Assalamualaikum
💜💜💜
"Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap pada manusia. Jadi, aku serahkan semua pada Tuhanku."
°°°
Asma masuk ke dalam mobil Jungkook. Rasa canggung sudah mulai membangun benteng kokoh penyekat antara Asma dan Jungkook. Asma kembali merasa ada rantai yang mengikat tubuhnya, dia bingung harus berbuat apa, bahkan dia harus memutar otak untuk mencari bahan apa yang akan dibicarakan dengan Jungkook diperjalanan.Hari ini jadwal private BTS, selepas makan siang Jungkook memutuskan untuk jalan-jalan disekitar agensi dan untuk melihat pameran seni yang ada di sana. Asma ikut karena disuruh Sejin agar menjaga Jungkook karena dia menolak didampingi banyak bodyguard, " dua bodyguard dan Noona cukup, lagian ini hanya sebentar, Hyung," ucap Jungkook kala itu.
Tak berapa lama Asma masuk ke dalam mobil, Jungkook pun masuk. Dia menggunakan seatbelt, kemudian mulai menyalakan mesin mobil. Deru mesin mobil mengisi keheningan diantara mereka. Dua manik mata Jungkook sempat melirik Asma yang duduk tegang di sampingnya.
Tiba-tiba Jungkook mencondongkan tubuhnya ke arah Asma dan tindakan itu membuat Asma terkejut, bahkan kedua matanya membulat saking kagetnya melihat Jungkook seakan menyudutkan dirinya.
Asma menahan napas, degup jantungnya terasa menggedor-gedor ingin keluar dari tempatnya. Sekujur tubuh Asma seakan dialiri listrik saat embusan napas Jungkook terasa sekali di pipi kirinya.
Mereka begitu dekat sekali.
Suara seatbelt ditarik, membuat Asma menghembuskan napasnya kencang, dia merasakan sesak dan panas. Ternyata Jungkook hanya ingin memasangkan seatbelt untuknya. Asma merasa setengah mati terkejutnya. Setelah menarik dan memasangkan seatbelt untuk Asma, Jungkook kembali ke posisinya menghadap kemudi. Sempat ada tarikan kecil di bibir Jungkook sesaat sebelum menginjak pedal mobilnya untuk melaju.
Selama perjalanan, Asma melempar ke arah luar jendela menatap gedung-gedung tinggi dan pohon. Rasanya masih panas kaena kejadian tadi, Asma merasa mungkin pipinya tengah merona seperti kepiting rebus. Asma merutuki dirinya sendiri karena sudah berpikir yang tidak-tidak. Menurutnya itu memalukan.
Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Hanya suara deru mesin yang menemani kecanggungan seorang manager dengan artist nya ini.
Karena merasa kurang nyaman, Jungkook menjulurkan tangannya ke arah dashboard memutar salah satu komponen benda persegi yang terpasang di situ. Perlahan, alunan musik mulai terdengar. Jungkook menyalakan radio.
Asma terhenyak, ingin sekali menoleh, tetapi lehernya terasa kaku karena canggung. Dia juga tak mau memperlihatkan pipinya yang merona ke pada Jungkook.
Lagu dari Jo Jung Suk berjudul Aloha kini mendominasi suara didalam mobil. Kebetulan atau apa, yang jelas lagu itu tengah menjadi lagu favorit Asma. Beberapa kali bibirnya ingin bersuara ikut menyanyikan lagu tersebut, tetapi lagi-lagi terhalang rasa malu. Alhasil, dia hanya bernyanyi tanpa suara sambil menatap gedung menampakan diri silih berganti, dia ingin menetralkan rasa panas di pipinya.
Jungkook melirik wanita itu, lekukan senyum maknae grup BTS itu terlihat jelas. Dia merasa tergelitik karena tingkah Asma yang menurutnya itu lucu.perjalanan ini cukup menghibur Jungkook, sepanjang jalan setiap lagu berganti Asma juga ikut bernyanyi meski tak ada suara yang keluar dari mulutnya, bahkan beberapa kali Jungkook sudah memancing Asma untuk mengeluarkan suaranya dengan membesarkan volume radio, namun tetap saja Asma menyimpan sendiri lagu-lagu itu di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because They ( Tidak Dilanjutkan )
RandomAsma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pangeran tampan yang sangat ia kagumi. Ini bukanlah cerita keseharian menjadi seorang manager. Bukan juga cerita perjuangan fans agar mendapatka...