Pagi ini seperti pagi biasanya yang di jalankan para Uke rumah tangga adalah menyiapkan sarapan untuk anak serta suami mereka.Jeongin, Felix, dan Jisung saat ini tengah berkutat di dapur.
Karena Jeongin yang harus memprioritaskan bayi nya, maka yang Jeongin mulai adalah membuatkan susu untuk Jeho.
" Kamu santai aja Je, pagi ini kamu ga perlu masak deh. Biar aku aja yang masak." ucap Jisung selaku yang paling tak ada beban.
" Tapi─"
" Anak-anak ada alergi?" tanya Jisung dibalas gelengan oleh Jeongin, "yaudah kalo gitu serahin menu masakan pagi ini ke aku, udah gih mending kamu kasihin susu buat Jeho."
" Kalo gitu sehabis Jeongin susuin Jeho, Jeongin balik kesini lagi ya! Okeyyy.." ucap Jeongin setengah berlari karena telinga nya mendengar suara tangisan Jeho yang ia tinggalkan bersama Minho.
Jisung pun menatap Felix yang tengah mengucek matanya, ugh─ terlihat sangat menggemaskan.
" Felix??" panggil Jisung.
Felix langsung menurunkan tangannya dan menatap Jisung dengan ekspresi bertanya 'kenapa?'.
" Kamu bisa tolong aku?"
Felix mengangguk dengan imut nya membuat Jisung mendengus gemaaas.
" Boleh kau duduk saja? Istirahat, aku akan membuatkan mu susu."
Felix menggelengkan kepalanya cepat, "Aku cuma hamil, ngga perlu terlalu di manjain."
" Yaudah kalo gitu kamu bikin susu sendiri terus pergi sana, minggat dari dapur." ucap Jisung seraya memotong bahan yang sudah ia keluarkan dari kulkas.
Felix merengut sebal, "Felix mau bantu Jisung, jangan nolak! Ini keinginan debay!"
Ya, tidak ada pilihan lain.
Jisung pun membiarkan Felix untuk membantunya memasak.
Sesi masak-masak pagi ini pun berlangsung ditemani dengan perbincangan ringan.
" Kamu tau? Chris ngebuka perusahaan baru, tapi perusahaan ini ngga ada sangkut pautnya sama kelompok mafia."
" Oh ya? Aku ngga tau, Chris ngga ada cerita." respon Jisung santai.
" Gimana kehidupan kamu di sana?"
Jisung melirik Felix sejenak sebelum menjawab, "Menyenangkan, selama ini aku di Malaysia dan ya disitu cukup aman, tak ada masalah."
" Kau pasti kesusahan merawat 2 anak sendirian."
" Hm.. Kalau di ingat-ingat mungkin aku akan menangis, bagaimana aku menjaga serta merawat Nel dan Jeyn seorang diri. Tapi karena itu semua pilihan ku maka aku sama sekali tak merasa terbebani atau menyesal."
" Malah, dengan hidup hanya bersama dua malaikat itu mereka mengajarkan ku banyak hal."
" Kau hebat, Jisung. Sangat hebat, kau tumbuh dengan lingkungan yang sangat keras padamu."
" Tidak perlu memuji ku seperti itu... Hidup ku sangat kelam dan rasanya tak ada yang patut untuk di puji.. Aku hanya berusaha untuk bertahan dan belajar untuk mempertahankan hidup."
" Ya, kau hebat. Kalau aku jadi dirimu aku pasti sudah menyerah."
" Aku pernah kepikiran untuk itu, tapi adanya Jeyn membuat ku merasa punya teman yang harus ku jaga jadi ya~ kalau kau mau tau Jeyn ada karena 'hadiah' dari Chris yang paham kalau aku butuh seseorang yang jadi semangat hidupku."
" Perasaan seperti teman yang mendukung mu, jadi kau juga ingin melindungi teman mu itu dan membuatnya bahagia seperti bagaimana dia membuat mu bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
[02] ferris wheel ; chansung'✔️
Fanfiction' Umur tidak menentukan siap atau tidak, matang atau tidaknya seseorang dalam berumah tangga. Mereka berpisah dengan kesepakatan untuk menjadi lebih baik dan agar saat mereka kembali bersama, keduanya telah siap membina rumah tangga yang sehat. ...