Hinata berjalan menuju ruang club voli, menyimpan tasnya di loker dan kemudian berganti pakaian dengan santai. Ini ruang ganti khusus pria, jadi bukan masalah.
"Oh, ada salah satu makhluk murahan disini." Seseorang masuk dengan suara yang sudah Hinata kenal.
Hinata memilih diam dan tetap melakukannya acara ganti baju nya. Melipat baju seragamnya dan kemudian memasukannya kedalam loker.
"Eh, jadi tuli rupanya?" Ujar orang itu lagi.
"Diamlah, kita sudah tidak ada urusan. Kageyama." Ujar Hinata yang kini sudah memakai kaos latihannya.
"Sombong sekali, pada dasarnya murahan ya siapa saja dia mau." Kageyama berjalan santai menuju salah satu loker yang kosong, tak menyadari beberapa anggota telah masuk.
Siapa sangka disana ada Tanaka dan Nishinoya yang hendak berkunjung kini disuguhkan kata-kata menyakitkan dari Kageyama untuk Hinata.
"Jika aku murahan, harusnya aku mendekati Kenma dan juga mendekati Atsumu, karena mereka memiliki harta yang jauh lebih banyak daripada kau." Ucapan Hinata membuat Kageyama marah.
"Maksud mu?! Kau memang murahan! Kau menerima Sakusa saat kita putus belum genap 1 bulan! Dasar murahan!" Kageyama menunjuk Hinata dan memberikan tatapan tak suka.
"Aku? Tidak salah? Kau yang selingkuh, bisa dilihat siapa yang murahan kan?. Bahkan semua anggota pun tau siapa yang murahan disini." Ketus Hinata lalu bersiap keluar ruangan.
"Terserah kau saja, pada dasarnya meskipun kau menikah dengan orang lain, kau tak akan bisa memiliki anak. Dasar gay!" Hinata segera berjalan keluar tanpa memedulikan anggota dan juga kedua senpainya itu.
Emosinya sedang memuncak, bisa-bisanya ia dibilang murahan?! Siapa yang murahan sebenarnya? Tentu mantan sialan yang egois bersama selingkuhan yang kini menjadi kekasihnya.
Tak ada lagi sikap ramah untuk Yachi dan Kageyama, ia bersikap seolah mereka tidak ada, tidak ingin bermain satu tim dengan mereka dan lebih menyukai bermain dan menerima bola dari Yamaguchi atau dari kelas 11 dan 10.
Mereka bermain seperti biasa dan diselingi beberapa cuplikan gila dari Tanaka dan Nishinoya dengan Hinata dan adik kelas yang lain. Berusaha bersikap seperti tidak ada yang terjadi sama sekali.
"Permisi..." Seseorang memasuki gym dengan mengenakan masker
"Eh? Hinata, itu pacarmu kan?" Tanya Tanaka
Hinata mengangguk dan segera menghampiri Sakusa, ya ia menepati ucapannya. Sakusa benar-benar datang ke sekolah Hinata dengan pakaian santai dan masker tentu saja.
Sakusa menggunakan hand sanitizer lalu memegang Hinata. Ia tak mau kuman diluar mengotori bidadari cantiknya ini. Setelah itu ia mencium kening Hinata dan memeluknya erat.
Melepaskan rindu. Halah, padahal baru kemarin bertemu.
"bagaimana harimu?" Tanya Hinata
"Membosankan, bagaiamana denganmu sayang? Apa ada yang membuat mu sedih?" Tanya Sakusa
"Tidak! Aku senang karena ada senpai disini!" Seru Hinata sambil menunjuk ke arah Tanaka dan Nishinoya. Sedangkan yang di tunjuk melambaikan tangannya.
Sakusa mengangguk paham lalu ikut berjalan masuk bersama sang kekasih. Sebelumnya ia memberi salam kepada pelatih Ukai dan juga kepada guru Takeda.
"Oho,, ada pasangan baru disini. Penuh kasmaran!" Seru Nishinoya
"Menjijikkan." Decih Kageyama.
Sakusa yang mendengar segera menghampiri Kageyama dan menatapnya datar lelaki yang berstatus mantan dari pacarnya itu.
Sakusa tertawa dalam hati, modelan begini? Sok paling sempurna? Ketawa aja lah Sakusa.
"Apa urusanmu?" Tanya Sakusa.
"Seorang gay yang akan menikah tak bisa memiliki anak." Ujar Kageyama
"Beberapa pria bisa hamil. Dan salah satunya adalah dia." Kageyama terkejut kemudian menatap remeh Sakusa
"Lalu? Apa anak kalian tidak akan malu? Lagian siapa yang mau punya anak dari orang murahan seperti dia? Sudah murahan, menjijikkan juga!" Seru Kageyama
BUGH!
"BAJINGAN!"
Sakusa menatap terkejut Tanaka yang berlari dan langsung meninju wajah Kageyama. Larian cepat dan teriakan emosi itu menandakan Kageyama tak akan bisa lepas dari amukan Tanaka.
"Santailah, biar aku yang urus." Sakusa berujar sambil berjongkok di depan Kageyama yang baru saja tersungkur
"Dengar Tobio, jika kau mengganggu Hinata atau bahkan menyentuhnya. Jangan harap kau akan tenang. Ingatlah Tobio, bahwa mungkin kau bisa membeli sebuah cincin emas untuk kekasihmu, tetapi aku bisa membeli seratus toko perhiasan dengan berbagai macam berlian dan jenis emas untuk Shoyo ku." Ujar Sakusa lalu berdiri dan meninggalkan Kageyama begitu saja.
Merangkul Hinata untuk pulang sambil merencanakan akan mampir kemana mereka saat pulang nanti.
"Kageyama, aku- ah tidak, kami termasuk kelas 11 dan 12 lain yang sudah lulus sangat kecewa kepadamu." Ujar Tanaka yang kini berjalan pulang diikuti Nishinoya dibelakangnya.
.tbc.
Double aja, gabut soalnya.
Maaf kalo makin gak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here
Fanfictionini tentang Sakusa yang menyukai Hinata sejak lama akhirnya memberanikan diri mendekati Hinata yang dicampakkan oleh Kageyama. SakuHina OmiHina