Adrew Smith, seorang aktor juga penyanyi muda yang tengah naik daun saat ini. Ia tinggi tampan sekaligus cantik, mata berwarna biru layaknya lautan. Di sepanjang popularitas nya yang tengah diatas awan itu, ia begitu bersih dari catatan buruk. Selalu hal-hal baik yang menyertainya, seolah Tuhan memberinya begitu banyak berkah.
Pria berusia 27 tahun itu, baru saja menyelesaikan syutingnya pada pukul 12 dini hari. Ia membungkuk juga mengucapkan terimakasih kepada para kru yang bertugas pada malam itu, Manajernya sudah berdiri di samping van miliknya dengan raut kentara sekali jika ia begitu lelah.
"Untuk satu minggu kedepan tidak akan ada jadwal. Jadi kau bisa beristirahat."
Adrew yang semula hanya menatap jalan yang begitu sepi melirik manajernya dari arah belakang "ah juga, aku merekomendasikan mu sebuah novel yang akhir-akhir ini menjadi populer dikalangan wanita. Ku dengan ceritanya menarik, aku tau kau suka sekali dengan novel akhir-akhir ini."
"Ya, hyung memang tau apa seleraku."
"Tentu, aku sudah 10 tahun menjadi manajermu, oh ya novelnya berada di sampingmu di dalam paper bag itu."
Adrew menatap kesamping tempatnya duduk, ia meraih paper bag itu kemudian ia buka. Didalamnya berisi sebuah novel dengan sampul berwarna putih dengan gradasi biru juga ungu, Adrew menatap judul buku novel yang ia pegang "Pick Up Love?." Adrew membaca judul yang tertera di sampul buku itu, karena ia masihlah bosan karena jarak tempuh antara hotel tempatnya menginap dengan tempatnya syuting begitu jauh ia mulai membaca novel itu.
Manajer Hyung tersenyum mendapati Adrew begitu fokus membaca novel itu, Manajer Hyung kembali fokus ke arah jalanan yang cukup sepi setelah sekali lagi melirik Adrew melalui kaca spion.
Adrew menutup novelnya begitu mereka tiba di penginapan, ia sudah membaca setengahnya diperjalanan tadi "apa kau sudah menyelesaikan novel itu?."
"Tidak, belum. Aku sangat kesal dengan tokoh utamanya, jadi aku memutuskan untuk menenangkan diriku."
Keduanya berjalan memasuki penginapan, manajer Hyung nampak tertawa pelan "kenapa kau begitu kesal."
Adrew menghembuskan nafasnya perlahan "dia berpura-pura menjadi white lotus. Aku merasa kasihan pada antagonisnya."
"Maksudmu Nevan?." manajer Hyung membuka pintu penginapan, Adrew mengangguk pelan saat ia berjalan memasuki penginapan itu.
"Ya, memang tidak dijelaskan secara terperinci. Namun aku bisa mengerti apa isi tersirat dari cerita itu."
"Hahahaha kenapa kau begitu menanggapi serius sebuah novel fantasi ad?."
"Entahlah, aku merasa nasib Nevan dan aku sedikit mirip di awal."
"Ah aku mengerti. Baiklah sekarang sudah larut sebaiknya kau istirahat."
Adrew mengangguk, ia masuk ke salah satu kamar kemudian menutup pintu kamarnya. Ia bergegas menuju kamar mandi karena merasa tubuhnya sedikit lengket. Adrew hanya membutuhkan beberapa saat untuk menyelesaikan acara mandinya, ia tidak ingin berlama-lama di dalam kamar mandi karena yah dia bisa masuk angin. Selain itu ia juga ingin segera menyelesaikan novel yang ia baca barusan.
Ia menaiki ranjang berukuran king size itu, bersandar pada kepala ranjang. Ia kembali melanjutkan membaca novel itu hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Adrew semakin mengerutkan dahinya begitu selesai membaca novel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrate Into Villains In Bl's Harem Novel
FantasySeorang aktor yang begitu populef akhir-akhir ini tiba-tiba saja ber transmigrasi ke sebuah novel yang ia baca. Dimana dia yang menjadi penjahat novel tersebut. "Lihatlah bukan aku dan keluargaku yang hancur. Tapi kau Kyle."