Bagian 12

1.4K 230 7
                                    

Bagian 12

SEASON ONE:  Grow In Feeling

Published on November 26, 2021

 

 

Sebuah flat enam lantai berdiri di pedesaan Pulau Jeju yang dicat dengan warna hijau pirus. Mobil yang dikendarai Na Jaemin berhenti di halaman luas yang menjadi area bermain anak-anak yang tinggal di flat. Dia melirik Huang Renjun yang kebingungan dibawa ke tempat ini. “Kita akan tinggal di sini untuk sementara waktu. Ayo turun.” Katanya turun dari mobil.

Huang Renjun bingung dan hanya ikut turun. Anak-anak kecil yang sedang bermain di halaman berlari ke arahnya dengan rasa ingin tahu apalagi melihat Huang Renjun yang begitu memesona. Mereka berdiri di depan Huang Renjun dengan mata memuja dan berair karena baru pertama kali melihat orang datang ke tempat ini dengan begitu rapi dan harum. Kalau di kota, sudah biasa. Tapi ini di desa.

Beberapa orang dewasa yang tahu ada tamu dari kota memperhatikan itu. Beberapa gadis muda mulai membicarakan siapa dua pemuda tampan yang datang dengan mobil mahal itu. Mereka berebut untuk mencari tahu dua orang itu.

Huang Renjun bingung karena anak-anak kecil ini hanya menatapnya. Dia ingat bahwa dalam perjalanan dia meminta Na Jaemin untuk membelikannya permen. Dia mengambil permen di dalam mobil dan membagikannya kepada mereka. Anak-anak menjadi senang dan bersyukur. Tapi mereka tetap tidak mau pergi sampai Na Jaemin datang dengan memegang tangan Huang Renjun dan membawanya ke suatu tempat dimana anak-anak mulai membubarkan diri.

Gadis-gadis muda yang melihat dari atas sudah bisa menebak bahwa mereka adalah pasangan, terlihat dari bagaimana pemuda itu, Na Jaemin memegang tangan Huang Renjun dan sesekali membisikkan sesuatu yang begitu mesra di telinganya. Belum berjuang harapan mereka pupus sudah untuk mendapatkan salah satunya.

"Kenapa kita harus tinggal di sini?" tanya Huang Renjun dengan rasa ingin tahu.

Na Jaemin terdiam sejenak lalu menjawab. "Aku ingin suasana baru."

Huang Renjun menoleh ke bangunan yang dipenuhi banyak orang dan sebagian balkon menggantung pakaian. Dia tidak punya masalah tinggal di tempat seperti ini tapi masalahnya adalah Na Jaemin tidak memberikan alasan yang tepat dan jelas untuk itu. "Paman kecil, paman kecil, aku belum menerima permen." Seorang gadis kecil menarik-narik pakaian Huang Renjun dengan wajah menyedihkan.

“Eh …” Huang Renjun cukup terkejut melihatnya. Dia melihat seorang gadis kecil yang lucu setinggi betisnya sedang menunggunya untuk memberikan permen. Dia bingung karena permen yang dia berikan kepada anak-anak lain sudah habis.

Na Jaemin yang melihat anak kecil itu terus menarik-narik baju Huang Renjun membuatnya berjongkok. Dia mengeluarkan cokelat dari mantelnya yang cukup membuat Renjun terkejut melihatnya ketika dia memberikan cokelat itu kepada gadis kecil ini. Hatinya tersentuh. “Paman kecilmu tidak punya permen lagi. Tapi paman besarmu punya cokelat. Ini untukmu." Katanya sambil mengelus kepala gadis kecil itu.

Gadis kecil itu dengan antusias mengambil cokelat itu dan membukanya. Sebelum dia memakannya, dia menusukkan coklat itu ke mulut Na Jaemin. "Ayo makan dulu paman." Gadis kecil itu berkata sambil tersenyum lebar. Na Jaemin menggigit kecil lalu gadis manis itu menyerahkannya kepada Renjun. "Paman kecil, paman kecil juga harus merasakannya." Huang Renjun yang tertegun mengangguk cepat. Dia menggigit coklat yang telah digigit oleh Na Jaemin.

"Terima kasih paman kecil, paman besar." Kemudian gadis kecil itu menggigit gigitan cokelat Huang Renjun. Dia berlari mengejar ibunya yang tersenyum canggung kepada dua pemuda yang telah memberikan coklat kepada anaknya.

Star Twinkle  [ SELESAI ] Jaemren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang