untuk seseorang.
Sampai didalam, ia membuka lagi ruangan milik seseorang yang berada di belakang dinding pembatas yang menghubungkan antara ranjang yaitu dan sekat walk in closet.
Memilih baju yang cocok. Dirasa sudah menemukannya, ia kembali menutup walk in closet itu.
Sebelum benar benar keluar ia harus izin dulu kepada sang pemilik. Berhenti dihadapan perempuan muda dengan membawa dress rumahan selutut kepunyaan perempuan itu.
Menyusuri wajah ayu dan menenangkan yang tidak pernah bosan ia pandang. Hingga dimana ia berkata dan meminta izinnya.
"Ma, Samudra izin pinjem baju ini. Gapapa kan ma?." izinnya pada sebuah figora besar bergambar perempuan cantik yang tersenyum sambil duduk manis memegang perut buncitnya.
Ya, itu adalah foto almarhumah mama Samudra sewaktu hidup dan di foto itu ia tengah mengandung Samudra diumur yang terbilang muda yaitu 23 tahun.
Figora besar dan berkaca tebal itu terdapat foto mamanya yang sedang duduk menggunakan dress panjang bewarna maroon memegang perut buncit sambil tersenyum bahagia.
Itu adalah kenang kenangan terakhir setelah melakukan photoshoot tersebut. Pada saat itu mama Samudra tiba tiba mengalami kontraksi yang lumayan parah dan harus dilarikan kerumah sakit.
Namun pada saat prosesi melahirkan berlangsung mama Samudra tidak sekuat apa yang dilihat, mama Samudra memiliki riwayat jantung turunan, yang mengharuskan operasi caesar.
Ada 2 kemungkinan menyelamatkan sang ibu atau sang bayi. Papa Samudra pada saat itu sangat sangat bingung ia tidak bisa memilih. Ia menginginkan istrinya tetap berada disampingnya seterusnya namun ia juga sangat sayang anaknya, ia ingin memiliki darah daging. Diantara kebingungan papa Samudra, tuhan memiliki jalan terbaik bagi hambanya.
Papa Samudra yang masih bergelung dengan pikirannya itu masih belum memberikan keputusan, sedangkan mama Samudra yang sudah tidak kuat akan kesakitannya pun memilih menyerah ia mengalah demi sang buah hati.
Mama Samudra dinyatakan meninggal dunia dihari jum'at tgl 24 september 2004 dan dihari itu pula operasi pengeluaran Samudra pun dilakukan.
Atas keleletannya untuk mengambil keputusan, papa Samudra sangat-sangat merasa bersalah tapi ia juga tidak bisa menyalahkan takdir yang sudah diberikan Tuhan kepadanya.
Keluar kamar sang papa dan tidak lupa ia menoleh kebelakang dimana foto Almh sang mama yang tersenyum kepadanya.
"I love you mam."
Ceklekk..
"Samudra! dipanggilin juga!." ngegas seorang gadis cantik itu pada sang lawan bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAALGA
Teen FictionHai, hallo anyeong!. This My first story ! and i hope you happy❤️ Bercerita tentang seorang gadis yang ditinggal oleh papa dan mamanya untuk selamanya, membuatnya harus mempunyai jiwa kuat dan pantang menyerah. Kejadian tak terduga saat pulang dari...