Aira berjalan pelan sambil membawa sepiring somay untuk menemani waktu istirahatnya, namun karena pikirannya yang tidak fokus membuatnya kini hampir tertabrak orang dan tertumpahi minuman seseorang itu.
Bruk!
"Hati-hati dong lo, gimana sih?!"
Aira membuka mata, bajunya tak merasa basah padahal tadi ia yakin jika jus jeruk itu akan mengenai dirinya. Aira mengerjapkan matanya ketika melihat Abim yang ada di hadapannya, memasang wajah kesal pada seseorang yang tadi hampir membuat baju seragam Aira kotor.
"Iya kak, maaf. Gue gak sengaja beneran, maaf ya kak." sahut laki-laki itu.
"Yaudah sana pergi!" usir Abim dan laki-laki itu pun mengangguk juga meminta maaf sebelumnya pada Aira, gadis itu menanggapinya hanya tersenyum.
Setelah selesai Abim pun pergi meninggalkan Aira disana, tapi tangan Aira cepat menahannya yang membuat Abim mau tak mau berhenti dan menoleh kepada gadis itu.
"Apalagi?" tanyanya malas.
Aira mengalihkan tatapannya karena merasa gugup. "Eum ..., makasih udah nolongin Aira."
"Udah?"
Aira langsung menatap Abim kemudian ia mengangguk sebagai jawaban.
"Yaudah lepas." katanya, Aira pun refleks melepaskan cekalan di tangan gadis tomboy itu.
Detik berikutnya Abim melegang pergi meninggalkan kantin, Aira meratapinya dengan kecewa ia pikir tadinya Abim akan menemaninya makan di kantin seperti waktu sebelum-sebelumnya. Namun, nyatanya ekspetasinya terlalu tinggi.
"Kenapa sih Bim?" keluh Aira. "Gue kangen lo yang dulu, gue salah apa sih emangnya sampe lo ngejauh gini." Aira meletakkan sepiring somay yang di bawanya ke sembarang meja.
Mood makannya hilang, kini Aira merasa hilang semangat. Abim yang dulu ia kenal entah hilang kemana, Aira sedih karena sahabatnya itu sudah bukan lagi sahabat kecilnya yang ia kenali.
Kini Aira berada di taman, ia duduk seorang diri dengan tangis yang menemaninya dalam diam. Aira merasa kesal kenapa masalah rumit ini harus menimpanya, di awali dengan Raya yang ketahuan menduakannya—ralat, menjadikannya yang kedua, lalu dirinya yang menerima Raya dan rela menjadi selingkuhan karena Aira masih menyimpan rasa sayang yang begitu amat besar untuk gadis tomboy itu. Kemudian, Abim mengetahui fakta bahwa dirinya di selingkuhi dan Aira malah memarahi Abim dan membela sang kekasih yang jelas-jelas memang salah.
Selanjutnya, Abim yang memutuskan untuk tidak mau peduli apapun tentangnya.
Aira mengusap kasar air matanya yang jatuh membasahi pipi. "Maafin gue, tapi gue sayang sama Raya, gue gak bisa ngelepasin dia."
Tiba-tiba handphone-nya bergetar menandakan ada seseorang yang menelfon. Setelah melihat siapa si penelfon lantas Aira mengangkatnya.
"Hallo pacarku yang paling cantik." sapa Raya di seberang sana, Aira tersenyum sesaat mendengar suara lucu kekasihnya ketika sedang menyapanya barusan.
"Hmm." sahut Aira, ia hanya sedang mengontrol suaranya agar tidak terdengar habis menangis.
"Aih pacarnya aku, kenapa jawabnya ‘hmm’ doang eyyy."
Aira sedikit menjauhkan handphone-nya lebih dulu untuk berdeham dan mengecheck suaranya, di rasa normal lantas ia kembali mendekatkan handphone-nya ke telinga.
"Iya Raya, ada apa 'hm?"
"Aku kangennn sayang, mau pelukkkk." rengeknya di seberang sana dengan lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Couple [GxG]
ChickLitLgbt content. Apakah kamu yakin dalam persahabatan dua orang tidak ada salah satu dari mereka yang menyukai sahabatnya? Dalam persahabatan yang terjalin oleh dua orang pasti salah satu diantaranya ada yang memiliki perasaan lebih, dan hal itu sering...