Day 7. Surat

5 2 0
                                    

Disclaimer masih sama kek sebelum2nya ;D
.
Btw ini suratnya Ryuu buat langit, masih bersambung dengan day 4.
.


Dari Ryuu Hikaru
Untuk Langit Semesta.

Halo, Kak Langit.

Pertama-tama aku berharap yang amat sangat, semoga surat ini tidak pernah sampai kepadamu. Karena yang hendak kutuliskan hanyalah deretan huruf yang tak pernah kuinginkan. Tak perlu dibaca, apalagi dimaknai.

Tetapi bila matamu sudah membaca kumpulan kalimat ini, itu artinya aku sudah meninggal. Tentang aku yang tidak pernah menjelaskannya padamu, aku ucapkan maaf dan akan menguraikan alasannya di sini. Soal maaf ini terserah padamu, akan memberikannya atau tidak. Karena meski kujelaskan pun, aku masihlah bersalah seba tak pernah memberitahumu dari awal.

Maaf.

Aku meninggal dikarenakan kanker otak. Penyakit ini baru kuketahui menimpa, sekira setahun selepas kuliah. Sedang merajanya rupa-rupanya sudah lama, dan akhir hidupku tiba-tiba sudah ditentukan saja.

Sebaiknya, Kak Langit tak perlu merasa bersalah sebab tak menyadaru. Karena akulah yang terlalu pintar menyembunyikan. Yang salah adalah aku. Maaf..

Aku sendiri tidaklah mengetahui, kenapa diri ini bertindak melo-drama macam tokoh utama di cerita sedih. Alasan tangan ini menuliskan suratpun adalah entah. Sehingga Kak Langit benar waktu kita bertengkar kemarin, dan menuduhku sebagai sinting.

Mungkin karena aku egois, ya? Iya. Pastilah kareba itu. Dari paragraf pertama saja sudah ketahuan, kalau aku jahat bahkan kepada diri sendiri. Tapi biarlah, sudah terlanjur dan aku takut, kalau-kalau kau marah karena aku enggan berobat.

Bukankah berobat itu sia-sia, jika masa kematiankupun sudah tentukan masanya bahkan oleh manusia? Aku ingin bebas, setidaknya di akhir kehidupanku. Sambil menulis ini aku semakin mengerti, kalau aku memang egois tingkat tinggi. Soalnya aku sudah mempertimbangkan perasaanmu, perasaan orang-orang yang ada di sisiku. Tetapi tetap bertindak sebegini.

Apa coba namanya kalau bukan egois? Haha. Pastilah Kak Langit bakalan membenciku, kan?

Namun, aku ingin Kak Langit mengetahui. Bahwa bukannya aku hendak menyakitimu dengan kepergian. Semua-muanya murni disebabkan aku frustrasi gara-gara penyakit ini.

Makanya, aku minta maaf karena kemarin memaksa buat pergi dari rumah. Memutuskan kontrak dengan agensi Caelum secara sepihak. Tidak menghubungimu secara berbulan-bulan, dan menghadiahimu surat kematian aih-alih kepulangan. Aku ingin, tetapi tak mampu. Sebenarnya pula aku berharap, aku bisa bersamamu di saat-saat terakhir.

Tetapi sialnya tidak bisa. Karena kak Langit bakalan menyadari diriku semakin kurus. Karena Kak Langit akan curiga melihat helaian rambutku rontok. Kak Langit akan khawatir. Kak Langit akan repot. Gara-gara adik menyedihkan seperti aku, yang selama ini Kak Langit banggakan.

Saat menulis ini di Rumah Sakitpun aku mati-matian berharap sembuh. Supaya surat ini tidak sampai kepadamu. Bila surat ini datang, itu berarti aku sudah berjuang tetapi tetap tak kuasa. Maafkan karena aku tidak berdaya, ya.

Ryuu Hikaru itu memang tolol, kok.

Maafkan bintang yang pengecut dan egois ini, ya, Kak Langit. Kehilangan satu bintang seharusmya tidak berpengaruh banyak, apalagi kepada langit seluas dan sebaik diriku. Makanya kuharap kak Langit bahagia dan bisa melepasku.

Jika kakak sampai ke sini, aku ingin kakak menjaga kesehatan. Jangan sampai Kak Langit bernasib sama sepertiku, ya. Sakit itu benar-benar sakit dan menyedihkan. Carilah pasangan yang baik, supaya Kak Langit bisa bahagia, dan bisa menceritakan tentang kekonyolanku semasa kecil- atau apapun. Pokoknya ingatlah aku, ya. Egois, memang. Aku sadar makanya terus-terusan bersikap egois.

Lalu terima kasih. Sudah menjadi kakak yang paling baik sedunia. Kaka Langit orang yang baik. Aku menyayangimu. Tindakan egoisku yang ceroboh inipun datang, karena murni tak ingin kau repot mengurusiku.

Maaf ya, kau harus membaca ini setelah aku pergi. Jagalah dirimu baik-baik, di dunia tipu-tipu ini.

Salam sayang selalu.

Dari adik paling bebal,
Ryuu Hikaru

Fin

Oke angst. Masih ada lanjutannya, tapi drafnya hilang heuheu. Saking numpuknya aku udah bingung nyariin- ini aja nyarinya dua hari baru ketemu.

Kenapa ga bikin baru aja?
Feelnya beda, say. Susah bikin yang kayak pertama kali :( Maaf kalau gak bisa full 10 hari ya :")

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Cerita Di NovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang