Terdengar kicauan burung dan sinar matahari mulai menyapa wajah cantik seseorang yang baru bangun dari tidurnya.
"LOH? KOK GUE MASIH DISINI? HARUSNYA KAN GUE UDAH BALIK?" teriak seseorang tersebut saat menyadari jika tak ada perubahan
IYA. Sheilla masih di tubuh Tasya, sama sekali tidak ada yang berubah sedikitpun. Sheilla memeluk lututnya sendiri sambil memikirkan mimpinya semalam.
FLASHBACK MIMPI
"Tasya, gue udah selesain misi lo. Boleh ya gue balik ke tubuh gue?" mohon jiwa Sheilla
"ENGGA! LO JANGAN BALIK DULU, GUE MAU LO HANDLE SEKOLAH GUE! GUE NGGA TERBIASA SAMA LINGKUNGAN BARU" jawab jiwa Tasya dengan nada ngegas.
"SYA! gue udah selesain misi ini, kenapa lo masih ngga mau balik? Gue pengin balik ke tubuh gue hiks" tangis Sheilla
"tapi gue nyaman di tubuh lo, gue ngga mau, 1 minggu lagi ya? Sampai gue yakin" pinta tasya lalu pergi begitu saja.
Flashback stop
"AAAARGHHHH" frustasi Sheilla mengacak rambutnya. Sheilla paling malas dalam hal bersosialisasi, Sheilla takut banyak orang yang tidak menyukainya seperti di kehidupan tubuh aslinya.
Sheilla tidak akan merelakan waktu paginya dengan overthinking, akhirnya ia bergegas bersiap ke sekolah.
Setelah memakai seragamnya secara rapi, kini Sheilla memoleskan sedikit make up tipis di wajahnya, hanya bedak dan pelembab di bibir agar tidak pucat. Setelah dirasa cukup, Sheilla langsung menuruni tangga dan bersiap sarapan.
Di ruang makan sudah ada orang tua Sheilla dan Kak Regan yang akan memulai sesi sarapannya, dengan segera Sheilla duduk di kursi dan memulai sarapan pagi.
"Shei, nanti ke sekolah diantar kakak ya" ucap Regan memecah keheningan.
Sheilla melihat ke arah Regan lalu mengangguk dan kembali melanjutkan sarapan.
"Shei, papah sama mamah ke kantor dulu ya? Sheilla kalau ada apa-apa langsung kasih tau papah, mamah, atau Kak Regan" perintah papah yang juga diberikan anggukan oleh Sheilla.
"mamah sama papah ke kantor dulu yaa, bye" ucap mamah dan papah lalu mengecup kening kedua anaknya.
"dah mah, dah pah, hati-hati di jalan ya" respon Sheilla dan Regan.
Sheilla melanjutkan sarapannya hingga tak tersisa sedikitipun di piring. Regan bangun dari duduknya seraya mengantar Sheilla untuk berangkat sekolah menggunakan mobil sport miliknya.
Sesampainya di sekolah Regan menawarkan diri untuk mengantar Sheilla ke ruang kepala sekolah, namun Sheilla menolak dengan alasan ia bisa melakukannya sendiri.
Untuk pertama kalinya Sheilla menginjakkan kaki di sekolah yang sangat mewah. Di tubuh aslinya Sheilla memiliki social anxiety, hal itu membuat Sheilla terus menundukkan kepalanya saat berjalan di koridor sekolah sambil mencari ruang kepala sekolah.
Bruk
"aaawwwss" rintih Sheilla memegangi lututnya yang terasa perih.
Sheilla menatap seseorang pria di depannya yang sedang menatapnya dengan tajam. Sheilla berusaha melawan social anxiety yang ia miliki, tekadnya kuat agar tidak kembali di bully seperti di sekolah tubuh aslinya.
Sheilla berusaha berdiri dan menatap seseorang itu yang sedang menatapnya dengan sengit.
"MINTA MAAF SEKARANG!" seru orang tersebut dengan nada membentak
"ngga, lo juga salah dalam hal ini, lo yang nabrak gue pas lo lari" jawab Sheilla ikut menatap sinis lawan bicaranya.
"MINTA MAAF SEKARANG!" ulang seseroang itu dengan nada yang lebih tinggi dan tak ingin di bantah.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI! OVER PROTECTIVE?! (END)
Roman pour AdolescentsWALAUPUN UDAH END, HARUS TETAP VOTE DAN RAMAIKAN KOMEN YA! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Namanya Sheilla Alisya. ia tak pernah membayangkan kejadian itu membuatnya harus menjalankan misi agar bisa berpindah ke kehidupannya yang asli. "LO!? KENAPA LO...