Selamat Membaca ✨
Setelah Michelle menyeret Andra untuk pulang, sekarang mereka sedang duduk di sofa ruang keluarga dengan Michelle yang menatap Andra dengan tajam dan Andra hanya menunduk.
"O-orang tua kamu masih belum pulang, Yang?" tanya Andra berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Jangan sok gak tau kamu. Kamu tau orang tua aku pulang sebulan sekali!"
"Pembahasan kita kali ini bukan itu!" Andra menelan saliva nya, siapapun tolong selamatkan Andra.
"Bahas masa depan kita aja, Yang!" ucap Andra di akhiri dengan cengiran.
Melihat tingkah laku Andra, membuat Michelle ingin memukulnya sekali lagi. Bisa-bisa nya Andra bercanda dalam keadaan yang serius.
"Kamu salah! " ucap Michelle dengan nada dingin, Andra mengangguk sambil menatap Michelle.
"Maaf ya, Sayang."
"Tau apa kesalahan kenapa?" tanya Michelle sekali lagi, Andra menggeleng.
"Terus kenapa kamu minta maaf? " Michelle geram, sungguh menghadapi Andra sama dengan menghadapi anak kecil yang menyebalkan.
"Kan kamu bilang aku salah. Yaudah aku minta maaf. Sekali lagi maaf ya sayang kalo aku salah, walaupun aku gak tau aku salah apa!" ucap Andra sambil mengangkat dua jari.
"ALANDRAAAAAA!"
"SALAH KAMU TUH KAMU TAWURAN!! "
"Oh iya ya," Andra mengangguk sambil menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal.
Michelle menghela nafas kasar, sabar harus sabar menghadapi Andra yang sangat menyebalkan. Bolehkah Michelle membunuh Andra?.
°°°
Dua hari dimana setelah Michelle memarahi Andra yang tawuran bersama-sama temannya itu. Andra langsung meminta maaf pada Michelle, dia juga mendengarkan omelan dari Michelle, namun dalam hati Andra dia tidak janji tidak akan mengulanginya lagi.
Andra dan Michelle sekarang berada di mobil, mereka baru saja pulang sekolah. Mereka berdua sedang merencanakan untuk date, mengingat besok adalah hari libur.
"Besok jam 9 aku jemput ya! " ucap Andra, Michelle cemberut.
"Telat dikit ya, biasa nya kalo hari libur aku suka nonton drakor sampe malem. Jadi bangun nya suka kesiangan!"
"Oh jadi ini dia alasan kamu waktu itu tengah malem masih online? " Andra melotot.
"Hehe... "
"Jangan sekali-kali lagi, inget kesehatan kamu!"
"Tapi, itu udah jadi rutinitas aku setiap malam libur!"
"Boleh tapi jangan sampai malam!"
"Iss tanggung, biasanya aku maraton sampe habis!"
"Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jangan menyesal setelah datang akibatnya!"
Michelle cemberut, sudahlah berdebat dengan Andra memang tidak ada habisnya. Walaupun yang Andra katakan semuanya benar, tapi masalahnya Michelle suka sangat menyukainya.
"Patuhi atau besok tidak jadi!"
"Hmm."
Tidak ada pembicaraan lagi setelah itu. Andra pokus menyetir mobilnya, mengantar Michelle sampai ke rumahnya. Sedangkan Michelle menatap keluar kesal dengan Andra. Sampai akhirnya suara Michelle memecah keheningan.
"Andra."
"Apa, Yang?" jawab Andra tanpa mengalihkan pandangan.
"Mau minta sesuatu boleh?" tanya Michelle, Andra mengkerutkan dahinya, baru sekarang Michelle meminta sesuatu tapi tidak masalah bagi Andra.
"Boleh, mau apa? "
"Mau-"
"Mau?"
"Mau itu. "
"Mau belanja?"
"Mau putus!"
Ckit...
Andra langsung mengerem mobilnya dengan mendadak, membuka sabuk pengaman nya, lalu menarik tengkuk Michelle ke depan wajah nya.
"Ucapkan sekali lagi!" ucap Andra dengan dingin.
"Mau putus, " lirih Michelle.
Cup...
Andra mencium sekilas bibir Michelle, hanya sekilas, namun terasa lembut bagi Michelle.
"First kiss aku Andra!"
"Siapa suruh mengucapkan kata-kata laknat itu!" ucap Andra menjauhkan diri nya dan kembali memasang sabuk pengaman nya lagi.
"Memang nya kenapa aku gak boleh minta putus sama kamu. Ya terserah aku dong!"
"Boleh putus!" ucap Andra menyeringai Sedangkan Michelle tersenyum sumringah.
"Sekarang kita putus, besok kita nikah!"
Jder...
Sama aja keles, malah lebih parah. Batin Michelle.
"Dengar Michelle aku tidak akan pernah menyakitimu, jadi jangan coba-coba untuk pergi dari hidupku. Aku tidak suka mendengar kata-kata tadi, kecuali kata-kata itu di ucapkan saat kita akan menikah!" ucap Andra dengan tegas.
"Iya aku ngerti!"
"Bagus."
"Bigis."
"Awas aja kau!" Gerutu Michelle, Andra hanya terkekeh.
Beberapa menit kemudian, mobil Andra terparkir di halaman rumah Michelle. Sebelum keluar Michelle pamit terlebih dahulu kepada Andra, Michelle berharap Andra tidak mampir terlebih dahulu, karena kalo Andra mampir seperti biasa dia akan membuat Michelle kewalahan dengan tingkah nya.
"Aku masuk dulu ke rumah ya. Inget kamu jangan nongkrong mulu sama temen-temen kamu, jangan berbuat hal yang aneh!"
"Iya sayang!"
Andra mengusap rambut Michelle dan mencium kening nya. Lalu, Michelle keluar dari mobil Andra dan langsung melambaikan tangan.
"Bye bye !" Lambai Michelle, Andra pun juga ikut melambai.
"HATI-HATI YA, AWAS KAMU KECELAKAAN. SOALNYA KALO KAMU MENINGGAL AKU BAKAL JADIAN SAMA CRIS! " teriak Michelle sambil berlari kedalam rumahnya dan buru-buru menutup pintunya.
"SAYANG AWAS KAMUU!!!! "
BOOM......
TO BE CONTINUE
-
-
-
Jangan lupa Vote dan komen di setiap part nya
-
-
-
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Berandalan
Teen FictionKebanyakan perempuan pasti bermimpi mempunyai pacar tampan, mapan, pintar dan baik. Namun, apa yang di alami Michelle justru berbanding terbalik. Yuk langsung 𝐛𝐚𝐜𝐚 || 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐍𝐓𝐔|| 𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : 𝐅𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚...