Part 4

108 18 9
                                    

"Aku mau membeli thai tea. Kau mau?" tawar Nayeon sambil beranjak dari duduknya.

"Belikan aku greentea saja." ucap Jihyo yang
ditanggapi anggukan oleh Nayeon.

Setelahnya Nayeon  melenggang pergi untuk membeli minumannya. Jihyo menyibukkan diri dengan ponselnya sembari menunggu Nayeon. Membalas beberapa chat yang tidak terlalu penting dari teman temannya.
Sampai Jihyo merasakan kursi di hadapannya
berdenyit. Membuatnya terpaksa mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang menghampiri nya.

"Jihyo-ssi?"
Senyum yang indah. Satu hal yang terbesit di benak Jihyo saat melihat seorang lelaki tampan duduk di hadapannya dan tersenyum padanya.

Tanpa sadar, Jihyo tak berkedip melihatnya.
"Benar kau Jihyo-ssi?" tanya lelaki itu lagi, memastikan.

"Y-ya, itu aku."
Lelaki itu kembali menyunggingkan senyum manisnya. Mengulurkan tangan kanannya, yang disambut ragu oleh Jihyo.

"Aku Park Chanyeol. Senang mengenalmu, Jihyo-ssi."
Jihyo membulatkan matanya. Baru kali ini dia bertemuu langsung dengan si lelaki most wanted, setelah biasanya hanya melihat dari jauh. Dan Jihyo mengakuinya, jika lelaki itu benar benar tampan.

Jihyo memaksakan seulas senyumnya. Perasaan nya mendadak tak enak. Sedangkan Chanyeol masih mempertahankan senyum manisnya.

"Kurasa kita perlu bicara, Jihyo-ssi."

Nayeon berjalan santai, dengan tangan kanan menenteng greentea, tangan kiri thai tea. Sebenarnya telinganya terasa panas. karena sepanjang jalan orang orang tak berhenti menggunjingnya. Bahkan beberapa tak segan berbicara kasar dengan keras.

Ya, Jihyo benar. Dirinya sedang menjadi hot topic
sekarang. Apalagi jika bukan karena kabar dia yang mencampakkan Chanyeol. Nayeon jadi menyesalinya, seharusnya dari awal dia tak perlu berurusan dengan lelaki populer seperti Chanyeol.

Walaupun sejujurnya saat dia bersama Chanyeol, dia hanya memanfaatkan lelaki itu saja. Nayeon sendiri tak mengerti mengapa chanyeol tetap bersikukuh mengejarnya. Padahal, dengan segala kesempurnaan yang melekat padanya, Chanyeol bisa mendapatkan perempuan manapun dengan
mudah.

"Lihat gadis tak tahu malu itu! Bahkan dia masih bisa bersantai setelah apa yang dia lakukan kepada Chanyeol."

"Cih! Tampang polos nya itu sangat menjijikkan. "

"Dia tak secantik yang kukira. Bahkan aku jauh lebih cantik! Mengapa selera Chanyeol begitu rendah?"

Huft Nayeon menarik nafas panjang. Tidak. Dia tak mendengar apapun. Dia tak peduli apapun. Jadi, dia memutuskan untuk mengabaikan semua omongan memuakkan itu.

"Gadis miskin yang orang tuanya mati bunuh diri karena ketahuan korupsi sangat tidak pantas dengan Chanyeol yang sempurna!"

Cukup sudah!
Ini semua murni kesalahannya yang memang
mempermainkan Chanyeol. Tapi bukan berarti mereka berhak menghina orang tuanya. Sampai kapan pun Nayeon tak akan pernah terima.

Nayeon membuang minuman nya asal. Tangannya sudah terkepal kuat, akibat menahan desakan emosinya. Dia melangkah cepat hendak menghampiri seorang gadis yang baru saja menghina orang tuanya.

Hampir saja kepalan tangannya mendarat di wajah gadis bertubuh kecil yang sudah menunduk takut. Sebelum sebuah tangan menahan kepalannya kuat. Nayeon menahan nafas melihat siapa yang mencegahnya.

Oh Sehun.

"Hentikan!" ucap nya datar
Lelaki itu melepas headphone yang menggantung di lehernya. Memasangkannya pada kedua telinga Nayeon.

Hingga Nayeon merasa telinganya berdengung akibat alunan musik yang terlalu keras.
Sehun tampak berbicara sesuatu. Terlihat dari bibirnya yang bergerak gerak, namun Nayeon tak mendengar apapun. Setelah itu menyeret gadis itu dengan lembut menjauh dari sana.

Coming To You (Sehun x Nayeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang