53. Fly to My Room.

123 36 31
                                    

Penulis.

"Jadi kamu berantem sama Galen?" tanya Lisa tanpa menunjukkan raut wajah terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kamu berantem sama Galen?" tanya Lisa tanpa menunjukkan raut wajah terkejut. "Ya memang sih, si Galen tuh tipe manusia aneh. Tapi masa sih, belum juga sebulan pacaran, sudah berantem saja" komentar Lisa sambil melahap makanan yang dipesannya.

Nirmala menghela napas lelah. "Benar juga. Belum ada sebulan pacaran, tapi Galen sudah melakukan kesalahan besar"

"Kesalahan besar? Dia selingkuh?"

"Nggak"

Lisa mengangguk. "Orang model Galen memang bukan tipe yang suka selingkuh, sih. Trus dia ngapain? KDRT?"

"Nggak"

"Benar juga. Kalian kan belum menikah"

Nirmala memicingkan mata ke arah Lisa, sebal.

"Oh aku tau!" seru Lisa kemudian. "Apakah dia berbohong padamu?"

Nirmala tampak berpikir. "Kalau dipikir-pikir.. Dia tidak berbohong padaku, sih. Tapi--"

"Astaga.. Dia menghamilimu?" potong Lisa yang disambut pukulan di kepalanya dengan menggunakan garpu oleh Nirmala.

"Kita tuh pacaran secara sehat tau nggak? Hamil dari Hong Kong?"

"Pacaran secara sehat? Makan makanan vegan gitu maksudnya? Omong kosong macam apa itu" nyinyir Lisa sambil menikmati suapan terakhirnya.

Nirmala mendengus kesal tapi akhirnya tetap menceritakan masalah yang membuat dirinya dan Galen bertengkar kepada Lisa. Dia benar-benar butuh orang untuk berbagi mengenai masalahnya, karena dia sendiri tidak berani menceritakan hal ini kepada keluarganya, apalagi kepada Kak Arlan.

Kedua alis Lisa terangkat setelah mendengar cerita Nirmala. "Demi apa Galen ngelakuin hal kayak gitu? Wow.. Nggak nyangka deh, Galen bisa bersikap kayak gitu ke kamu" komentarnya kemudian menyeruput jus alpukat yang Ia pesan.

"Menurut kamu gimana? Dia keterlaluan, kan?" pancing Nirmala. Jujur saja, Ia sedang mencari teman yang mau berdiri di pihaknya untuk membenarkan rasa marahnya kepada Galen.

"Keterlaluan, sih.." jawab Lisa menggantung. "Tapi menurutku itu romantis sih, La. Dia kayak gitu karena nggak mau jauh dari kamu. Sumpah nggak nyangka deh sama Galen, sekalinya suka sama cewek malah bucin banget haha"

"Kok respon kamu malah kayak gitu, sih? Memangnya kalau kamu ada di posisiku, kamu nggak akan marah?"

Lisa tampak berpikir. "Nggak, tuh. Aku malah senang diposesifin gitu. Karena sebenarnya aku juga nggak bisa LDR sama orang yang aku suka, hehe. Toh, aku juga beda sama kamu. Aku nggak punya mimpi dan nggak terlalu ambil pusing dengan masalah keuanganku, jadi sorry banget kali ini aku nggak bisa relate sama curhatanmu" jawabnya jujur.

Nirmala cemberut. Kayaknya keputusan dia untuk curhat sama Lisa adalah sebuah kekeliruan, deh.

"Tapi ya kalau dilihat dari segi manapun, Galen tetap salah. Harusnya kalau memang dia keberatan LDR, ya dia diskusi dulu sama kamu. Iya kan?" tambah Lisa.

Things That We Didn't Say [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang