5. Kunjungan

10.1K 786 277
                                    

Halo guissss, adakah yang masih baca ini?

Lebih mending update 2 hari sekali atau seminggu sekali?

Lebih suka cerita on going atau yang udah end?

Pilih ayam geprek atau nasi padang?

Jangan lupa vote dan komen yaa!🤙🏻

From: bskvob1@gmail.com
To: krisnapramudya@gmail.com

This person has sent a video.

Kalau kamu ingin video ini tidak disebar, bayar 1 Milyar sebagai tebusan.

Setelah itu, Krisna membuka video itu dengan rasa penasaran. Ia terkejut tatkala melihat video dua sejoli yang ditutup matanya sedang bercumbu dengan pakaian dalam saja. Lalu, gerakan pun berganti ke adegan sang puan bersimpuh di depan sang lelaki.

Krisna menggebrak meja, membuat semua yang ada di sana menatap kaget pria itu. "Sialan, video apa ini, hah?" tanyanya, menunjukkan video itu pada Kiara.

"Ada apa, Pa?" tanya Mely seketika panik.

Drrt.

Ponsel Krisna tiba-tiba berbunyi di atas nakas. Getaran tersebut membuatnya mengambil benda pipih tersebut. Di sana tertera nomor tak dikenal. Krisna duga, penelepon ini adalah sang pengancam.

"Keparat! Apa yang kamu inginkan, sialan?" Warna merah padam menyeruak di sekujur wajah Krisna, menandakan bahwa ia sedang marah.

"Waduh, jangan marah-marah, Manusia Tua. Kiara ternyata jago sekali mainnya, Om. Saya jadi ingin lagi menyeret Kiara ke ranjang saya."

"Sialan kamu, Arjuna! Saya akan jebloskan kamu ke penjara!" seru Krisna.

Mendengar nama Arjuna disebut, Avram dan Kiara seketika mendengar baik-baik percakapan itu.

"Wow, Om mau menyeret Kiara juga ke penjara? Kalau Om lupa, dia juga ada di video itu. Selain itu, dia yang memberi syarat pada saya bahwa kami harus menutup mata ketika berhubungan. Saya dan Kiara sama-sama mau, Om."

"Tidak mungkin! Kamu pasti memaksa dia, sehingga dia pasrah dan terpaksa menuruti kamu," sangkalnya.

Arjuna terkekeh sinis. "Memang," katanya. "Oleh karena itu, bayar tebusan ke saya satu miiliar apabila Om tidak ingin video ini tersebar."

"Tidak! Saya tidak akan bayar tebusan itu. Saya laporkan kamu ke polisi."

"Silakan, Om."

Bip.

Setelah itu, Arjuna memutuskan sambungan telepon sepihak.

Krisna berdiri dari tempat duduk, lalu menghampiri Kiara yang duduk di seberang Mely. "Sialan, kamu bodoh sekali, Kiara!"

"Papa ... aku minta maaf ...." Kiara berlirih.

Dengan tatapan tajam, Krisna bertanya, "Jadi, ini penyebab kamu pulang sampai diantar Avram waktu itu?"

"Iya, Pa .... Tapi, Avram gak terlibat di sini, kok." Kiara berusaha melindungi Avram.

Doom (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang