Tsugikuni Yoriichi, seorang anak berusia dua belas tahun berada disebuah kuil.Seorang anak yang memiliki nasib cukup malang
Di benci oleh ayahnya, merawat ibunya yang sakit, dan sekarang ia sudah mendekam di kuil selama dua tahun.
Entahlah, mungkin ini takdir yang sudah diciptakan oleh sang maha pencipta?
Ya, mungkin.
Sekarang anak itu tidak ada di kuil seperti biasanya, entah apa yang merasukinya untuk keluar
Padahal biasanya, dia tidak akan keluar jika tidak memiliki kepentingan.
Padang rumput
Tidak hanya ada rumput hijau di sana. Ada beberapa ilalang, bunga liar, burung-burung, dan dandelion.
Entah kenapa kakinya membawa dirinya untuk ke tempat ini, mungkin sebuah kebetulan.
Mata maroon nya menatap sekeliling, benar-benar sepi. Walau begitu tempat ini cukup indah.
Sampai dimana, dirinya menemukan seseorang duduk dibawah pohon yang cukup rindang.
'Siapa?'
Tidak biasanya Yorichii peduli pada orang lain.
Tapi entah kenapa, ia sekarang malah penasaran
Efek terlalu lama di kuil, mungkin?
Rasa penasaran menguasai seluruh dirinya, dan ia mendekati orang yang ada dibawah pohon tersebut.
Sampai dimana dia berhenti tidak terlalu jauh dari si orang tersebut, raut penasaran nan polos terlukis di wajahnya.
"Langitnya sangat indah ya, belladonna-kun"
Yang dimana suara tersebut berasal dari orang yang duduk dibawah pohon itu
Sepertinya dia cukup peka akan kehadiran nya Yoriichi.
'Dia bicara padaku?'
Batin Yoriichi bingung, haruskah ia menjawabnya?
Tapi ia juga bingung, apa yang harus ia jawab.
Kemudian orang tersebut menolehkan kepalanya kearah Yoriichi
Senyuman manis terlukis dengan indah dari bibirnya.
Anak laki-laki itu hanya bisa diam, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Eunoia membanjiri pikirannya, setelah melihat senyuman dari orang itu
Begitu juga mata maroon nya, memancarkan daya tarik yang polos pada orang tersebut.
"Rambut mu benar-benar indah, bella donna-kun. Mengingatkan ku pada Sandyakala"
Ujaran dari orang tersebut, membuat Yoriichi bingung sendiri
'Apa maksudnya?'
Tatapan polos dan keingintahuan yang tinggi, tersirat jelas dari wajahnya.
Tentu kekehan lolos dari bibir orang tersebut
Senyuman geli terpampang di wajahnya yang sempurna, tanpa cacat sedikitpun.
"Jangan menatapku seperti itu, belladonna-kun" tuturnya
Oke, Yoriichi makin bingung sekaligus penasaran pada orang ini.
"Dandelion nya benar-benar cantik bukan, belladonna-kun?" Tanyanya menatap hamparan rumput yang luas
Tentu saja, Yoriichi ikut menatap hamparan rumput itu.
'Dia benar, bunga nya indah'
Hati kecil Yoriichi menyetujui ucapan dari orang tersebut.
Memang tidak ada emosi diwajahnya, namun hatinya memancarkan ketertarikan pada bunga liar itu.
Kemudian orang itu menatap Yoriichi kembali, dan melukiskan senyuman kecil pada wajahnya itu
Tentu saja, anak itu menatapnya balik dengan tatapan polos dan lugu.
Yang membuat wajahnya itu terlihat lucu, dimata orang' tersebut.
"Biarkan bunga ini menjadi saksi bisu pertemuan kita ya, belladonna-kun"
❝Pertemuan kita bukanlah sebuah kebetulan, melainkan takdir❞
– ❥ Keywords
Belladonna : salah satu tanaman paling beracun yang pernah dikenal.
Eunoia : pemikiran yang indah, pikiran yang baik.
Sandyakala : cahaya merah saat senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐀𝐍𝐃𝐄𝐋𝐈𝐎𝐍
Romance❝ 𝐁𝐈𝐀𝐑𝐊𝐀𝐍 𝐁𝐔𝐍𝐆𝐀 𝐃𝐀𝐍𝐃𝐄𝐋𝐈𝐎𝐍 𝐈𝐍𝐈, 𝐌𝐄𝐍𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐒𝐀𝐊𝐒𝐈 𝐁𝐈𝐒𝐔 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀 ❞ ❥ ‑‑‑‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ‑ ╭──────────────────✎ ╰─▗ ▘➤𖥸 𝐓. 𝐘𝐨𝐫𝐢𝐢𝐜𝐡𝐢 𝐱 𝐅!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ────── ❝ 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐩𝐚...