Part 2

3.8K 272 16
                                    

"Kak update lama banget sih!"

Mohon maaf untuk para pembaca tercinta, terhormat yang dibanggakan orang tua, jujur aku juga suka lupa kalau masih punya cerita yang on going. Terlalu sibuk sama urusan di real jadi gitu deh tapi tenang aja ceritanya bakal aku lanjut walaupun sebulan sekali🙏🏻

"KAPAN TAMATNYA?!" kapan-kapan donggg🙏🏻 asikin ajaa bestie soalnya ya aku ga terlalu pentingin pembaca dan aku rasa yang baca cerita baru ini gaada jadi ya segimana maunya aku aja, heheh🙏🏻

"KAPAN TAMATNYA?!" kapan-kapan donggg🙏🏻 asikin ajaa bestie soalnya ya aku ga terlalu pentingin pembaca dan aku rasa yang baca cerita baru ini gaada jadi ya segimana maunya aku aja, heheh🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dengan kerudung putih itu duduk manis seraya menyeruput teh manis dingin yang baru saja datang, ia bersendawa setelah menyelesaikan makan nasi Padang di salah satu warung dekat rumah. Badannya terasa lengket karena dipenuhi dengan keringat terlebih lagi gadis itu masih memakai seragam sekolah namun apa mau di kata lebih baik dia menyelamatkan diri dengan mampir ke warung daripada harus menerima amukan Gala.

Jam sudah menunjukkan pukul 15:20 tetapi Keiza masih enggan berdiri dari tempat duduknya, ia menoleh ke kanan dan ke kiri melihat pelanggan yang sudah berganti tapi tidak dengan dirinya. Hampir satu jam setengah ia berada disitu untung saja Keiza sudah kenal dengan sang penjual kalau tidak mungkin sudah di suruh angkat kaki dari warung itu.

"Pulang gak ya," ujar Keiza. Dia bingung harus pulang atau tidak takut emosi Gala masih memuncak.

"Apa malam ini tidur di rumah Laudia aja ya," sambungnya bermonolog. Beberapa detik kemudian ia langsung menggeleng, tidak setuju dengan keputusan jika malam ini tidur di rumah Laudia.

"Kalau tidur di rumah Laudia, bisa-bisa tuh bocah ngadu ke bunda terus kalau dia ngusir gue dari rumah gue jadi gelandangan dong."

Keiza menghela nafasnya, "oke, gue pulang. Bodoamat si Gala marah-marah masuk telinga kanan keluar telinga kiri aja. Awas aja kalau dia ngapa-ngapain gue, gue potong anu nya," gumam Keiza pelan lalu berjalan ke luar warung.

"Makasih ya Bang."

"Iya Kei, hati-hati," sahut penjual nasi Padang tersebut.

ʕっ•ᴥ•ʔっ

"Assalamualaikum."

Hening, tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah. Keiza mengintip ke bagian jendela terlihat Gala sedang tidur di sofa ruang tamu. Keiza mulai membuka kenop pintu dan untungnya tidak di kunci ia buka secara perlahan agar tidak membangunkan Gala tapi hal itu percuma pada akhirnya suara pintu itu tetap membangunkan pria itu.

Keiza tersenyum seperti manusia tidak berdosa menatap Gala dengan tatapan datarnya. "Hai," sapa Keiza sembari tersenyum menunjukkan deretan giginya lalu berlari masuk ke dalam kamar.

Love Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang