3

642 91 2
                                    

Hari ini jadwal Irene memeriksa beberapa pasien yang telah dioperasinya. Beruntung juga karena hari ini tidak ada operasi tapi belum tahu nanti kalo ada operasi dadakan.

Irene tengah duduk di ruangannya sambil membaca laporan para keluhan pasiennya. Dia mempelajari gejala-gejala yang timbul dengan serius.

Tok! Tok! Tok!

" Masuk! "

Lalu seorang wanita anggun masuk ke ruangan Irene dan seketika Irene pun langsung berdiri memberi salam terhadap orang tersebut.

" Bu Chorong, ada apa ya? " Tanya Irene.

" Kamu tau kan tentang rumah sakit berkerja sama dengan perusahan Barro untuk kesehatana gratis dan bantuan sosial? "

Tau lah, orang gue yang bakal mewakili dateng sama suami lo. - Batin Irene.

" Ya, saya tahu. Lalu untuk apa Bu Chorong kemari ya? " Tanya Irene tanpa basa-basi.

" Saya mau ajak kamu belanja, tolong pilihkan style anak muda jaman sekarang. Aku ingin ikut acara tersebut dengan Yerin nanti. "

" Tapi bu, saya masih banyak pekerjaan serta masih ada beberapa pasien yang belum saya periksa. " Ucap Irene.

" Sudahlah ayo, tidak perlu dikhawatirkan. Nanti suruh Dahyun atau Wendy yang menggantikannya. Saya juga sudah minta izin sama Suho untuk mengajakmu keluar. "

" Maaf sekali lagi bu, saya takut terjadi apa-apa dengan pasien saya nanti. " Tolak Irene dengan halus tapi tangan Irene langsung ditarik Chorong keluar.

Wendy dan Dahyun yang melihat itu pun memberikan tatapan bertanya pada Irene tapi dibalas dengan memberi jas dokter Irene.

" Tolong, gue titip pasien gue. " Mohon Irene pada kedua sahabatnya yang mendapat anggukan.

***

Setelah belanja selama tiga jam, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Tapi, ketika Irene dan Chorong berjalan banyak orang yang menatapnya tidak suka apa lagi terhadap Irene.

Mampus! Pasti ada apa-apa nih. - Batin Irene khawatir hingga membuat keringatnya bercucuran.

Setelah tiba di ruangan dokter, Irene tidak langsung masuk tapi menghampiri ruang istirahat dokter karena melihat kedua temannya.

" Ada masalah tadi? " Tanya Irene.

" Pasien yang baru lo operasi kemarin ngalamin kejang sama gejala yang lo tulis di laporan lo. Tapi yang nanganin Pak Suho. " Jawab Dahyun.

Sedangkan Chorong sedang diruangan sang suaminya.

" Hah? Lo nggak bisa nanganin? " Tanya Irene.

" Bisa, tapi waktu itu kita berdua juga meriksa pasien. Jadinya Pak Suho turun tangan sendiri. " Balas Wendy yang menbuat Irene mengucurkan keringat dingin.

" Irene! " Ucap nyalang seorang pria yang membuat Irene berbalik.

" Eh iya Pak! " Jawab Irene menunduk karena takut Suho marah.

" Kamu tidak tau kode etik dokter?! Bisa-bisanya kamu ninggalin pasien sekarat untuk keperluan pribadi kamu! " Teriak Suho yang membuat semua dokter dan perawat menatapnya.

" Maaf pak, tapi saya tadi diajak Bu Chorong buat belanja---"

" Saya tidak butuh kamu menyalahkan orang lain Irene! Apakah kamu nggak bisa kerja profesional? Kalo emang beneran nggak bisa, saya tunggu surat pengunduran diri kamu. " Ucap Suho lantang yang membuat Irene mematung.

The Chronicles of Neo-santara. || Irene-Jisoo [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang