76

2.9K 474 105
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disisi lain

Fey dan Diego cs terjebak dalam lilitan akar pohon di hutan hidup, dimana semua pohon yang ada di sana hidup layaknya orang

"Bagaimana ini? Lilitannya semakin kuat"

"Oh tidak, tanganku merah"

"Aku tidak bisa mengendalikan mereka"

"Bagaimana ini? Jika seperti ini terus kita bisa mati"

"ARRGH, mengapa sulit melepaskannya?! Apa kau tidak bisa melakukan sesuatu, Diego"

"Kau pikir kau saja yang terjebak? Aku juga sedang berusaha melepaskan akar ini"

Kurang lebih seperti itu keluhan mereka yang terus berusaha melepaskan diri dari akar pohon tapi tidak untuk seorang yang hanya diam diri

"Tidak bisakah kalian diam?" ujarnya dingin

"Kau ingin mati, hah?! Bahkan kau tidak melakukan apapun, diam seperti orang bodoh!" saut seorang

"Jangan membentak Fey, Kevin"

"Ayolah ka Cio, aku tak ingin mati konyol disini"  ucap Kevin

"Tapi kau tak perlu membentaknya" tegur Cio

"Kau itu bodoh atau bagaimana sih, jika kau banyak bergerak yang ada akar itu semakin erat lilitannya. Kalian hidup di dunia sihir lebih lama tapi kalian tidak tau hal seperti itu" ucap Fey yang membuat meraka terdiam

"Tapi aku dan Alena baru tau" ucap Velly polos

"Itu wajar karena kalian baru tinggal disini" jawab Fey

"Lalu apa yang harus kita lalukan?" tanya Leo yang diam sedari tadi

"Tuan pohon, bisa kau bebaskan kami? Kami hanya ingin melewati hutan ini bukan ingin mengganggu kalian" ucap Fey tanpa menjawab pertanyaan Leo

Yang lain melihat Fey berbicara pada pohon yang melilitnya pun menyerngit bingung

"Apa dia gila?" tanya Reiga

"Kurasa begitu" saut Kevin

"Aku tidak bertanya padamu" ucap Reiga

"Lalu kau bertanya pada siapa?" tanya Kevin

"Diriku sendiri" jawab Reiga

"Kau yang gila" ucap Kevin

"Diamlah, jika kau tidak bisa membantu apa-apa" ucap Alecio

"Ajaran Fey memang tidak pernah gagal" gumam Kevin yang masih terdengar Reiga dan Leo yang berada didekatnya membuat mereka berdua terkekeh

Kembali ke Fey yang kini menunggu jawaban dari pohon yang melilit tubuhnya, tak lama pohon itu menjawab

"Apa yang kudapat?" tanya tuan pohon

"Air suci" jawab Fey tanpa pikir panjang

"Hei! Kau gila?!" teriak Kevin

"Diamlah tuan Kevin yang terhormat" ucap Fey dingin membuat Kevin bungkam

"Kau bercanda nona?" ujar tuan pohon

"Apa aku terlihat bercanda?" tanya balik Fey

"Hei anak kecil, air suci itu sudah tidak ada. Jadi tidak mungkin kau memberi itu pada kami" ucap pohon yang melilit Velly

"Lagipula jika kau mencari air itu untuk kesepakatan agar kami melepaskan kalian, itu sangat mustahil" ucap pohon yang melilit Diego

"Aku tau kalian sedang berusaha menumbuhkan pohon-pohon baru untuk mengganti kalian ataupun pohon yang sudah mati" ucap Fey membuat mereka bungkam

"Jadi kalian ingin menerima tawaranku untuk mempercepat proses pertumbuhan bayi-bayi pohon atau menunggu bertahun-tahun?" lanjutnya

"Baiklah, aku terima tawaran mu. Tapi jika kau berbohong, jangan harap kalian bisa pergi dari sini" jawab tuan pohon setelah terdiam sejenak

"Kalo begitu antarkan aku ke tempat bayi-bayi pohon" ucap Fey

"Kau tidak ada niat untuk membunuhnya kan?" ujar pohon yang melilit Leo

"Aku tidak serendah itu untuk melakukan hal itu" jawab Fey datar

"Baiklah, biar aku mengantarmu ke tempat mereka" ucap tuan pohon

Setelah itu mereka dibawa ke tempat bayi-bayi pohon dengan tubuh mereka yang masih terikat akar pohon

"Tidak bisakah kalian melepaskan kami lebih dulu?" tanya Kevin dengan hati-hati

"Tidak" jawab para pohon

"Menyebalkan" gumamnya

Sampai ditempat yang ditujukan tuan pohon menurunkan Fey dan melepaskan lilitan akarnya

"Itu mereka" ucap tuan pohon

"Tolong lepaskan kami juga" ucap Alia

"Tidak, kalian adalah jaminan jika dia berbohong atau melukai bayi kami" ucap pohon lain sambil menunjuk Fey yang sedang mengambil sesuatu

Tak ada percakapan diantara mereka dan pada pohon yang kini sedang fokus pada Fey, mereka berdoa semoga Fey benar-benar memiliki air suci untuk keselamatan nyawa mereka

Fey mengeluarkan sebuah botol kaca berukuran sedang dan meneteskan air itu pada bayi-bayi pohon yang ada dihadapannya, setelah selesai ia kembali ketempat yang lain berada yang cukup jauh dari bayi-bayi pohon. Tak lama kemudian muncul cahaya hijau dari para bayi pohon membuat merek menutup mata, serasa cahaya itu hilang mereka membuka mata dan melihat para bayi pohon itu tumbuh dewasa

"Tugasku selesai" ucap Fey

"Terimakasih telah membantu kami" ucap tuan pohon

"Terimakasih atas bantuannya" ucap para pohon

"Sekarang lepaskan kami" ucap Kevin

Akhirnya para pohon melepaskan lilitan mereka

"Kalo begitu kami pamit melanjutkan perjalanan" ucap Alecio mewakili yang lain

"Tunggu!" ucap tuan pohon

"Ini untuk kalian sebagai permintaan maaf kami" lanjutnya sembari memberikan kotak berwarna hijau tua

"Apa ini?" tanya Alecio sambil membuka kotak tersebut

"Bukankah ini..." ucap Alecio menggantung

"Ya, itu tongkat dan batu Jade. Aku serahkan pada kalian, jagalah dengan baik. Aku percaya pada kalian" ucap tuan pohon

"Baik, terimakasih. Kami akan menjaganya dengan baik"  ucap Alecio

"Kalo begitu kami pamit, ayo" pamit Leo

Dengan segera mereka pergi dari hutan hidup setelah berpamitan, banyak waktu mereka yang terbuang karena terjebak di hutan hidup yang mengharuskan mereka melanjutkan perjalanan tanpa istirahat terlebih dahulu

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°






































Tbc
Jangan lupa vote, comment and follow

Victoria Academy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang