12. Again (?)

185 25 3
                                    

Sorry for typo and slow update 🙏🏻

⚠️ harsh words.

☆☆☆☆

4yrs later, chanhee kini sudah semester 7.

Chanhee buru-buru bersiap sesaat setelah mendapat pesan dari temannya. Jam memang masih menunjukkan angka 7.15 pagi. Tapi dia takut ketinggalan bus dan berakhir terlambat nantinya.

Katanya hari ini perusahaan dimana dia magang akan kedatangan Manager baru mereka.

"Aduh, gue harus gimana astaga. Semua udah rapi. Gak ada yang ketinggalan. Pokoknya harus ngasih kesan pertama yang bagus biar gak kenapa-kenapa kedepannya." Monolognya saat memeriksa tas lalu keluar dari apartemen yang beberapa bulan ini dia tempati. Karena kebetulan rumahnya jauh dari kantor tempatnya magang.

Cuaca di hari ini cukup cerah, membuat Chanhee tersenyum menyambut hari. Dia berjalan ke halte bus terdekat dan menunggu sebentar hingga bus yang akan mengantarkannya ke kantor tempat dia magang datang.


Pemuda manis itu duduk di bangku penumpang bagian belakang, di dekat jendela.

Setelah 15 menit, bus yang dia tumpangi berhenti di halte dekat perusahaan dia magang.

Chanhee kemudian turun dari bus dan berjalan untuk ke kantornya.

Dia memasuki ruangannya yang masih cukup sepi saat itu karena datang cukup pagi. Hanya ada beberapa orang yang juga sudah datang.


Setelah jam menunjukkan pukul 9 pagi, seluruh tim Marketing diminta untuk berkumpul di ruang Meeting.



"Ekhem. Halo. Selamat pagi semuanya. Sorry ngumpulin kalian semua disini. Gak bakal lama kok. Ada yang mau dikenalin ke kalian pagi ini." Suara Hyunjae terdengar di ruang Meeting pagi itu. Staff senior di tim Chanhee.


"Silakan masuk, Pak." Ujar Hyunjae mempersilakan.


Lalu seseorang dengan kaca mata hitam memasuki ruangan itu yang membuat seluruh perhatian teralih padanya. Tak terkecuali Chanhee.






 Tak terkecuali Chanhee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Chanhee terdiam di tempatnya saat sadar siapa yang kini berdiri tak jauh di depan mereka semua. Dia berusaha memyembunyikan diri di belakang temannya.



"Ini Pak Younghoon, Manager baru tim kita. Silakan memperkenalkan diri, Pak." Lanjut Hyunjae.

Younghoon membuka kacamata yang dia pakai. Lalu berdehem sebentar.

Memperhatikan setiap wajah yang menatapnya penuh kagum, bertanya dan juga ada yang menghindar.


"Halo. Selamat pagi semua. Kita informal saja,ya? Saya Kim Younghoon. Biasa dipanggil Younghoon. Saya rasa umur kita gak terlalu jauh berbeda. Mungkin nanti kita bisa jadi teman di luar jam kerja. Btw, saya Manager baru di tim ini. Saya harap kita bisa bekerja sama untuk kedepannya. Oh iya, yang menunduk di belakang mungkin bisa ngasih atensi ke saya sebentar?" Ucap Pemuda tampan itu, seluruh wajah di sana kini beralih menuju ke satu orang yang disebut Younghoon tadi.

Chanhee yang sadar ada keterdiaman kini mendongak, dan cukup kaget karena seluruh teman kerjanya menatap ke arahnya. Dia balas menatap bingung.


"Pak Younghoon minta lo fokus ke depan." Sunwoo, salah satu teman magangnya memberi tahu.


Mukanya perlahan kini merona karena malu. Pemuda manis itu berusaha terlihat rileks lalu membalas tatapan Manager barunya.


"Maafkan saya, Pak. Silakan dilanjutkan kembali." Ucap Chanhee. Seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal, jantungnya hampir saja copot.


Lalu perkenalan itu berlanjut kembali saat atensi sudah kembali ke arah Younghoon.






☆☆






"Brengsek. Kim Younghoon bangsat. Ngapain dia muncul lagi." Sumpah serapah Chanhee saat di rooftop perusahaan waktu istirahat makan siang. Tadi dia sudah memastikan tidak ada siapa-siapa disana sebelum menyumpah serapahi Manager baru timnya.


"Bangsat. Gue harus pindah tempat magang. Argh! Younghoon gila. Bajingan. Mati aja lo!"





"Gak semudah itu aku mati."



"Anjing!" Umpat Chanhee kaget. Lalu berbalik untuk bertemu tatap dengan seseorang yang sangat dia hindari, Younghoon, yang kini berdiri di pintu rooftop yang sudah terbuka. Lalu berjalan ke arah dimana Chanhee berada.


Chanhee berusaha memasang wajah biasa saja lalu berjalan dengan langkah cepat menuju pintu rooftop.


Namun, Younghoon menahan lengannya saat mereka berjalan bersisian.

"Lepasin tangan lo!" Datar Chanhee, dia tidak menatap Younghoon sama sekali.

"Kita perlu bicara." Balas pemuda jangkung itu.

"Lepasin gue bilang! Lo tuli apa gimana?" Chanhee berusaha menarik tangannya untuk lepas. Namun Younghoon tetap menahannya dengan cukup kuat.

Dia membawa Chanhee berdiri berhadapan dengannya.

"Lo mau apa? Gue gak ada urusan sama lo." Chanhee menatap Younghoon dengan tidak bersahabat.

"Aku mau minta maaf. Buat semua hal yang udah aku lakuin ke kamu di masa lalu." Younghoon menatap lekat manik kembar milik Chanhee.


"Gue gak mau berurusan sama lo lagi. Udah cukup gue ngerasa dipermainkan sama lo. Mungkin dulu gue bodoh, jadi mau-mau aja termakan sama bujuk rayuan lo. Sekarang gak akan. Gue bakal ngasih surat resign ke meja lo nanti. Lepas tangan lo dari gue."


"Chanhee..kamu harus dengerin dulu penjelasan aku." Chanhee masih berusaha melepas tangan Younghoon darinya.


"Gak perlu. Anda cuma masa lalu. Saya gak butuh penjelasan. Saya gak mau dibodohi lagi, Pak Younghoon. Jadi tolong lepas tangan Bapak dari tangan saya." Ujar Chanhee dengan sangat datar. Lalu menghempas lepas tangannya hingga terlepas dari genggaman Younghoon.


"Chanhee...kamu...argh!" Chanhee kaget dengan Younghoon yang tiba-tiba berteriak seperti orang kerasukan di depannya.

Dia mundur beberapa langkah karena mau bagaimana pun, dia harus antisipasi dengan apa yang akan dilakukan Younghoon.


"Kamu. Kamu keras kepala. Kamu harus dengar penjelasan aku baru mutusin apa yang harus kamu lakukan!" Ujar Younghoon dengan wajah yang menahan emosi.


"Lo bukan siapa-siapa gue. Gak seharusnya ngomong seenaknya kayak gitu." Chanhee tak mau kalah, dia tak mau terlihat lemah dan mudah diperdaya.


"Chanhee..." belum selesai kalimatnya, Younghoon merasakan kepalanya diserang pusing yang teramat sangat dan pandangannya yang mengabur.


Suara terakhir yang dia dengar adalah teriakan Chanhee yang memanggil namanya, lalu gelap menelan semua kesadarannya.















Tbc

Terima kasih buat yg udah mampir dan vomen 💗💗💗

INSANITY || BBANGNYU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang