"Mengapa kita bertemu kembali setelah aku bahagia dengan sahabatku?"
Happy Reading:)
"Bosen benget jirr gak ada yang seru nih siaran. Berita Mulu tentang ini itu kagak penting amat" Seorang laki-laki 17 tahun bertubuh bongsor menggerutuk sendiri sambil terus memasukkan makanan kedalam mulutnya.
Rifan/Elrifan Kalandra.
Rifan seorang pria yang populer di sekolahnya karena badannya yang menjulang tinggi wajah tampan juga tubuh bongsornya dan rambut hitam melekat membuat pria itu terlihat sangat keren. Ditambah sifatnya yang sangat ceria dan baik hati untuk semua... Wanita. Ingat! Semua wanita terkecuali salah satu sahabatnya yang tomboy.
"Gandeng!(berisik)" Sahut salah satu sahabat Rifan dengan nada datar tampa mengalihkan pandangannya yang masih terkunci pada benda inci persegi panjang yang tidak pernah lepas dari genggamannya.
Danan/Danan Saputra.
Pria bersurai legam dengan paras tampan kulit putih dan ekspresi wajah datarnya membuat pria berdarah Bandung ini terlihat menawan dan menarik perhatian para kaum hawa juga dengan kepintarannya membuat Danan semakin populer di sekolah.
"Bodo" dengus Rifan merotasikan kedua bola matanya merasa jengah kepada salah satu sahabat kakunya ini.
Rifan terus menerus menekan tombol remote yang ada di genggamannya itu sambil terus menggerutuk sendiri karena kesal.
(Bagaskara Delano Abhiseva putra bungsu dari Mentri Kedokteran Drs. Evano Abhiseva kini dinyatakan bebas dari Rumah sakit jiwa tahanan karena hukumannya sudah selesai dan kini keadaannya-")
"Tunggu"
Rifan menghentikan aktivitasnya ketika wanita di sampingnya tiba tiba memegang jarinya yang akan menekan tombol remote untuk memindahkan siarannya.
Liza/Liza Natalia Regan.
Wanita tomboy cantik dengan rambut khasnya yang di kuncir lurus kebelakang dan bertubuh ramping juga mungil, wanita pemberani sering berkelahi bahkan dia seorang pemimpin geng motor. Sudah 5 tahun Liza hidup menjadi sosok anak yang mandiri dan anak broken home, ibu dan ayahnya sibuk dengan bisnis Liza sih gak masalah yang penting uang ngalir. Untuk itu dia anak yang sangat bebas hidup tanpa didikan orang tua, tapi jangan salah dia anak yang sangat cerdas dan pintar. Liza juga sangat populer di sekolah.
"Ish paan sih" Rifan segera melepaskan tangannya yang di pegang merasa geli akan kelakuan sahabatnya.
Liza hanya memutar bola matanya. Merasa kesal dengan Apa yang di pikirkan sahabatnya itu.
"Bukannya itu om Bagas"
"Paan om Bagas om Bagas dah tau lagi di tahan"-Rifan
Danan yang dari tadi fokus dengan benda inci di tangannya kini tertarik dengan ucapan Liza mengalihkan pandangannya pada benda besar persegi yang sedang menayangkan berita. Danan memekik kaget namun tetap dengan ekspresi tenang. Merasa perubahan ekspresi sahabatnya Rifan mengikuti arah pandang Danan dan merasa aneh dengan ekspresi wajah Danan yang biasanya datar ini menjadi-
"What?!"
Rifan membulatkan matanya kaget dengan apa yang ia lihat barusan ia baru menyadari berita yang baru saja ia dengar.
"GAYSS!! GAYSS!! BURUAN KESINI!! LIHATT!!" teriak heboh Rifan sambil loncat loncat dan lari larian random.
Brughh
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFASHYA (N3)
Novela JuvenilUntuk cahayaku... Terima kasih telah menjadi penerang dalam galapku:)