Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Dahyun sudah menyelesaikan acara fansign dan video call dengan para penggemar.
Sebelum bersiap untuk pulang ke apartemennya, ia menyempatkan untuk membuka aplikasi Cuiter di ponselnya. Dahyun juga membuka notifikasi dari aplikasi Gelembung miliknya, ia melihat kekasihnya itu mengunggah sesuatu beberapa jam sebelum acara fansign dimulai.
"Aku harus makan sesuatu yang hangat. Cuacanya dingin sekali"
Melihat hal tersebut, Dahyun bergegas menuju mobilnya yang memang ia sudah izin ke Manajernya untuk mengendarai mobilnya sendiri dan pulang ke apartemennya. Beruntung hari ini hari Jumat yang berarti ia bisa menghabiskan waktu bersama kekasihnya itu. Dahyun ingin memasakkan sesuatu yang hangat untuk kekasihnya itu.
Dalam perjalanan menuju apartemennya, Dahyun berhenti di supermarket terdekat untuk membeli bahan makanan di yang akan ia masak nantinya.
Kurang dari 30 menit perjalanan, Dahyun telah sampai di apartemennya, ia pun segera memasak.
Saat memasak, Dahyun mendengar pintu apartemennya terbuka, tentu saja Dahyun tahu siapa itu, karena hanya dirinya dan kekasihnya lah yang tahu password apartemennya. 191029, hari jadi mereka.
Dahyun mengecilkan api kompornya dan menuju pintu apartemennya untuk menyambut sang kekasih.
Dahyun melihat kedua tangan kekasihnya itu membawa dua kantong belanja. Ia pun membawa barang belanjaannya ke ruang tengah apartemennya.
Mina, sang kekasih pun sangat tersentuh karena Dahyun begitu peka. Mina mencium aroma masakan di dapur dan langsung menuju sumbernya. "Kamu masak sup miso sama kimchi jjigae karena unggahanku di aplikasi Gelembung?"
Dahyun hanya mengangguk. Mina pun mulai mengaduk dan mencicipi supnya, Dahyun hanya memeluk Mina dari belakang dan menyandarkan dagunya di bahu Mina.
"Siapin peralatan makannya, bentar lagi supnya matang," ucap Mina sembari mengusap lembut tangan Dahyun yang melingkar di perutnya.
Dahyun menuruti Mina dan mulai menata peralatan makan di meja makan. Setelah sup matang, Mina membawa sup miso dan kimchi jjigae ke meja makan. Mina duduk dan Dahyun menuang kimchi jjigae di mangkuk untuk Mina dan ia menuang sup miso untuk dirinya sendiri.
"Kamu tadi belanja apa?" tanya Dahyun di sela-sela makannya.
"Hiasan Natal. Bulan depan 'kan udah Natal. Aku juga udah bilang ke Manajer-unnie kalau sebulan ke depan aku mau tinggal di apartemen kamu. Abis makan kita hias apartemen kamu ya?" pinta Mina pada Dahyun.
Dahyun yang duduk berhadapan dengan Mina itu hanya bisa tersenyum lebar melihat kekasihnya yang memohon seperti anak kecil. Ia hanya mengangguk tanda mengiyakan permintaan sang kekasih.
***
Setelah membersihkan peralatan makan yang mereka pakai, Mina dan Dahyun mulai menghias apartemen Dahyun dengan hiasan natal yang Mina beli tadi.
Di sela-sela menghias, Dahyun teringat dengan cuitan penggemar yang menurutnya begitu lucu. "Tadi, setelah jadwalku video call dengan para penggemar selesai, aku sempetin liat video call kamu di Cuiter. Kalau aku di posisi penggemar kamu itu, kamu bakal nyuruh aku ambil uang 5 miliar Won dengan catatan aku berhenti suka kamu atau aku suka kamu dan kamu ngasih uang juga?"
Bukan jawaban yang didapat, Dahyun justru mendapat pertanyaan dari Mina yang tentu saja tidak akan mampu ia jawab.
"Aku tanya balik. Emangnya kamu bisa berhenti suka aku? Di antara kita 'kan kamu yang paling suka ngebucin," Mina menaikturunkan alisnya bermaksud menggoda Dahyun.
Muka Dahyun memerah seketika mendengarnya, "Ah, curang! Buktinya apa kalau aku paling ngebucin? Aku enggak bucin ya!"
"Kalau kamu enggak bucin, gak mungkin kamu masakin sup buatku," Mina menjulurkan lidahnya, mengejek Dahyun.
Kesal dengan kekasihnya itu, Dahyun mulai menggelitiki pinggang Mina, salah satu kelemahan yang dimiliki kekasihnya itu.
"Ih, Dahyun geli. Berhenti! Ini ngehias apartemen kamu gak bakal selesai!"
Dahyun pun berhenti menggelitiki Mina. Bukannya melanjutkan menghias, Dahyun justru menyandarkan kepalanya di paha sang kekasih.
"Kenapa malah rebahan sih!"
Walaupun kesal dengan Dahyun, Mina justru membelai rambut Dahyun. "Makasih ya. Mungkin kalau kamu gak masakin sup tadi, suara sengauku bakal lebih terdengar sama kamu."
Dahyun menggeleng. "Sebenernya juga aku sudah denger suara sengau kamu tadi di beberapa video di Cuiter tadi. Makanya aku buatin kamu sup. Beruntung banget hari ini hari Jumat. Kalau Senin kan gak mungkin kamu bakal ke sini."
Mendengar itu, Mina tersenyum jahil. "Tuh 'kan! Bucinnya keluar lagi."
Dahyun bangkit dan menatap intens kekasihnya itu. Mina hanya terdiam, karena selain tidak tahan geli, dirinya lemah dengan mata indah Dahyun.
Dahyun lalu membelai lembut rambut Mina dan mencium kening serta memeluk erat tubuh kekasihnya.
Mina tahu kalau Dahyun sudah begitu, tandanya ia sedang kelelahan dan membutuhkan dirinya untuk mencharge energinya kembali dengan memeluknya seperti sekarang ini.
"Makasih juga buat kamu yang selalu ada buat aku seperti sekarang ini." Dahyun menyandarkan dagunya di bahu Mina.
Mina hanya mampu mengusap lembut punggung Dahyun. Ia benar-benar merasakan kalau Dahyun memang sedang kelelahan.
FIN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthology: MiHyun & SaiDa
أدب الهواةKumpulan oneshot dan cerita pendek Saida dan Mihyun P.S. Mostly MiHyun 😬