Dalam tulusnya berkasmaran, kita seakan berada dalam mimpi yang kita buat sendiri, kita merasa bahwa segalanya harus di bagi bersama, perasaaan sepi, rasa suka, dan rasa bahagia bagai satu potongan pizza terakhir dengan balutan saus keju diatasnya, bagaimana pun juga harus di bagi dan di rasakan berdua, kita tidak mau mereka-reka hal-hal yang akan hadir di masa depan kita, karena hal yang ada di dalam kepala hanya kebahagiaan yang di tuntut tidak ada habisnya, aku kadang berfikir suatu hal yang mungkin sering terjadi saat berada di garis alinea pertama dalam sebuah cerita cinta, ketika sedang asik-asiknya membahas hal-hal yang pada dasarnya tidak ada gunanya, lalu seketika salah satu dari kita izin untuk menjemput mimpi singkat yang tak pernah nyata, entah dari mana datangnya, tiba-tiba muncul perasaan yang membuat sepi dan hampa, hal yang muncul dari hal sederhana bisa membuat rindu yang begitu dalam rasanya, entah sesunyi apa jadinya aku, jika kau pergi dan membuat cinta menjadi hampa yang berakhir duka yang tak terbayang garis habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Hati dan Hidupku
PoetryBagiku Sajak dan Puisi adalah fase paling akhir dari kejujuran yang mewakili perasaan hati seseorang.