05.

4.5K 501 57
                                    

~🌼~

Haruto secara rutin terus mengunjungi Jeongwoo dan membantu dalam proses kesembuhan mental Jeongwoo. Dan oleh karena itu, Jaehyun meminta pihak kepolisian agar bisa memberi kelonggaran pada Jeongwoo agar bisa melanjutkan perawatan dirumah.

Menurut hukum yang berlaku, barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit (mental illness), tidak dipidana.*

*diatur dalam pasal 41 ayat(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pindana (atau sekarang disebut KUHP)_Indonesia.

Setelah melaksanakan persidangan serta pemeriksaan pada Jeongwoo, ia akhirnya dibebaskan namun tetap diawasi oleh pihak kepolisian karena dikhawatirkan akan melakukan tindakan serupa sebelumnya.

Jaehyun melirik kaca spion mobil yang mengarah ke kursi belakang, memperlihatkan Jeongwoo yang tengah menyandarkan kepalanya pada pundak Haruto. Tidak hanya Jaehyun, Jaehyuk yang sejak tadi juga memperhatikan dua orang dikursi belakang ikut tersenyum mendengar perbincangan random keduanya.

"Pa.." Jaehyun menoleh sekilas kearah belakang saat Jeongwoo memanggilnya. Ada rasa gelenyar aneh bercampur bahagia saat mendengar Jeongwoo memanggilnya demikian setelah sekian lama.

"Apa mendapatkan donor mata sangat sulit?" Pertanyaan Jeongwoo tersebut membuat Haruto terkejut mendengarnya.

Jaehyuk melirik Jeongwoo dari pantulan kaca spion sekilas. "Untuk pacarmu ini?" Godanya.

Haruto gelagapan mendengar hal itu, sementara Jeongwoo dengan semangat mengiyakannya.

"Papa akan menghubungi kenalan dokter Papa dan menanyakan itu padanya nanti. Namun sulit mendapatkan donor dalam waktu singkat. Kita harus menunggu beberapa lama dan melakukan pemeriksaan kecocokan donor dan penerima donor." Terang Jaehyun.

Jeongwoo mangut-mangut mendengarkan penjelasan Jaehyun barusan. Ia lalu menoleh pada Haruto dan membisikkan sesuatu. "Aku akan mengusahakan apapun agar keinginanmu terwujud Ruto-ya.." bisiknya meyakinkan.

Haruto hanya tersenyum mendengar hal itu. Ia mempererat genggaman tangannya pada Jeongwoo dengan ibu jarinya sesekali mengusapi.

Jaehyun membawa Jeongwoo ke salah satu hunian miliknya yang jauh dari pinggiran kota. Disana Jeongwoo akan tinggal bersama Suzui untuk sementara, dan tentu saja beberapa orang yang ditempatkan oleh Jaehyun untuk mengawasi Jeongwoo.

"Jeongwoo.." Suzui menghambur dan memeluk Jeongwoo setibanya mereka disana. "Astaga lihat dirimu! Kau pasti tidak makan dengan baik eum?!" Omelnya setelah melihat pipi tirus Jeongwoo.

Jeongwoo hanya terkikik saat Suzui menjewer telinganya dengan pelan sambil mengomel seperti itu. Sudah lama rasanya ia tidak bertemu dengan Suzui. Suzui sendiri sudah Jeongwoo anggap sebagai orangtuanya juga karena telah merawatnya sejak kecil.

"Ruto kabarmu baik?" Yang ditanya hanya mengangguk singkat sambil tersenyum. Suzui mengernyit melihat perban yang melilit lengan Haruto.

Jaehyun yang melihat arah pandang Suzui lantas merangkulnya dan mengajaknya masuk supaya tidak mencerca dengan banyak pertanyaan.

"Kamar kalian dilantai satu dekat tangga. Papa bilang akan berbahaya jika Ruto ditempatkan dilantai dua." Jelas Jaehyuk.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang