《9》

557 69 9
                                    

••••

Pagi ini ChongA berniat mengeluarkan Jaemin dari kurungan Hyunjin. Ia terus berdoa semoga nyawanya tidak hilang.

Melangkah penuh waspada menuju ruangan Jaemin, ChongA tak lupa memberitahu kepada raja Yuta melalui surat yang ia tulis dan dikirim lewat merpati. Dalam lubuk hatinya ChongA sangat takut jika Hyunjin mengetahui rencanaya namun ia juga sudah berjanji pada Jaemin untuk melepaskanya.

Membuka pintu, dapat ChongA lihat Jaemin menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Perlahan ia masuk tak lupa mengunci kembali pintu itu.

"Pangeran Na?" Jaemin menoleh dan tersenyum kecil melihat ChongA.

"Sesuai janji saya. Saya akan membebaskan pangeran Na secepatnya. Dan saya juga sudah memberitahu Yang Mulia Yuta."

Jaemin menatap teduh iris kelam ChongA. Ia sangat beruntung dipertemukan dengan seorang wanita berhati malaikat ini.

"Terima kasih Bibi. Kau sangat baik. Aku berjanji akan mengganti semua jasa yang kau berikan padaku."

ChongA menggeleng pelan, perlahan tangannya mengeluarkan sebuah cutter dan mulai menggoreskan pada tali yang berada ditubuh Jaemin.

"Kau tidak perlu berterima kasih dan mengganti. Saya ikhlas melakukan ini pada pangeran Na. Saya senang bisa membantu."

Semua tali yang terikat sudah terlepas. Jaemin tersenyum lebar dan mendudukkan diri disisi ranjang, namun kepalanya terasa sangat berat dan pening.

"Akh!" Jaemin meremat kuat rambutnya dirasa rasa pusing itu melanda.

ChongA menatap khawatir seraya mengusap kepala Jaemin. "Pangeran? Apa ada yang sakit?"

Jaemin menggeleng lemah. Mungkin ini efek selama kurang lebih 5 hari ia terkurung dengan pola makan dan tidur tidak teratur membuat tubuhnya lemas.

"Aku tidak apa-apa."

"Baiklah. Ayo kita keluar." Bisik ChongA seraya memapah tubuh Jaemin.

••••

Suara adu pedang terdengar di halaman kerajaan Hwang. Seluruh prajurit terkejut melihat pasukan keluarga Lee menyerbu dadakan kawasan mereka.

Jeno memang kemari hanya bersama dengan pasukan. Ia yang meminta agar ayah dan ayah mertuanya tidak ikut, Jeno yakin bisa menangani ini semua sendiri.

Kedua kubu saling berhadapan dimana Jeno dan Hyunjin berdiri di tengah pertarungan sengit masing-masing prajurit.

"Mau apa kau kemari ha?" Tanya Hyunjin remeh seraya mengeluarkan pedangnya.

"Tentu saja membawa calon istriku pulang."

Hyunjin tertawa keras yang hanya didengar oleh keduanya akibat bising gesekan pedang. Hyunjin melangkah mendekat pada Jeno dan berbisik,

"Kau mau membawa pulang barang bekas?"

Jeno mengepalkan kedua tangannya yang berada disamping badan. Terlihat wajahnya hanya datar namun di dalam hatinya ia merasa sangat marah mendengar ucapan si brengsek Hyunjin.

"Apa yang kau maksud barang bekas?" Sebisa mungkin Jeno mengeluarkan nada santainya.

"Tidak mungkin kau tidak tau." Dengan cepat Hyunjin menganyunkan pedangnya menuju leher Jeno yang dibalas dengan elakan.

Jeno menggapai pedangnya yang ia taruh dipunggung. Mengeluarkan pedang itu dengan perlahan menimbulkan suara yang begitu nyaring.

"Omongan busuk sepertimu tidak mungkin bisa dipercaya Hwang." Jeno mengayunkan pedangnya menuju lengan Hyunjin dengan gerakan bak kilatnya.

Karena tidak sempat menghindar, jadilah lengan Hyunjin tergores dan mengeluarkan banyak darah.

"Sialan!" Menatap nyalang Jeno. Mereka pun saling bertarung pedang.

Ditempat yang tidak jauh dari tempat kejadian, Jaemin menatap Jeno yang sangat tangguh bertarung dengan Hyunjin sampai terlalu hanyut menikmati kegagahan Jeno ia tak menyadari bahwa ChongA tengah tersenyum.

"Hei memandang siapa?"

Jaemin menoleh dan terlihat bola matanya bergerak gusar. ChongA hanya terkekeh melihat itu.

"Tidak apa. Pergilah. Temui calonmu. Dan bawa ini." ChongA menyerahkan pedang berukuran sedang dengan warna silver mengkilap.

"Untuk apa?" Tanya Jaemin seraya menerima nya.

"Melindungimu saat kau menemui calonmu dan berjaga-jaga jika pangeran Hwang tiba-tiba menghalangmu."

Sial, Jaemin dibuat merona dengan kata 'calon'

"Yasudah sana cepat pergi." Jaemin mengangguk dan segera berlari kecil meninggalkan ChongA yang kemudian bersembunyi dibalik pilar.

"Semoga kau berhasil nak." Gumam ChongA menatap sendu arah Jaemin.

Ditengah pertarungan sengit Jeno melawan Hyunjin dan para prajuritnya, Jaemin berlari dengan membawa pedang pemberian ChongA.

"JENO!" Teriaknya membuat Jeno dan Hyunjin berhenti seketika dan menoleh kebelakang Hyunjin. Terlihat Jaemin berlari menghampiri mereka-ah ralat menghampiri Jeno.

Dengan cepat Hyunjin berbalik dan menahan tubuh Jaemin yang ingin pergi menuju Jeno. Menaruh pedangnya di leher Jaemin ia menatap Jeno yang tersulut amarah.

"Kenapa kau keluar hm?"

"LEPAS BRENGSEK!" Teriak Jaemin. Seketika ia ingat bahwa ia membawa pedang.

Dengan cepat Jaemin menusukkan pedang itu ke perut Hyunjin karena ada sedikit celah kedua tubuh mereka.

Hyunjin melepas cekalan Jaemin dan menjatuhkan diri. "Sial!" Ucapnya diiringi rintihan.

Tidak tau saja kalau pedang yang dipegang Jaemin sudah dilumuri racun yang bisa membuat kematian dalam kurun waktu 1 jam.

Jeno segera mendekat dan memeluk erat Jaemin hingga pemuda manis itu menjatuhkan pedangnya. "Kau tak apa? Ada yang terluka hm?" Melepaskan pelukan Jeno dengan sigap memeriksa tubuh Jaemin.

Jaemin mengulas senyum tipis dan menggeleng pelan. "Aku tidak apa. Terima kasih sudah menjemputku." 

Tanpa menjawab apapun Jeno segera mengangkat Jaemin kedalam gendongannya. Ia menatap sekitar para prajurit yang masih berupaya mengalahkan pasukan Hwang.

"SEMUANYA BERHENTI!" Teriak Jeno membuat dua kubu prajurit itu terhenti seketika. Para pasukan Hwang terkulai lemas di tanah.

"AKU SUDAH MEMBAWA CALONKU!DAN PRAJURIT LEE, AYO KITA KEMBALI." Setelahmya Jeno berjalan lebih dulu diikuti prajurit Lee di belakang untuk melindungi.

Akhirnya calon pendamping hidup Jeno sudah kembali dan mereka akan mengawali lembar baru.

••••

Dah selesai satu konflik🤡

Enek seng bingung ora cah?
(Ada yang bingung gak guys?)





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prince?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang