2 minggu kemudian, aku bersama Takemichi dan Draken mengunjungi Kazutora di Lapas Remaja Tokyo. Kami bertiga duduk berhadapan dengan Kazutora dengan kaca pembatas di depan kami.
"Aku diminta bersiap untuk hukuman 10 tahun penjara." ucap Kazutora membuka pembicaraan.
"Tampaknya terlalu singkat, ya. Aku takkan kabur lagi, ini harus kuhadapi."
"Dialah yang mengajarkanku hal ini, jadi.."
"..aku akan introspeksi diri sepenuhnya kali ini."
"Jangan mati, Kazutora." celetuk Draken.
"Aku paham betul pemikiranmu. Tidak akan kubiarkan kau meminta maaf dengan cara bunuh diri."
"Tapi, selain itu apa yang harus kulakukan? Aku tidak tahu." Kazutora menundukkan kepalanya.
"Ada pesan dari Mikey."
"Mulai kedepannya, kau adalah anggota Touman. Aku memaafkanku." ucap Draken menyampaikan pesan dari Mikey. Mendengar pesan itu membuat Kazutora menangis.
Syukurlah. Dengan Mikey memaafkan Kazutora, berarti pengorbanan Baji tidak sia-sia. Dan Kazutora tidak akan bunuh diri karena merasa bersalah.
Setelah kami keluar dari lapas remaja, kami berjalan pulang bersama. Sekarang mulai masuk musim dingin. Makanya hawa terasa lebih dingin dari sebelumnya.
"Dingin, ya." ucap Draken sambil memeluk dirinya sendiri.
"Sudah masuk musim dingin, sih." celetuk Takemichi.
"Oh iya," tiba-tiba Draken berhenti berjalan dan melihat ke arah kami.
"Ada pesan untukmu juga, Takemitchy."
"Aku?" Takemichi menunjuk dirinya sendiri.
"Karena ada pembahasan penting untukmu pada rapat selanjutnya, jadi pastikan kau menghadiri rapatnya."
Kami kembali berjalan.
"Dia tidak punya pesan untukku?" tanyaku pada Draken.
"Tidak."
Aku menghela nafas.
"Apa kalian belum bicara lagi semenjak hari itu?"
"Belum."
"Jangan-jangan.." celetuk Takemichi.
"..apa kalian bertengkar?"
"Tidak, kok." ucapku malas.
Kami melanjutkan perjalanan pulang menaiki kereta, tanpa membicarakan tentang apapun. Kereta berhenti di stasiun, kami keluar dari pintu kereta bersama-sama.
"Eh, ini.. di Shibuya?" ucapku sambil melihat ke bangunan-bangunan besar di sekitar kami.
"Ya, sebentar lagi sampai di kediamanku. Mampirlah." ucap Draken.
Sampai di sebuah bangunan besar, yang ternyata adalah kediaman Draken. Kami masuk kedalam bangunan dan menaiki lift.
"Enaknya!" pekik Takemichi.
"Enak apanya?"
"Kayak anak kota banget, kan!"
"Ini hanya tempat yang jorok."
Ketika pintu lift terbuka, ternyata ini tempat..
Banyak poster wanita menggunakan pakaian terbuka tertempel di dinding bangunan ini, dan sebuah papan peraturan yang melarang membuat wanita merasa tidak nyaman.
Agak syok, walaupun di tempatku dulu sering melihat wanita berpakaian terbuka. Tapi yang membuatku kaget adalah ini tempat tinggalnya Draken.
"Selamat datang." ucap seorang pria. Di sebelahnya ada wanita "pekerja" sedang mengobrol dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ride or die ; mikey
Fanfiction[ ONGOING ] Gadis kelahiran Amerika-Jepang Tanaka Rei, atau Robyn Ryder adalah seorang CEO perusahaan ternama Gethsemane Co. Setelah kematian sang ibu, ia segera terbang ke Jepang untuk mencari orang yang sudah membunuh ibunya. Sesampainya di Jepang...