XIII - Disturbance

2.5K 551 214
                                    

"Udah jadi.." Joanne menepuk-nepukkan kedua tangannya kemudian duduk dikursi yang sudah dia tata.

Sedangkan Peter masih menata kayu untuk membuat api unggun. "Beneran nggak dimarahin kan pasang lampu begini?"

"Enggak lah, Mommy Daddy malah seneng." jawab Joanne.

Setelah merawat pria asing itu, Joanne dan Peter memasang lampu yang sudah mereka beli saat pulang sekolah tadi. Joanne memilih spot agak jauh dari rumah pohonnya.

Sebenarnya Joanne cuma ingin memasang lampu, tapi Peter dapat ide untuk membuat api unggun juga. Karena tiba-tiba dia teringat masa sekolahnya dulu.

Begitu api sudah dinyalakan, Peter mengangkat sebuah kursi lalu ditaruh sebelahan dengan kursi Joanne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu api sudah dinyalakan, Peter mengangkat sebuah kursi lalu ditaruh sebelahan dengan kursi Joanne.

"Harusnya dua kursi dulu aja, Mommy Daddy kan belum ada disini." kata Joanne seraya menyenderkan kepalanya dipundak Peter.

"Nggak apa-apa, biar nggak keliatan kosong." balas Peter.

Joanne menatap Peter lalu tersenyum lucu sampai matanya menghilang. Dan tiba-tiba saja Peter melayangka kecupan singkat di bibir Joanne.

Sontak Joanne kaget lalu memukul pelan bahu Peter. "Kaget, bilang dulu dong." ucapnya malu-malu.

"Apa nggak lebih aneh kalau harus tanya dulu?"

"Coba coba, aku coba rasain dulu."

"Mau cium boleh?"

Refleks Joanne menutup kedua telinganya. "Nggak usah! Nggak usah tanya begitu."

Peter tertawa renyah karena respon Joanne. "Ya sudah, mulai sekarang dibiasain jangan kaget." celetuk Peter yang kemudian mendapat pukulan malu-malu dari Joanne.

Baru saja mulai bermesraan, telinga Joanne dan Peter menangkap suara rintihan dari dalam rumah. Keduanya langsung masuk kedalam untuk memastikan kondisi pria itu.

Si pria itu masih memejamkan mata, namun mulutnya mengeluarkan suara rintihan. Joanne memeriksa suhu tubuh pria itu, yang ternyata masih 39 derajat celcius.

"Kamu nggak telpon Daddy aja?" tanya Peter saat melihat wajah Joanne yang sedikit panik.

"Tolong ambilin telponnya dong Pet, sama sekalian nomor telpon rumah di Crunchsaw." balas Joanne.

Kota Crunchsaw terletak di barat kota Scotch, dengan jarak 3 kota. Tentu saja keluarga Hale punya rumah disana. Jangankan rumah, pulau pribadi pun mereka punya.

Peter kembali ke ruang perawatan dengan membawa telpon yang sudah terhubung dengan Jeffery.

"Dad, Daddy..."

"Jangan panik, kamu hafal banyak obat. Beri obat penurun panas dulu. Tekanan darahnya? Lihat tubuhnya ada luka atau tidak?"

Joanne sedikit menjauhkan teleponnya. "Pet, dia ada luka nggak?"

The Hales [Haechan x Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang