24

13 1 0
                                    

Tak terasa waktu sudah menunjukkan sore hari, semua yang berada di villa kini sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Beberapa di antaranya sedang sibuk menyiapkan makan malam.

"Jeslyn, gimana caranya kita ambil?" tanya Alleta berbisik pada Jeslyn.

"Shutt diam, nanti ketahuan Mahesa sama Moe" balas Jeslyn, mereka berdua sedang mengintip di balik pintu, keduanya tidak menyadari keberadaan Juna dan Dimas yang sedang memperhatikan mereka.

"Kalian lagi ngapain?" tanya Juna yang membuat kedua gadis itu kaget.

"Astaga kak Jun, bikin kaget aja" ucap Alleta yang mengelus dadanya.

"Sorry, abisnya kalian ngapain sih ngintip gitu?" tanya Juna lagi.

Alleta diam, dia tidak menjawab pertanyaan Juna, Jeslyn juga diam dia tidak ada niat untuk berbicara sedikitpun.

"Jeslyn, kalian mau apa?" tanya Dimas lembut.

"Eummm itu, kami mau ngambil kue disana, tapi nggak di bolehin Mahesa sama Moe" jawab Jeslyn lalu Dimas dan Juna ikut mengintip dan akan membantu Jeslyn dan Alleta.

"Yaudah kalian tunggu disini, nanti kalau di kasi kode cepetan ambil yah" ucap Juna lalu masuk dan menarik Dimas ikut bersamanya.

Terlihat Juna dan Dimas seolah akan membantu Mahesa dan Moe, sedangkan Jeslyn dan Alleta mengamati dari balik pintu, sampai Juna memberikan kode dan Jeslyn segera masuk dan menarik Alleta.

"Buruan, itu kak Juna udah ngasih kode" ucap Jeslyn yang menarik Alleta, dia paham bahwa temannya ini susah peka.

"Berhasil, ayo buruan sebelum ketahuan" ucap Alleta saat berbalik mereka kembali di kagetkan dengan keberadaan kakaknya yang berdiri tepat di hadapan mereka.

"Eh kak Satria" ucap Alleta yang menyembunyikan kue di belakangnya.

"Hehehe kak Shua" ucap Jeslyn yang ikut menyembunyikan kue.

Satria dan Joshua yang melihat itu segera mengambil kue yang di sembunyikan oleh kedua adik mereka.

"Kalian tau kan ini rasa apa?" tanya Satria. Keduanya tidak menjawab dan hanya tersenyum ke arah kakaknya.

"Kalau di tanya jawab adik-adik" ucap Joshua.

"Rasa kacang" jawab Jeslyn dan Alleta.

"Nah tuh tau, siapa yang izinin kalian ngambil?" tanya Joshua, lalu Jeslyn dan Alleta menunjuk Juna dan Dimas.

Sedangkan Juna dan Dimas cengo, dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Emang kenapa sih bang?" tanya Dimas.

"Kalian itu alergi sama kacang, kalian mau masuk rumah sakit lagi karena makan kacang, kalian mau buat kita semua khawatir sama kalian berdua, kalian mau kalau kami kena omel lagi sama mama, kalian mau kami di hukum karena kelalaian kami" omel Joshua menatap kedua adiknya yang sedang menunduk.

"Apa kalian mau kami berdua kena hukum lagi?" tanya Satria kemudian, di sambut gelengan kedua adiknya.

"Tapi leta mau makan kue kak" ucap Alleta.

"Kan bisa kue lainnya, kenapa harus ini coba" balas Satria.

"Itu kelihatan enak, jadi kami pengen nyoba satu" ucap Jeslyn.

"Udah sekarang kalian kakak hukum, bersihkan ruang tengah dan kamar kalian, abis itu baru di kasih kue" titah Joshua kedua adiknya itu hanya melongo dan tidak bisa membantah.

"Baiklah" ucap keduanya segera berlalu pergi ke ruang tengah untuk membereskannya.

Alleta dan Jeslyn membersihkan ruang tengah sambil bercanda, setelah selesai kini saatnya membersihkan kamar mereka masing-masing.

"Huffttt akhirnya selesai juga, waktunya minta cemilan" ucap Alleta lalu segera menuju ruang tengah, saat sampai betapa kagetnya dia melihat keadaan ruang tengah yang begitu berantakan.

"YAAKKK SIAPA YANG BERANTAKIN SEMUA INI, NGAKU NGGAK LU" ucap Alleta dengan suara keras, mendengar itu membuat semuanya berlari menuju ruang tengah.

Jeslyn yang baru tiba disana pun melongo menatap kondisi ruang tengah yang sudah seperti kapal pecah. Jeslyn dan Aletta menatap tajam semua orang sambil berkacak pinggang.

"Ngaku nggak, siapa yang lakukan ini" ucap Jeslyn dengan nada datar.

Semuanya terdiam, hingga tiba-tiba Dika bersuara dan mengakui bahwa dia yang melakukannya.

"Ma-maaf, gw nggak sengaja" ucap Dika.

"Siapa lagi selain lu?" tanya Alleta.

"Haidar, Michael, bang Johan, sama Setyawan" jawab Dika, lalu mereka kembali mendapatkan tatapan tajam dari Jeslyn dan Alleta.

"Kalian tau, gw sama Jeslyn udah capek beresin ini semua, dan kalian dengan gampangnya berantakin lagi" ucap Alleta.

"Michael juga, kenapa ikut ngeberantakin" lanjut Alleta yang menjewer telinga Michael.

"Aduh aduh aduh, ya sorry, gw nggak tau leta. Lepasin ya, sakit nih." ucap Michael memohon pada Alleta.

Semua yang melihat itu hanya menggelengkankepala melihat tingkah mereka, bahkan Mahesa dan Moe sudah kembali ke dapur untuk melanjutkan aktivitas memasak mereka.

"Sekarang kalian beresin ini semua, abis itu kamar kalian, kalau nggak kalian nggak dapat jatah cemilan" titah Jeslyn, lalu mereka segera membereskannya sesuai perintah gadis itu.

.

Mereka kini sedang makan malam. Beberapa dari mereka bahkan sudah selesai makan, termasuk Jeslyn. Jeslyn pergi ke halaman villa sesuai permintaan Joshua agar tidak membuat kakaknya khawatir.

Ia duduk di salah satu bangku yang berada di pinggir kolam. Ia mendongakkan kepalanya dan memejamkan matanya, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Ngapain Jes?" tanya Dimas lembut, agar tidak mengagetkan gadis itu karena keberadaan nya yang tiba-tiba sudah berada di samping Jeslyn.

"Ga lagi ngapa-ngapain kok, cuma menikmati suasana tenang disini aja." jawab Jeslyn sembari tersenyum tipis.

"Jes, kalau ada apa-apa cerita. Gw ada disini buat lo." ucap Dimas lalu menampilkan senyuman cerahnya.

"Berduaan mulu, jadian kagak." ucap Setyawan julid.

"Bacot lo ah, merusak suasana aja." balas Dimas pada Setyawan yang sedang berjalan menghampiri keduanya bersama Juna dan Aletta.

"Jes, ayo main air." ajak Aletta.

"Ntar kalo dimarahin kak Satria sama kak Joshua gimana" balas Jeslyn.

"Kan cuma main air di pinggir kolam, bukan berenang malem-malem. Jadi ga akan kena marah." jawab Aletta yang diangguki oleh Jeslyn.

Keduanya asik bermain air sambil bercanda. Juna, Dimas, dan Setyawan hanya memperhatikan tingkah keduanya.

"Aku menaruh cinta dan harapanku pada seseorang yang belum tentu aku miliki." celetuk Juna tiba-tiba.

"Mencintai seseorang yang belum bisa lepas dari masa lalunya itu ternyata sungguh berat." Timpal Dimas yang masih asik menatap Jeslyn.

"Halah daripada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja." Ucap Setyawan sambil tiba-tiba sudah memakan nastar yang entah ia dapatkan darimana.

"Aishh, ngerusak suasana ae lu babel coklat." ucap Juna dan Dimas bersamaan.

.

^^~

Our Story : Love And Hope♡✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang