45. Encounter

198 19 5
                                    



Happy Reading ^^



Buru-buru Suryeon membenarkan genggaman ponsel dan memindahkannya ketangan sebelah kiri, tak lupa mengaktifkan mode speaker. Dapat didengar dari seberang sana, terdengar sangat bising nan riuh. Dan itu berhasil membuatnya menjadi cemas dan khawatir. Sekali lagi Suryeon bertanya untuk memastikan jika perkataan lawan bicaranya ini memang sangat menyakinkan.

"Kenapa nggak bisa ikut?"

"Maaf bunda, kakak nggak enak kalo mau nolak. Udah terlanjur ngeiyain." Suara Song Ah dari seberang sana terdengar sangat menyesal dan bersalah.

Suryeon hanya bisa menghembuskan nafasnya dan berdeham singkat. Jika begini dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi memaksa.

"Terus sekarang kakak dimana?"

"Lagi dijalan, mau nyebrang."

"Kalo gitu kakak hati-hati. Pulangnya jangan kemaleman." Pesan Suryeon pasrah sebelum panggilan yang sedang berlangsung ini terputus.

Dari sana, Song Ah mengangguk. "Ya bunda. Bunda juga hati-hati dijalan. Selamat bertemu kembali dirumah."

BIP

Suryeon memasukan ponselnya kedalam tas selempang berwarna hitam yang tersampir dibahunya. Dia melangkah menghampiri Dantae yang sudah menunggu didepan kamar mereka.

"Gimana?" tanya Dantae pada Suryeon yang sudah keluar dan sedang menutup pintu.

Dengan lemah Suryeon menggeleng. "Kakak nggak jadi ikut. Ada janji sama temennya."

Dantae hanya mengangguk mengerti sebagai respon. Tanpa aba-aba mengamit lengan Suryeon untuk digandeng, membawanya turun kebawah menyusul Seok Kyung dan Seok Hoon.

Suryeon dan Dantae dibuat heran, pasalnya saat turun kebawah dia tidak menemukan salah satu dari si kembar. Hanya menemukan Seok Kyung yang sedang santai duduk disofa sambil bermain ponsel.

"Adek, abang dimana?" tanya Dantae, celingak-celinguk mencari Seok Hoon. Perasaan tadi anak itu sudah turun bersama Seok Kyung.

"Ada. Lagi ganti, tadi nggak sengaja jas abang ketumpahan air waktu minum." Jawab Seok Kyung seadanya. Dia berlari kearah Suryeon, mengambil alih tempat Dantae setelah menyingkirkan tangan sang ayah.

"Gimana baju adek bunda?" tanya Seok Kyung riang, meminta pendapat gaun biru laut yang dikenakannya.

Suryeon tersenyum lebar dan mengangkat kedua jempolnya. "Bahkan bunda tadi sempet nggak ngenalin adek. Anaknya siapa sih, cantik sekali." Puji Suryeon tulus.

"Anaknya bunda Shim Suryeon." balas Seok Kyung dengan bangganya.

Dante berdeham, memalingkan wajah kearah lain. "Ayahnya nggak disebutin nih?"

"Ayah siapa?"

Membuat Dantae yang diperlakukan begitu mengerling malas, dan menghembuskan nafas berat. "Untung anak sendiri." Gumamnya sebal.

"Ayah, adek masih bisa denger loh."

"Nggak nanya."

Seok Kyung berdecak. "Ishh..."

"Udah. Ayo berangkat." Sahut Seok Hoon yang sedang menuruni tangga. Dia berjalan menghampiri ketiganya yang sudah bersiap akan keluar penthouse.

Suryeon mendekat, membenarkan jas Seok Hoon yang sedikit berantakan. Lalu menggandeng kedua tangannya anaknya meningalkan Dantae dibelakang yang sudah merutuk tak jelas.

Welcome To Our Life  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang