[31]

11.4K 1.1K 140
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI


Di ruangan yang di dominasi oleh warna hitam terlihat pria paruh baya menatap penuh arti pada sosok wanita cantik dihadapan nya.

"Jadi kapan kamu akan menyerahkan 50% saham Alexander Group pada Daddy?" tanya nya sambil mengetukkan jari jemari nya pada meja.

"Bersabarlah, Dad. Aku akan menyerahkan saham itu setelah aku dan Albert resmi menikah." jawab nya.

Pria tua itu hanya menganggukkan kepalanya. Pandangan dua manusia itu beralih pada pintu yang terbuka dan memperlihatkan Catya yang berjalan pelan sambil membawa tiga cangkir teh hangat.

"Jadi kapan kamu akan menjemput Albert?" tanya Catya setelah duduk di kursi dan menatap suami nya itu.

"Dua minggu lagi." jawab Johan.

"Kalau Albert tidak aku kembali ke sini bagaimana, Dad?" tanya Aileen.

Mendengar pertanyaan Aileen membuat Johan tertawa kecil. Bagi nya membawa Albert adalah hal yang mudah bahkan terbilang sangat mudah.

"Setelah Albert kembali lalu bagaimana dengan istrinya itu? Aku tidak mau anak Albert lahir dari rahim wanita murahan itu." ucap Catya yang diangguki oleh Aileen.

Johan tidak menjawab pernyataan istrinya tapi pria itu mengambil kotak berwarna coklat tua dari laci mejanya. Johan tersenyum tipis saat melihat barang yang ia beli beberapa hari lalu terlihat sangat bagus.

Perlahan Johan membuka kotak itu dan mengambil isi di dalam nya. Sedangkan Catya dan Aileen Hanay bisa terdiam dan sedikit menjaga jarak dengan Johan.

"Jangan takut! Dua pistol ini tidak akan aku tembakkan pada kalian." ucap Johan lalu kembali memasukkan dua pistol itu ke dalam kotak nya.

"Lalu kepada siapa akan Daddy tembakkan?" tanya Aileen.

"Satu pistol akan Daddy tembakkan tepat di kepala wanita sialan itu dan pistol satu nya lagi akan Daddy tembakkan pada calon anaknya." ucap Johan yang membuat Catya ataupun Aileen tersenyum manis.

>>> JODOHKU OM-OM <<<

Sheren menatap layar televisi yang menyiarkan berita yang terlihat sangat tidak penting. Sekilas Sheren menatap pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat.

Albert masuk ke kamar mandi baru sepuluh menit namun bagi Sheren sepuluh menit itu sangatlah lama. Setelah membujuk Albert, akhirnya pria itu setuju untuk membawa nya keluar dari rumah walaupun hanya satu jam saja.

Saat Sheren tengah asik menonton telivisi sambil memainkan handphone nya, tiba-tiba saja handphone Albert berdering. Mau tidak mau Sheren mengambil handphone suami nya dan terlihat jelas nama Johan disana.

Walaupun sempat ragu tapi Sheren mencoba untuk memberanikan diri mengangkat panggilan dari mertua nya itu.

"H.. hallo?"

"Kau istrinya Albert
bukan?"

"Y..ya benar."

"Apa Albert sudah mengurus
perceraian kalian?"

"Apa yang kau katakan, Dad?"

"Jadi Albert tidak mengurus
nya? Baiklah, itu artinya dia
ingin bermain-main dengan ku."

"Apa maksud semua ini, Dad?
Aku tidak mengerti."

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang