7. Salting

436 96 23
                                    

Fenly menagkup kedua pipi Anna "Mata kamu kenapa bengkak?" tanyanya lembut.

Anna menggeleng kecil "Ke pipisan kecoa. Kenapa?  Kamu malu ya ngajak jalan aku, dengan kondisiku kaya gini?" balas Anna berbohong, ia tidak mau jika Fenly mengetahui bahwa semalam ia menangis.

"Bukan gitu, An, aku nggak malu kok, lagian kan pacar aku cantik dari lahir, jadi mau gimanapun tetep keliatan cantiknya."

Anna terkekeh kecil, entah sejak kapan Fenly belajar menggombal seperti ini.

"Bagaimana Tuan Putri, kita jadi jalan?"

Anna mengangguk, bibirnya tertarik membentuk senyuman. Fenly pun membuka pintu mobilnya, mempersilakan Anna masuk.

"Terimakasih, Pak Supir! Tuan putri ini sangat puas sekali," ujar Anna dengan cengiran khasnya.

Fenly hanya tersenyum, berjalan memasuki kursi pengemudi.

"Tuan Putri, mau Pak supir antar kemana?"

"Emm... Ke restoran aja deh, tapi Pak supir yang bayar ya, " balas Anna setelah beberapa detik berpikir.

Fenly mengangguk, lalu menyalakan mesin mobilnya, dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Anna.

"Jadi, Tuan putri saya nggak makan berapa hari nih?  Kok tumben lahap banget makannya," ledek Fenly, melihat gadisnya memesan makanan cukup banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, Tuan putri saya nggak makan berapa hari nih?  Kok tumben lahap banget makannya," ledek Fenly, melihat gadisnya memesan makanan cukup banyak.

Anna menggerakan jarinya seperti orang yang sedang menghitung "Kalau nggak salah seminggu."

"Serius?"

Anna terkekeh, bisa-bisanya Fenly mempercayai ucapannya, padahal dia hanya bercanda.

"Nggaklah, ya kali satu minggu nggak makan. Bisa-bisa saya mati kelaparan dong," ucap Anna.

Fenly menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dengan cengiran khasnya.

"Kamu nggak makan?" tanya Anna,

"jangan bilang 'lihatin aku makan aja udah bikin kenyang kok'."

Fenly pun terkekeh, bagaimana bisa gadis itu mengetahui isi pikirannya.

"Basi, udah banyak yang sering ngomong kaya gitu."

Lelaki itu mengacak gemas rambut Anna "Iya sayang, aku nggak akan bilang itu kok."

Uhuk... Uhuk...

Anna tersedak, perlakuan Fenly yang begitu tiba-tiba membuat dia terkejut.

Fenly menyodorkan minuman pada Anna, gadis itu segera meneguknya sampai habis.

"Makannya pelan-pelan dong, jangan kaya kuli bangunan gitu. Lagian makanannya nggak akan ke habisan kok, kalau pun habis, kamu bisa pesan lagi," tegur Fenly.

Anna tertegun. Apa katanya kuli bangunan? Fenly menyamakan makanan Anna dengan tukang bangunan?

Fenly membersihkan sisa makanan, di bibir Anna dengan tisu. Melihat wajah tenang milik Fenly, membuat jantung Anna berdegup kencang.

Sayap Pelindung 2 : Cerita yang belum usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang