TMFL 11 | Bingung

76 13 19
                                    

Playlist : Always, I'll Care - Jeremy Zucker

Happy reading🧡

=====

Nadine menghempaskan tubuhnya di ranjang setelah selesai menggosok gigi dan memakai krim malam di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadine menghempaskan tubuhnya di ranjang setelah selesai menggosok gigi dan memakai krim malam di wajahnya. Hari ini kegiatan di sekolah cukup melelahkan. Mengikuti perlombaan, membersihkan kelas yang super berantakan, ditambah menyusun buku di perpustakaan.

Tangan Nadine menangkup kedua pipinya yang tiba-tiba terasa hangat ketika mengingat kejadian di perpustakaan tadi.

Dia yang sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, akhirnya menangis tersedu-sedu di hadapan Abian.

Bahkan sampai sekarang, Nadine masih dapat merasakan hangatnya berada di dalam dekapan seorang Abian. Mengingat kejadian itu seolah dapat menghadirkan perasaan euforia yang membuat Nadine tak henti-hentinya tersenyum sendiri seperti orang tidak waras.

"Aaaaaa!!!" pekiknya seraya menendang-nendang kakinya ke udara tanpa sebab.

Ting!

Bunyi suara notifikasi itu membuat Nadine kembali ke realita. Gadis itu langsung meraih ponselnya dari atas nakas samping kasurnya. Seketika bibirnya kembali membentuk pola senyum melihat siapa yang mengirim chat singkat itu padanya.

Abian<3<3
Plater luganya udh diganti?

Me:
Udahh

Makasih Abian^^

Abian<3<3
Kejain soal yang gue kasih tadi. Jangan sampai lupa, besok gue periksa

Me:
Siap!! Ini aku lagi mau ngerjain kok heheh

Benar, tadi mereka sempat bertukar nomor ponsel. Mamun Nadine tidak menyangka jika Abian yang lebih dulu yang mengirim chat padanya.

Nadine tidak tahu lagi bagaimana mendeskripsikan rasa bahagianya. Ini seperti mimpi!

Jangan salah, mendapatkan nomor Abian itu adalah impian para kaum hawa di sekolah. Nadine berbangga hati menjadi salah-satu gadis yang beruntung.

Sembari berbaring, Nadine masih membaca chat singkat itu berulang-ulang kali. Mematikan lalu menghidupkan kambali ponselnya, berguling sana-sini hingga tak sadar sudah lima menit berlalu.

"Abian, kamu baik banget sih! 'kan jadinya aku makin suka!" ucap Nadine seraya mengangkat ponselnya tinggi.

"Aduh!" Mendadak ponsel Nadine terlepas dari tangannya dan terjatuh tepat di wajahnya. Huh, sering terjadi.

"Mampus! Kepencet!!"

Nadine sontak bangkit duduk di kasurnya dengan mata membulat lebar. Cepat-cepat ia matikan sambungan teleponnya dengan Abian yang tak sengaja terpencet olehnya.

To My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang