Zac Efron as Revo Aditya Kusuma
Aliana berjalan dengan canggung. Dia terus menatap ke bawah, tidak berani menatap cowok yang ada di sebelahnya. Mungkin dia sedikit melirik tapi ketika Revo menatapnya, Aliana langsung membuang muka. Cowok itu benar-benar tampan, pikir Aliana. Rambut hitam yang dipangkas cepak, agak naik seiring dia membenahi rambutnya. Postur tegap, tubuh yang tinggi, dan kulit coklat sempurna. Wajahnya jail tapi lembut di suatu kesempatan, dan matanya coklat. Entahlah tidak terlalu kelihatan di malam hari. Mungkin dia bisa menjadi pangeran Aliana, tetapi ketika teringat sifatnya yang menyebalkan, Aliana langsung menarik perkataanya kembali.
"Bentar lagi sampai, tinggal belok kiri," ucap Aliana ketus.
Revo hanya mengedikkan bahu.
Mereka berjalan dan Aliana menghadang cowok itu dengan tangannya.
"Udah sampai sini aja. Jika bokap gue tau kalau gue jalan dengan cowok gak dikenal bokap gue bakalan marah besar"
Revo menyeret Aliana. Spontan, Aliana melepaskan tangannya.
"Apaan, sih," gerutu Aliana sambil mengelus tangannya. "Kan udah gue bilang sampe sini aja-"
Revo menatapnya tajam. "Gak bisa. Bentar lagi juga sampai kok, bokap lo juga pasti sudah tidur"
Aliana menatap ke bawah lalu kembali menatap Revo. "Gini aja, gue jalan sendiri elo tunggu di sini. Ngeliat dari jauh, aja. Kalau gue udah masuk rumah, lo boleh pergi"
"Oke," ucap Revo singkat.
Aliana melangkah pergi menuju rumahnya. Sesekali dia menoleh ke belakang untuk melihat apa Revo masih di sana. Revo masih di sana. Aliana terus berjalan, sampai dia masuk ke rumah. Ketika dia menatap lagi, cowok itu sudah tidak berada di sana.
#######
Aliana bengong. Bengong sampai-sampai penjelasan Pak Makpul masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Pelajaran Sejarah kali ini sungguh sangat super membosankan. Aliana sangat benci pelajaran Sejarah. Pelajaran Sejarah itu seperti pelajaran yang mengajarkan muridnya tidak bisa move on, maju, atau apalah namanya. Itulah prinsip Aliana. Apalagi guru yang mengajarnya, kumis yang tebal ikut meliak-liuk ketika Pak Makpul berbicara. Cara mengajarnya juga sangat membosankan, menjelaskan bab yang itu-itu saja.Medy yang ada di sebelahnya pun heran. Medy mencubit pipi, menjawil hidungnya tapi Aliana tetap tidak bereaksi. Medy menghela napas. Kemudian dia melanjutkan perhatiannya ke arah papan tulis.
Pak Makpul mengetuk-ngetukkan spidol di papan tulis. "Mbak, mbak. Itu temen yang ada di sebelahmu kok bengong aja, ya? Gak dengerin penjelasan bapak itu?" Pak Makpul bertanya kepada Medy dengan aksen logat Jawa yang kental sehingga mengagetkan Medy.
Medy sontak melihat Pak Makpul dan langsung melihat Aliana. Aliana tetap tidak bereaksi.
"Eh, anu, Pak. Saya sudah nyoba nyadarin dia tapi ga sadar-sadar, Pak"
Pak Makpul menghela napas. Dia mengambil penghapus papan tulis di meja dan mengarahkannya ke arah Aliana.
Mata semua anak membulat dan dengan jitunya penghapus papan tulis melayang dengan indah dan menimpuk tepat di kepala Aliana.
"Aduh, sapa woi yang nimpuk penghapus papan tulis ke kepala gue?!"
Pak Makpul tersenyum sarkatis, "Kalau saya yang nimpuk kepala kamu gimana mbak?"
Aliana menatap Pak Makpul dengan memelas, "Eh, Bapak, ya ampun Bapak tambah ganteng aja, deh, hehehe"
"Saya emang ganteng dari dulu, Mbak. Nanti ikut saya ke kantor habis pelajaran saya selesai"
Aliana cemberut. Medy yang ada di sebelahnya hanya tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya yang seperti anak kecil hari ini. Tapi Medy bertanya-tanya apa yang dipikirkan Aliana sehingga bisa bengong ga nyadar-nyadar seperti tadi.
######
Aliana berjalan gontai menuju ruang guru. Medy dan yang lainnya sudah duluan pergi ke kantin dan meninggalkannya sendiri. Betapa mengerikannya mendengarkan celotehan Pak Makpul yang tiada habisnya. Apalagi kalau sudah berhadapan dengan kumis yang meliak-liuk yang seakan-akan mengejeknya karena bertingkah bodoh hari ini. Ya, sangat bodoh. Sampai-sampai Aliana malu mengingatnya. Ditimpuk dengan penghapus papan tulis, hebat sekali. Aliana mengacak-ngacak rambutnya dan masuk ke ruang guru. Ketika menuju meja Pak Makpul, dia melihat seorang yang sangat familiar. Seseorang yang membuat di bengong dan bertingkah bodoh hari ini. Orang itu membungkuk dan pergi keluar dari ruang guru. Aliana kolaps di tempat kemudian spontan langsung keluar dari ruang guru.Makasih ya yang udah baca cerita yang mungkin agak sedikit mainstream!
Gimana ceritanya? Vote dan comment ya❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince
Teen FictionAliana Tanuwijaya, gadis yang sudah berjanji akan menemukan jodoh yang seperti pangeran. Sialnya, dipertemukan oleh Revo, cowok menyebalkan yang membuat Aliana berdebar-debar. Dibalik cerita mereka terdapat kisah kelam yang akan mereka hadapi demi s...