Buat orang-orang yang masih baca cerita ini, aku mau tanya deh? Kalian itu pembaca lama atau pembaca baru? Atau keduanya? Aku juga mau tanya gimana tanggapan pembaca lama tentang cerita alur baru ini? Jawab yaa, gak jawab gak friend😤
Pria itu mengelus dadanya berulang kali sembari melihat jam yang ada di meja samping tempat tidur, jam menunjukkan pukul 02:15 ia terbangun karena merasa dadanya sangat sesak. Tenggorokannya terasa sangat gatal seperti akan batuk disertai dengan keluarnya air dari hidungnya. Gala benar-benar tidak bisa tidur sekarang satu hal yang paling tidak Gala suka adalah flu dan batuk rasanya tuh seperti sangat berbeda, hidung tersumbat, tenggorokan gatal dan mata yang selalu berair. Hal itu sangat menyusahkan saat beraktivitas karena itulah dulu saat ia tinggal dengan bunda dan jatuh sakit maka Gala akan sangat manja.
Gala bangkit dari kasur untuk mengambil air panas, jalannya pun sudah sempoyongan karena kepala yang juga ikut pusing. Saat kembali dari dapur Gala tidak melihat Keiza di kasur, matanya langsung tertuju pada lampu kamar mandi yang hidup. Benar saja tidak lama kemudian Keiza keluar dari sana dan melihat Gala sekilas kemudian langsung membaringkan tubuhnya. Gala pun ikut tidur di samping Keiza walaupun hubungan mereka tidak akur tapi untuk tidur berdua sudah menjadi kesepakatan diantara keduanya yang penting tidak melakukan hubungan suami istri untuk menghindari mengandung di usia Keiza yang masih sangat muda. Gala juga tidak masalah dengan hal itu, mereka masih bersekolah dan harus fokus dengan ujian-ujian akhir di kelas 12.
"Bundaaa," lirih Gala di sela-sela tidurnya. Lelaki itu terus mengulang kata yang sama hingga membuat Keiza terbangun, ia membuka matanya dan langsung membalikkan badannya.
"Kenapa?" tanya Keiza tapi Gala tidak menjawab dan akhirnya Keiza menyadari bahwa Gala mengigau, gadis itu semakin mendekat dan menempelkan punggung tangannya di dahi Gala. Pria itu terlihat sangat lemas dan meringkuk, Keiza menarik selimut agar menutup badan Gala.
"Gal, lo kenapa?" ujar Keiza seraya menepuk-nepuk pipi Gala. Dia bingung mengapa Gala tiba-tiba demam padahal tadi malam pria itu masih asik bermain game.
"Bundaaa," ucap Gala dengan suara pelan, perlahan-lahan ia membuka matanya dan kembali berucap, "bundaaa."
"Gue masih Keiza mana mungkin tiba-tiba berubah jadi bunda lo."
"Bangun dulu yuk, minum obat. Badan lo lumayan panas ini." Pria itu langsung menggeleng dan kembali menutup matanya.
Keiza mengambil air hangat yang diambil Gala tadi dan untungnya masih terasa hangat, "minum dulu," ucap gadis itu sembari membantu Gala bangun untuk minum.
Jujur saja Keiza tidak tahu harus apa, masalah penyakit seperti ini Keiza bukan ahlinya terlebih lagi dia tipikal orang yang jarang sakit dan kalaupun sakit tinggal minum obat langsung sembuh. Gala terus meracau memanggil bunda membuat Keiza semakin khawatir.
"Yuk minum obat dulu habis itu baru lanjut tidur." Ajakan itu kembali ditolak Gala, ia terus menggeleng seperti anak kecil.
"Apa gue telpon bunda aja ya, gue gak tau kalau kayak gini nih modelan sakitnya tapi ya ganggu gak sih? Mana masih jam segini," monolog Keiza. Saat sibuk bermonolog Keiza terkejut saat melihat kepala Gaal mendusel-dusel ke dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice
Подростковая литератураTerkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia. Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...