Beomgyu baru saja selesai mandi, ia mengeringkan rambutnya dan menatap ke arah jam di dinding
"Kok si kembar belum bangun ya? Kemarin - kemarin sepagi ini sudah menangis"
Beomgyu berjalan mendekat ke box bayi itu dan mengelus kedua pipi si kembar "kalian kok belum bangun? Mereka tidak menangis sedari tadi" Beomgyu mencoba menggendong bayi perempuannya, dan melihat tubuh bayi yang melemas itu "Junkyung~ah ada apa?"
Bayi itu bergerak dengan tubuh yang sangat lemas "EOMMAAA!!!" Teriak Beomgyu
"Iya, ada apa?" Ibunya masuk ke kamarnya
"Eomma, mereka tidak bangun sedari tadi dan sepertinya tubuh mereka sangat lemas"
"Dari tadi?"
"Iya"
Ibunya mencoba memegang bayi yang berada di tangan Beomgyu
"Beomgyu, kita bawa ke rumah sakit lagi saja ya"
"Kenapa Eomma? Mereka baik - baik saja kan?"
"Eomma juga tidak mengerti, ayo kita tanyakan Dokter"
"Yasudah, ayo Eomma"
sesampainya di rumah sakit, si kembar pun langsung di periksa dan terlihat bahwa mereka berdua kembali dimasukkan ke dalam inkubator dan tubuhnya yang kembali dipasangkan selang - selang
Beomgyu menghela nafasnya dan duduk di kursi tunggu, ia memijat kepalanya
"Beomgyu, tenang dulu ya"
"Bagaimana aku bisa tenang? Mengapa mereka dikembalikan ke dalam inkubator?"
"Iya nanti kita akan mendengar perkataan Dokter dulu ya, kau juga tidak boleh setres, kau juga belum pulih"
"Aku sudah tidak apa Eomma, tapi anak - anakku ...
"Iya sudah ya" Ibunya menggenggam kuat tangan sang anak "kedua anakmu akan pulih dan tumbuh besar nanti, hanya saja saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan Dokter"
Dokter pun keluar dan tersenyum pada Beomgyu
"Beomgyussi, bagaimana keadaanmu?" Tanya Dokter itu
"Aku baik - baik saja"
"Ah syukurlah, aku harap anak - anakmu juga akan segera membaik ya, maafkan aku tapi anak - anakmu kembali dalam masa sulitnya, terutama anak perempuanmu sepertinya dia memiliki gangguan pernafasan, aku harap ini karena efek dia yang terlahir premature dan akan membaik nantinya"
Beomgyu memejamkan matanya
"Tapi ada kemungkinan dia akan membaik kan?"
"Aku tidak begitu yakin, tapi keajaiban itu pasti ada, kau harus banyak menyertakan doa dan juga kami akan menolong sebisa kami, aku permisi dulu ya"
Dokter itu kembali masuk ke dalam ruangan, Beomgyu menggenggam tangannya dengan kuat, ia meneteskan air matanya "ini semua karenamu Choi Soobin! Aku harap kau mendapatkan balasan yang lebih dari ini!"
"Beomgyu-ya sudahlah dari pada kau mendoakan keburukan untuknya lebih baik kau mendoakan kebaikan untuk anakmu"
"Kau belum makan kan? Eomma belikan makanan ya? Kau harus makan, jangan sampai kau juga jatuh sakit, tunggu sebentar ya"
Ibunya pergi, ia pun meraih ponselnya dan menggeser layarnya di atas nama - nama kontak yang ia simpan, entah mengapa tangannya mengarah pada nama Yeonjun, ia menghubungi nomor itu
"Halo" ucapnya bercampur suara isakannya
"Halo, Beomgyu ada apa?"
"Bisakah kau datang ke rumah sakit sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage [18+] ✔
FanfictionDijodohkan oleh Orang tuanya pada lelaki yang ternyata bisa mengandung? Yeonjun tak menyangka jika pada akhirnya ia harus memiliki jodoh seperti ini, Beomgyu sendiri harus menerima kepastian yang pahit bahwa dia harus berjuang sendiri mengurus perut...