⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️
"Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sinopsis :
"Kamu adalah pelangi dalam buana-ku. Tempat di mana seluruh warna bertitik temu."
Aliando Johansa kerap dijuluki 'Dewa Perang' bagi PT. Amarta Buana karena tangan dinginnya. Popularitasnya dalam lingkup bisnis telah tersohor di penjuru Asia Tenggara. Dunianya terlalu klasik dan hampa. Ia tidak pernah merasakan warna lain selain monokrom di dalam hidupnya.
Semuanya berubah setelah Ali mengenal sosok Aprillia Kasandra, manajer administrasi dan keuangan PT. Amarta Buana, dunianya terasa begitu energik dan berwarna. Sosok yang banyak bicara dengan tingkat kecerdasan diatas rata-rata itu mampu meningkatkan gairah lain dalam hidup Ali.
Namun, perjalanan cinta mereka tidak semudah itu. Ali adalah pewaris utama PT. Amarta Buana, hidupnya telah dirancang sedemikian rupa bahkan sejak lahir. Kisah cinta mereka harus mengalami banyak pasang dan surut untuk mengejar restu orang tua Ali.
Prilly seringkali ingin menyerah karena tidak ingin Ali membangkang pada orang tuanya, tetapi Ali selalu memiliki cara tersendiri agar Prilly tetap berada di sisinya. Di dalam buananya yang hanya mengenal hitam dan putih.
* * *
Selamat datang di dunia Aliando Johansa yang kaku dan Aprillia Kasandra yang cerdik. Cerita ini akan memiliki banyak konflik eksternal. Cerita ini juga mungkin akan menggetarkan jiwa kemiskinan kita semua:) Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk lebih sering update cerita ini. So, enjoy!
Menjawab pertanyaan kalian tentang mengapa Stay (Away) dibuat sad ending? Jawabannya sederhana, karena cerita ini 40% based on true story. Di mana, di real life pada akhirnya karakter 'Prilly' mati karena ia memutuskan untuk berhenti mencintai Ali.
Kenapa bukan Ali yang mati? Karena, aku ingin menggambarkan besarnya cinta Prilly untuk Ali bahkan sampai akhir hayatnya. Selain itu, aku merasa siksaan untuk Prilly selama masih hidup sudah terlalu banyak. Jadi, biar gantian Ali saja.
Sebenarnya, dari awal aku memang telah merancang ending seperti ini. Jadi, mohon diterima dan dinikmati saja ya. Kalau kalian ingin merancang ending di otak kalian sendiri, silakan.
