Author Pov
Pagi yang cerah menampakan mentari yang bersinar terang , siapa pun akan terganggu dengan cahayanya itu. Namun tidak untuk gadis yang sedang asik bergelut dengan selimut dan kasur empuknya.
Ya gadis itu Jani Dwi Purnomo anak tunggal keluarga Purnomo seorang Pengusaha sukses dan terkenal di dunia.
"Ehhh... udah pagi aja, jam berapa sih ni" gumam Jani sembari merenggangkan otot-ototnya tanpa membuka mata sedikitpun karena masih sangat mengantuk.
"Ahhhhh jam 8,,,, aduh gawat gawat ahhhhhh kenapa pakek acara mimpiin itu lagi sih kan kesiangan jadinya aduhhh" kaget Jani sambil mengomel tak jelas.
Bahkan saking telatnya Jani tak sempat mandi hanya membasuh muka sikat gigi dan memakai pewangi sebanyak mungkin.
Jani menuruni anak tangga sambil memakai sepatu hitam Adidas kesayangannya, untuk saja tak terjatuh, dasar!
Sesampainya Jani di bawah dia berlari menuju dapur mengambil roti dan susu yang sudah tersedia di meja, entah siapa yang punya Jani tak perduli yang terpenting ia mengisi perutnya.
"JANI!!!!! LU MAKAN ROTI GW YA?" Teriak seorang pria berumur 25 tahun itu dengan geram kepada sepupunya itu.
Yudi yang murka dengan tingkah Jani hampir setiap hari mengundang keributan di dapur ruang tengah dan di mana pun jika mereka berdua ketemu. Okelah lupakan Bang Yudi.
Jani Pov
Gw tergesa-gesa menuruni tangga sambil memakai sepatu Adidas kesayangan. Bagaimana tidak hari ini ada ulangan matematika guru sinting bin nyebelin itu, ya gw menyebut pak Agung seperti itu karena gw kesal dengannya, masak telat 5menit tidak diijinkan ikuti pelajaran dan tak boleh ikut ulangan selama sebulan penuh ya nilai ku kosong dong.
Gw mengambil roti dan susu yang sudah tertata rapi di meja makan entah siapa yang membuatnya. Gw makan habis dan gw akhiri dengan meminum susu coklat itu sampai titik darah penghabisan.
Gw dengar teriakan dari Bang Yudi di dapur hahaha pasti roti dan susu itu bang Yudi yang membuatnya, oh ya sedikit cerita itu bukan abang kandung ku (thor udah kasi tau kan, heheh) dia sepupu gw, lebih tepat nya abang sepupu, bang Yudi anak om Irham kakak dari Papa Purnomo yaitu Papa gw.
Yang sedang kuliah di sini dan kebetulan di suruh tinggal di rumah ini. Gw anak tunggal yang kesepian tak punya kakak tak punya adik. Tapi semenjak bang Yudi datang sedikit membuat rame rumah tapi kami ber2 selalu bertengkar, di samping itu gw sangat sayang ke bang Yudi dan dia akan selalu menjaga gw di saat Papa Mama kerja keluar kota.
Sesampai nya gw di parkir sekolah, gw parkir kan motor asal dan berlari menuju ruang kelas, untung saja ruang kelas gw tidak jauh dari parkiran.
"Uhhhh... tarik buang tarik buang" ucap gw dengan mengatur nafas sambil membungkukkan badan dan memegang lutut gw di depan kelas.
"Woy guru sinting tuh mana? Kan janji ulangan sekarang" tanya gw kepada teman terbaik gw, bisa lah di sebut bestie. Gw duduk di sebelahnya.
"Pak Agung gak masuk jan katanya sakit" sahut nya menatap gw.
"Uhhh syukur deh gw kagak kena hukum tu guru sinting" ucap gw bersyukur kepada Tuhan hehee.
Mau kenalan kagak ma bestie gw? Okeh gw kenalin nama nya Santi Ari Purnama dia temen sahabat yang kenal gw dari Tk ampek
sekarang SMA, dia ceria pinter tapi tolil dikit hehehe biar pun begitu gw sayang dia.Gw sering manggil dia ANTI entah anti virus anti narkoba anti cwo anti anti anti deh pokonya. Hehehe.
"Ti anti woy...budek lu" panggil gw ke Anti.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKUT.
Teen Fiction"Bahagia ku cuma kamu mel" Jani. "Hati ku bahagia ku dunia ku jiwa ku cuma kamu jan" Amel. "Takut kehilangan kebahagiaan kalian berdua" AUTHOR.