Pria bersurai putih tengah tertidur pulas di atas kasur Kakucho, sang pemilik sedang tak ada, beberapa menit lalu ia pergi ke apotek untuk membeli obat.
Izana mengerjap perlahan, kehangatan selimut dan kenyamanan tempat tidur membuatnya masih mengantuk, irisnya melirik keadaan sekitar. Kamar ini, ia tahu siapa pemiliknya. Alisnya bertaut bingung, kenapa ia bisa ada di apartemen Kakucho saat ini. Ini apartemen yang baru Kakucho beli beberapa bulan lalu, bukan kali pertama ia menginap di apartemen ini, jadi Izana juga sudah hafal dengan tempat itu.
Dengan alasan memberi privasi pada Izana supaya tak terganggu dengan eksekutif perusahaan Bonten yang sering berkunjung ke rumahnya. Padahal itu rumahnya, kenapa Kakucho repot-repot membeli apartemen baru hanya untuk menghabiskan waktu berdua dengan Izana. Kalau sudah buta akan cinta, mau dibilang apalagi.
Baru saja bergerak untuk duduk, kepalanya terasa berdenyut. Ah, Izana baru ingat kalau dia pingsan di tempat kerja, itu adalah hal terakhir yang ia ingat. Izana melirik notes kecil yang berada di nakas, mengambil dan membaca pesan yang tertulis di atas kertas.
"Ke apotek? Untuk apa repot-repot mengurusiku" monolog Izana. Tatkala ia menyibak selimut, baru ia sadari jikalau Kakucho juga mengganti pakaiannya, sweater putih kebesaran, tanpa ada celana sebagai penutup kaki kurusnya.
"Kakucho" Izana kembali menarik selimutnya, meremat lengan baju sembari mengarahkan di depan hidungnya. Ia gemar menghirup aroma Kakucho yang tertinggal di sana, seolah pria itu sedang menemaninya saat ini. Perlahan kelopak matanya memejam, ia kembali tertidur dengan napas berat.
"Izana tunggu aku!"
"Kau lamban Kakucho hahaha"
"Kau tidak akan pernah melampaui ku!"
*
"Aku akan diadopsi"
"Tidak apa, kau jadi punya keluarga baru kan? Tapi jangan lupakan rajamu ini ya!"
"Eumn! Aku tidak akan lupa"
*
"Izana, aku akan pindah ke Amerika"
"Jangan menangis, kau itu prajuritku. Jangan cengeng" berapa kali pun Izana mengingatkan, Kakucho tetap saja menangis dihadapannya.
"Aku tidak mau berpisah"
"Kalau begitu berjanjilah kau akan menjemputku setelah pulang dari sana" ujar Izana.
"Aku janji"
*
"Aku akan diadopsi?!"
Izana sangat senang dengan berita tersebut, namun belum ada sebulan kehidupannya sudah berubah drastis.
"Dasar anak tidak tau diri! Kerjaannya cuma berkelahi saja!"
"Dingin, ibu jangan" Izana hanya bisa menerima kala sang ibu angkat menyirami dirinya dengan air dingin.
*
"Anak bodoh! Kubilang belikan sake! Mana sakenya!"
"Tapi uangnya tidak cukup"
"Akh" Izana meringis kala pecahan kaca dari botol yang ayahnya lempar mengenai kaki.
"Aku tidak peduli, cepat beli sana!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Finale [Kakuiza ft. Hankisa]✔
Hayran Kurgu[Tamat] Bagaimana jika Izana, sang gigolo yang selalu memuaskan, dan mendominasi pelanggan wanitanya ditaklukan oleh seorang pria penurut yang merupakan sahabatnya sendiri. Kakucho hanya ingin membebaskan 'rajanya' dari mimpi buruk dan kembali bers...