Truning Blue Like The Sky

Eps 1. Regret (1)

Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata yang di rangkum menjadi sebuah cerita.
Untuk nama tokoh author samarkan.

Dan di harapkan yang membaca kisah ini untuk 18 tahun keatas.

Terima kasih, selamat membaca❤️

                       ~~~~~~~~

"Egra mana?"

Pria itu menatapku aneh dan heran.

"Maaf,lo siapa yah?" Tanyanya.

Aku menghela nafas sebentar lalu menjawab

"Gw pacarnya,dia ada disini?"

Perkataan ku tadi membuat pria di depanku berkerut keningnya dan terheran-heran.

"Lo pacarnya?gk salah denger gw?"ucapnya.

"Iya gw pacarnya,ko lo aneh gitu natap gw?"

"Ahh engga,setau gw dia udh punya pacar dan udh bertahun-tahun pacaran tapi bukan lo pacarnya."

DEG.

Di situ perasaanku sakit ketika mendengar hal itu dari temen Egra. 

Teganya dia bohong kepadaku,Padahal kita udh pacaran hampir 1 tahun.

Dan ternyata selama ini aku hanya selingkuhannya.

Hari ini aku mampir ke kost-an Egra untuk mencarinya,karena dia sudah 1 bulan dia tidak menghubungi ku.

Dia benar benar lost kontak denganku.

Dan yang akhirnya aku mengunjungi kost-an dia,dengan harapan aku bisa menemuinya.

Tetapi aku tidak menemuinya,aku malah menemukan fakta baru tentang Egra.

"Maksud lo?gw ini pacarnya!mana mungkin dia punya pacar selain gw!"ucapku yang sedikit berteriak disitu aku berusaha menahan air mataku.

"Gw udh lama sahabatan ama dia,tapi gw belum pernah denger dia putus ama pacarnya"

"Lo jangan bohong!"

"Gw serius,baru aja sekitar setengah jam yang lalu Egra pergi sama pacarnya.Klo lo gk percaya susul dia di cafe ×××××× biasanya dia suka nongkrong di situ ama pacarnya"

Aku tidak percaya ini,nafasku terpengah-pengah.

Sesak rasanya mendengar semua ini dari temen Egra,Aku tidak tahu harus apa.

Akhirnya aku pergi dari kost-an itu dan menuju cafe yang di tunjukan temennya Egra.

Aku ingin kejelasan dari dia,kenapa dia setega itu ke aku,dan kenapa dia tega ngehianatin aku disaat aku HAMIL anak dia!.

Ya.Aku hamil anak Egra,usia kandunganku hampir 2 bulan.

Setelah aku sampai cafe yang di tuju oleh temennya Egra,akhinya aku mencari Egra.

Dan betapa terkejutnya aku melihat dia bersama perempuan lain,dia tengah asik mengobrol,bercanda tawa bersama perempuan itu tanpa mempedulikan perasaanku.

Aku langsung menghampiri mereka,tanpa mempedulikan sekitar.

"EGRA!"Panggilku yang membuat egra menoleh,begitu juga perempuan itu.

Aku menatap wajah mereka dengan kesal, marah dan sedih yang berkecamuk.

Perempuan di sebelahnya terheran melihatku yang seperti ini dan dia bertanya kepada Egra siapa perempuan ini.