"Hidup memang pilihan, mengenal mu dan bertemu denganmu adalah pilihanku"
.
.
.
.
.
.
.*****
Gadis mungil itu berusaha tersenyum sambil menahan tangisnya memeluk erat tubuhnya sendiri menahan sakit yang setiap hari ia rasakan entah sampai kapan akan berakhir atau mungkin memang tidak ada kebahagiaan yang Tuhan berikan untuknya.lantas, haruskah dirinya menyalahkan Tuhan dengan semua masalah ini? Bukankah Tuhan itu maha pengasih? Tapi kenapa cobaan ini begitu berat lantas apakah Tiara Agnesia Gerald mampu mengahadapi semua ini.
"Kenapa ini tidak adil" Tiara menjerit menangkup wajahnya dengan kasar.
"Tidak adil apanya Tiara ini yang terbaik untuk kamu" Tegas lelaki paruh baya itu
"Tapi aku tidak mengenal dia bahkan aku tidak tau seperti apa lelaki itu ayah" Tiara menatap Ayahnya dengan tatapan memohon
"Tapi ini yang terbaik untuk kamu Tiara"
"Tidak, ayah cuma selalu mikirin diri ayah sendiri bahkan ayah tidak pernah sedikitpun mikirin apa yang aku mau" teriaknya
"Jangan membantah tiara ini sudah keputusan ayah apa kamu lupa dengan kesalahan mu hah? Jangan membuat ayah semakin marah Tiara" lelaki paruh baya itu berdiri dengan wajah marah kemudian pergi meninggalkan Tiara
Tubuhnya merosot ke lantai, percuma apapun yang ia katakan tidak pernah sedikitpun dimengerti bahkan ayahnya tidak bisa memahami dan selalu saja ingin dimengerti bukankah orang tua harus bisa mengerti anaknya juga lalu kenapa selalu anak yang disuruh memahami mereka
"Mah Tiara rindu mamah" lirihnya
"Kenapa harus aku mah kenapa mamah pergi ninggalin Tiara disaat Tiara butuh mamah" Tiara menangis ditatapnya foto keluarga mereka terlihat disana kedua orangtua dan dirinya tersenyum penuh kebahagiaan sebelum semuanya sirna seperti sekarang.
Seminggu setelah kejadian itu Tiara disibukan dengan butiknya karena beberapa hari lagi mereka akan mengadakan fashion show, ia ingin melupakan sejenak masalah yang terjadi dengan kesibukannya meskipun hanya sesaat
"Lo kenapa?" keisya menatap Tiara dengan penuh curiga
"Gue baik-baik aja key" ucap Tiara tersenyum menatap sahabatnya
"Are you sure?"
"Ya I sure I'm okay key"
"Lo jangan bohong sama gue ti gue tau lo lagi ada masalah kenapa sih loh harus pendem semuanya sendiri" batin Keisya
Tiara memang sangat tertutup dengan semua orang bahkan dengan sahabatnya sendiri ia tidak pernah terbuka ataupun menceritakan permasalahanya,mungkin karena dirinya tidak mau membuat orang terdekatnya ikut terlibat dirinya pandai memakai topeng untuk menutup segalanya berpura-pura bahagia seolah tidak ada yang terjadi.
"Selamat pagi" sapa seseorang membuat kedua gadis itu menatap ke arah suara itu
"William.... Samuel..."
William dan Samuel adalah sahabat Tiara dan keisya mereka menjalin persahabatan cukup lama namun diantara mereka tidak ada yang Tahu jika Samuel diam-diam menaruh perasaan kepada Tiara sayangnya rasa itu harus samuel pendam karena dirinya sadar Tiara hanya menganggapnya sebagai sahabat dan tidak lebih dari itu
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fanfiction"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara