BAB 25 || Kencan Pertama

35.7K 4.7K 245
                                    

Maaf karena lama update ya guys.

Pikiran lagi kebagi kemana-mana. Ditambah hati abis dibikin ambyar sama orang😂

Belum tau aja resiko nyakitin hati seorang penulis itu gimana hahahaha (ketawa jahad)

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

***

Setelah salat subuh berjamaah di masjid, kini Zefanya tengah berada di dalam kamar bersama Gus Farez. Keduanya bersila di atas karpet dengan posisi berhadapan. Hari ini sesuai dengan niatnya Zefanya mulai menyetorkan hafalan Al-Qur'an nya.

Zefanya mulai melafalkan ayat-ayat yang sudah dihafalkannya. Meski sedikit mengalami kesulitan di beberapa ayat, namun Zefanya berhasil menyelesaikan satu lembar.

Zefanya menutup Al Qur'an nya dan diletakkannya diatas pangkuannya.

"Maaf ya, aku cuma bisa setor satu lembar," ucapnya seraya menunduk.

Gus Farez lantas tersenyum tanpa Zefanya ketahui, karena gadis dihadapannya masih setia menunduk. Gus Farez kemudian mengangkat dagu Zefanya dengan jari telunjuknya. Tatapan keduanya kini bertemu.

"Nggak papa. Kamu mau hafalan aja itu udah kemajuan yang bagus."

"Pelan-pelan aja ya. Cukup berjalan nggak perlu berlari. Karena nggak ada yang minta kamu untuk menyamai jalan orang lain."

Zefanya yang mendengar penuturan lembut Gus Farez membuatnya meneteskan air mata. Zefanya benar-benar merasa beruntung mempunyai sosok suami seperti Gus Farez. Lelaki paham agama yang mau membimbingnya perlahan-lahan tanpa pernah memaksanya untuk berubah.

"Oh iya, Gus, aku mau izin pergi sama temen-temen, boleh?" tanyanya.

Gus Farez terlihat mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya. Namun pada akhirnya ia tetap mengeluarkan suara baritonnya. "Pergi kemana?"

"Mau cari gamis."

"Emang kamu punya uang?" tanya Gus Farez.

"Pakai uang mahar. Kan, lumayan mahar yang dari Gus."

Gus Farez yang merasa gemas kemudian mengusap pelan puncak kepala Zefanya. "Simpen aja uangnya. Beli gamisnya biar aku yang temenin ya."

"Gus nggak sibuk emangnya?" wajar Zefanya menanyakan hal tersebut. Karena biasanya suaminya itu pergi keluar kota untuk mengisi pengajian atau disaat jadwal pengajian kosong biasanya Gus Farez akan pergi ke kebun durian miliknya.

"Hari ini lagi nggak ada jadwal apa-apa." Bohong, sebenarnya Gus Farez sudah membuat janji dengan Mang Dadang untuk bertemu di kebun durian hari ini. Namun Gus Farez sengaja membatalkannya demi menemani sang istri berbelanja.

"Yaudah kalau gitu. Nanti sarapan aku masakin nasi goreng, mau?"

Gus Farez menjawabnya dengan mengangguk pelan seraya tersenyum manis.

***

Di dapur kini Zefanya tengah sibuk meracik berbagai bumbu masakan untuk membuat nasi goreng. Zefanya sengaja membuat nasi gorengnya dengan jumlah porsi yang banyak agar semua anggota keluarga ndalem bisa mencicipinya.

Setelah siap, Zefanya mulai menyajikan hasil masakannya di meja makan dan memanggil seluruh anggota keluarga ndalem untuk sarapan.

Zefanya duduk disamping Gus Farez. Di depannya ada Umi Bilqis dan juga Naya. Zefanya bingung karena tak kunjung melihat tanda-tanda akan munculnya Kiai Ibrahim.

ALFAREZ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang