lomba

420 11 0
                                    

Pagi ini gue sengaja berangkat pagi pagi banget, Karna  gue takut ketemu sama si ian, dia pasti bakal buat perhitungan dengan gue, soal kemarin.

Gue cepet cepet keluar dari mobil untuk menuju kelas, gue tau kalo ian itu paling males ke kelas gue, karna kalo dia ke kelas gue yang ada dia di keroyok sama fans gilanya itu.

"bear!" Teriak gue saat gue lihat aiden di parkiran, dan benar saja dia menoleh ke arah gue.

Gue tertawa keras karna bener yang di bilang abang gue kalo dia itu panggilan rumahnya bear.

Saking asyiknya tertawa gue gak tau kalo dia nyamperin gue. "Lo bilang apa tadi?" Tanyanya ke gue dengan wajah serius "bear! Gue bilang bear!" Ucap gue lagi dengan tertawa dan langsung kabur.

"Gummy!!!" Teriak aiden keras hingga membuat gue berhenti.
"Elo bear!!" Teriak gue melihat ke arah aiden. Saat gue mau berbalik  gue di buat terperanjat "abang!!" Pekik gue.
"Apa lo abang abang, karang mana duit gue?" Ucap ian

"Duit apaan?" Tanya gue pura pura lupa.

"Lo pura pura lupa ya?" Ucap abang gue dengan menyeringai dan menoleh ke arah aiden, dan gue mengikuti arah matanya, dan jatuh lagi tatapan nya ke gue.

"Mau gue kasik tau ke aiden, kalo lo kepo sama dia?" Ancam ian.

"Aaa... Iya iya gue bayar!, Cuman duit segitu juga" ucap gue memanyunkan bibir.

"Enak aja segitu, lo harus ganti lima kali lipat dari itu" ucapnya dengan enteng.

"gila! Gue bilangin bunda lo ya." Pekik gue.

"Bilang aja sono,!" Ucap ian.

Gue mendengus. "Iya iya, gue mau!" Ucap gue langsung meninggalkan dua cowok gila itu.

Kls XI ips 1

"Selamat pagi anak anak yang manis..." Ucap guru termuda di sekolah gue. Namanya bapak Andika, dia guru seni di sekolah gue.

"Pagi pak...!" Seru anak anak sekelas.

"Karna kita sudah memasuki bulan Desember, bapak dan guru guru yang lain sudah sepakat untuk kita merayakan natal dan tahun baru" jelas pak andika.

"Kita adakan lomba untuk menghias pohon natal, dan nanti akan di bagi menjadi dua belas kelompok dansatu kelompok berisi dua puluh lima ornag, dari kelas X, XI, dan XII" jelas pak Andi.

"Berarti nanti kita satu kelompok dong pak, dengan adik kelas dan kakak kelas?" Tanya salah satu teman kelas gue.

"Iya,guru yang lain sudah menentukan dua belas kelompok terdiri dari siapa saja, dan nanti pas jam istirahat kalian  bisa lihat di mading ya" ucap pak Andi dan langsung meninggalkan kelas.

Jam pelajaran sudah selesai, gue dan temen-temen Langsung berlari menuju Mading, gue Melihat nama gue ada di kelompok mana, lama gue nyarik nyarik, akhirnya ketemu juga, gue sedih karna gue gak satu kelompok sama karen,

"Al... Kita jadi lawan" ucap karen memanyunkan bibirnya.

"Iya... Ngapain sih ada acara kek gini!" Sungut gue sebel.

"Waahh kelompok yang menang dapet voucher camping nihh! Di bali!!!" Teriak cowok tinggi itu.

"Aaaa... Gummy kalo gue menang, lo gak bisa ikut sama gue dong" ucap karen sedih.

"Ya kali kalo lo menang, tapi gapapa sih, gue bisa nyusul haha tapi kalo gue di ijinkan sama bunda gue" ucap ku dan disusul dengan mulut yang di monyongin.

. . .

Gak kerasa udah jam pulang sekolah, aku berjalan menuju parkiran mobil, betapa terkejutnya aku ketika melihat ban mobil ku kempes.

"Aaa! Shiittt! Karang hari apa sih! Napa gue apes gini!!" Kesalku. Dan aku langsung melihat ponselku untuk memastikan bahwa ini bukan hari Senin.

"By... Gue balik duluan yaa..." Ujar brian dengan senyum yang lebar.

"Abang!!!!" Pekik ku karna aku tau bahwa ini adalah kerjaan nya.

Satu sekolah sudah tahu bahwa aku ini adiknya brian, brian yang memberi tahukan sendiri karna gosip yang beredar di sekolah, Setelah dia menolong ku.

Aku langsung menelpon karen berniat untuk nebeng, tutt tuutt
"uuh! Tuh anak kalo lagi di perluin gak pernah bisa buat di hubungi" kesalku.

Tin...!!! Suara klakson mobil membuat ku melompat kaget. Cepat cepat aku minggir, dari tengah jalan.

Namun mobil itu tak juga berlalu, aku memperhatikan mobil itu seperti mobil aiden,

Tok tok tok! Ku ketok kaca mobil nya dan menampilkan seorang yang sangat tampan di dalam mobil itu.

Aiden hanya menggunakan kaos putih polos dan masih memakai celananya sekolahnya, "ayo naik!" Seru cowok itu.

"Ogah! Gue bisa pesan taksi online" ucap ku, tapi sayang waktu aku melihat ponselku, ponselku sudah mati kehabisan daya baterai.

Aku pun menoleh nya lagi dan "iya gue ikut ya, kali ini aja" ucap ku malu.

Saat di dalam mobil tak ada yang memulai obrolan, aku hanya diam memandangi jalan lewat  jendela mobil, dan Aiden yang fokus menyetir.

Ting! Suara notifikasi pesan di handphone Aiden, aku sempat menoleh ke arahnya.

"Tolong dong bacain dong" ucapnya tiba tiba,

Aku terkejut di buatnya, "hah! Ya gak boleh lah," ucapku.

"Kenpaa gak boleh? gue yang nyuruh lo, gue ini bos lo, dan lo babu gue!" Ucapnya lagi bikin gue makin benci ma cowok ini.

Tapi alam bawah sadar gue pengen biar dia jadi cowok gue hehehe.

Gue langsung ambil handphone nya dan gue baca pesan itu.

"Rapat untuk membahas lomba menghias pohon natal! Harap para ketua kelompok datang ke sekolah jam 4 sore, dan harap juga membawa teman satu orang untuk jadi wakil ketua!!!!!!!!" Baca gue dengan suara full volume dan bass.

"Gila lo!" Ucap Aiden sambil mengusap telinga nya

"Lo juga gila" ucap gue menyodorkan wajah gue di depan wajahnya.

Kiitttt!! Brugh! "Aww jidat gue!" Pekik gue.

"Turun!" Perintah aiden.

Gue langsung turun tanpa bilang terimakasih.






Maaf kalo ceritanya gak seru, tapi gue sebenernya pusing, mikirin cerita yang gak ada orang yang baca. Huufftt











You And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang