"Di mana kamarku?" Taery tidak berminat ikut campur urusan Yoongi dengan kedua 'kucingnya'. Dia butuh ruang untuk istirahat dan memikirkan apa yang akan dia lakukan kedepannya.
Yoongi diam. Ia mengernyit. Taery ini sedikit unik. Yoongi pikir wanita ini akan meledak-ledak kemarahannya karena merasa dipermainkan. Akan tetapi, wanita yang baru saja menjadi kekasihnya menunjukkan wajah datarnya. Seperti tidak peduli.
Akhirnya Yoongi membuat kedua wanita itu menyingkir dan beranjak mendekat pada Taery setelah membenarkan celananya.
"Kau ingin segera bercinta?" tanya Yoongi.
Taery menatap laki-laki ini heran. Tidak percaya bahwa image dingin dari laki-laki ini ternyata hanya topeng. Mungkin memang benar dia sedikit dingin dan terkesan blak-blakan.Namun,siapa sangka Yoongi menyimpan kebrengsekan yang Taery yakin tidak banyak diketahui orang lain? Bahkan dengan mudahnya kembali mengajak Taery bercinta setelah mempertontonkan adegan tak senonoh di depannya. Antara tidak tahu malu atau memang Yoongi memiliki kepercayaan diri yang tinggi?
Hanya saja Taery juga bukan wanita yang mudah dikendalikan. Yoongi harus tahu bahwa ia tidak akan begitu saja menjadi kucing peliharaan Yoongi.
"Tidak!! Bukan untuk bercinta,Aku ingin tidur lelap. Lelah sekali. Besok harus bekerja. Jadi dimana kamarku?"
Taery terang-terangan menolak. Yoongi sampai menaikkan kedua alisnya."Kau menolakku karena cemburu?" Masih tidak puas, Yoongi kembali melayangkan hipotesa.
Taery terkekeh. "Cemburu? Tidak Yoongi. Lakukan saja apa yang kau inginkan. Sudahlah, cepat tunjukkan kamarku di mana dan segera kembali pada kucing-kucingmu itu. Kasian
sekali. Pasti dia sangat kelaparan. Lihatlah, mereka sudah tidak sabar dikawini!" Taery mengganti mimik wajahnya. Seolah sedih dengan kondisi kedua kucing Yoongi yang
tiba-tiba ditinggal saat birahi.Yoongi sampai nyaris kehabisan kata-kata.
"Kau tidak masalah dengan open relationship?" Sejujurnya telinga Taery pengang. Sudah sangat lelah dan benar-benar ingin segera istirahat. Moodnya buruk. Tapi Yoongi malah menunjukkan rasa penasarannya."Bagaimana ya? Aku sih tidak suka dengan yang seperti itu. Tapi kalau kau mau ya apa boleh buat? Toh aku tidak akan benar-benar menggantungkan hati padamu. Sudah berubah pikiran." Jawaban Taery sedikit tajam.
"Apa maksudmu? Jadi kau tidak ingin bersamaku begitu? Menjalin hubungan denganku? Kita sudah berkencan! Kau ingin putus?" Yoongi jadi cerewet.
Taery tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada Yoongi.
"Aduh jakunmu menggemaskan sekali. Naik turun begitu saat bicara. Cepat bergerak ..."Taery menempelkan tubuhnya, mengusap sesuatu dari balik celana Yoongi sambil menunjukkan smirknya yang seksi.
"... sama seperti benda ini. Keluar masuk, cepat sekali sampai menimbulkan bunyi kecipak."Taery gila. Semenjak break dengan Jimin dia kehilangan kewarasannya. Lebih serampangan, blak-blakan dan begitu berani. Efek patah hati memang menyeramkan.
Meskipun begitu, bukan berarti Taery tidak senang dengan pribadinya yang baru. Justru karena semua luka yang dia dapat, dia mendapat kekuatan untuk membalas menorehkan luka pada mereka yang menyakiti Taery. Kejam memang. Tapi itu harga yang pantas mereka dapatkan dari Taery kan? Tak terkecuali Yoongi.
Yoongi kembali dibuat terkejut. Tingkah Taery ini begitu acak dan sulit ditebak.
"Apa kau mabuk?" tanyanya. Seperti melihat orang lain dalam tubuh Taery."Yoongi, aku sudah lelah sekali. Dimana kamarku?" Taery mengalihkan pembicaraan. Lebih tepatnya dia ingin menyudahi percakapan dengan Yoongi.
Akhirnya laki-laki itu mengalah."Baiklah, ikut aku."
Taery membuntuti sang kekasih menuju sebuah kamar yang luas dan tertata rapih. Seperti sudah disiapkan dari jauh-jauh hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
Fanfiction[ LEBIH BAIK FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] WARNING 21+⚠️⚠️ story dan bahasa Vulgar _________________________________________ Kadang alasan seperti bosan menjadi satu frasa yang digunakan untuk mengakhiri sebuah hubungan. Sama seperti yang dialami Taery...