Fourteen

2.8K 295 68
                                    

Seharusnya Aira sudah pulang lima belas menit yang lalu, tapi karena hujan dirinya kini harus menahan diri di sekolah menunggu hujan reda. Namun, sepertinya hujan seperti ini akan lama redanya.

Ia beberapa kali menghela nafas kasar, beberapa temannya sudah pulang karena jemputan. Kini tinggal dirinya seorang yang menunggu hujan reda karena murid lain di sekitarnya tak Aira kenali.

Aira mengusap-usap tangannya agar menghilangkan rasa dingin yang mulai melandanya, dan sangat di sayangkan sekali Raya hari ini tidak bisa menjemputnya karena suatu alasan. Aira menghembuskan nafas berat jika mengingat statusnya sekarang adalah simpanan gadis tomboy itu.

Selang setengah jam akhirnya hujan mulai reda, murid-murid lainnya riuh berlari keluar gerbang sekolah untuk segera pulang takut-takut hujan kembali turun dengan deras termasuk Aira yang kini melangkah pergi meninggalkan sekolah.

Namun, melewati parkiran Aira menangkap sosok Abim dan teman-temannya tengah mengeluarkan motor mereka. Ia tersenyum senang karena bertemu dengan Abim sekarang, Aira terdiam cukup lama memperhatikan teman-teman Abim yang kini mulai berpamitan duluan.

Detik berikutnya Aira melangkahkan kakinya menuju tempat gadis tomboy itu.

"Abim!" sapa Aira sambil melambaikan tangannya, Abim tersenyum hangat dan membalas lambaian tangannya.

Aira semakin melebarkan senyumannya lalu mulai melangkah menuju tempat Abim berada.

"Abim, gue boleh—"

"Udah ke toiletnya?" potong Abim yang membuat dahi Aira bergelombang.

"Udah." itu bukan Aira yang menjawab, tetapi ada suara lain.

Lantas Aira menoleh, matanya membelalak mendapati Zakia yang kini tengah berdiri di belakangnya.

Jadi, tadi itu bukan ke gue ya, tapi ke si Kia?

Malu, sakit hati dan kesal bercampur menjadi satu.

"Yaudah ayo, kita pulang ya." ajak Abim selanjutnya.

Zakia mengangguk lalu mulai menaiki tumpangan motor sang kekasih, sesaat Zakia baru menyadari kehadiran Aira ada disekitarnya sedari tadi lantas ia tersenyum dan langsung menyapa gadis itu.

"Hai Aira, lo belum pulang?" tanya Zakia ketika sudah naik ke tumpangan motor kesayangan Abim sambil melingkarkan sepasang tangannya di perut Abim.

Aira tersenyum paksa, malas untuk menanggapinya.

"Eh, kalo gitu gue sama Abim duluan ya, lo hati-hati pulangnya. Dahhh Aira!"

Detik berikutnya Abim melajukan motornya ketika gadisnya selesai berbicara dengan Aira. Sebetulnya Abim sadar kehadiran gadis itu, namun dirinya pura-pura acuh mengingat semalam ia tak mau peduli lagi terhadap Aira.

Sedangkan masih di tempat yang sama kini Aira meratapi kepergian Abim yang membonceng Zakia, entah kenapa ia merasa kesal karena seharusnya yang ada di boncengan motor gadis tomboy itu adalah dirinya bukan Zakia.

Mengapa kini Aira merasa posisinya mulai tergantikan oleh Zakia?! Padahal dulu, Abim selalu menjadikannya yang pertama dan selalu memprioritaskan Aira dalam segala urusannya.

Tapi, sekarang semuanya berubah semenjak Zakia hadir diantara mereka!

Aira tidak suka melihat Abim dengan Zakia! Tidak suka pokoknya titik tanda seru tiga.

***

Malam ini Aira memutuskan untuk menginap dirumah Abim walau sang pemilik tidak mengizinkannya untuk menginap dan tidur di kamarnya, tetapi Aira tetap memaksa dan berujung membawa Tiara ke dalam permasalahan mereka.

Cute Couple [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang