part 3

0 0 0
                                    

"Kringg..kringg" ponsel Haira berdering..

Gadis yang masih sibuk memainkan laptopnya itu terperanjat dari kasur, kebetulan hari ini sebelas hari sebelum wisuda. Siswa-siswi boarding school itu sudah dalam keadaan bebas.

"selamat pagi, hari yang indah di singapore ditemani 5 adik kecil".

Melihat pesan itu tentu saja membuat haira lagi-lagi tersenyum hanya dengan membaca satu kalimat bernomorkan asing itu.

"selamat pagi, mentari masih indah dengan 11 halaman yang tersisa hehe" balasku dengan cepat.

"baiklah lanjutkan aktifitasmu, sepertinya sangat sulit untuk mengirim pesan. Kau tahu menjaga 5 orang adik yang masih kecil itu ternyata sangat susah. Terlebih lagi aku bukan perempuan" balas lelaki berparas tampan itu dari kejauhan.

Memang adiknya yang berjarak usia dekat itu ada 5 orang satu perempuan berusia 7 tahun, 2 perempuan kembar berusia 5 tahun, adik laki-laki berusia 4 tahun dan yang terakhir si bungsu laki-laki berusia 2 tahun. Bersama bunda dan kakaknya, Skandar bermain dengan 5 orang adiknya tanpa ada pengasuh anak.

"nikmati masa-masa itu! Jika aku ada disana mungkin aku bisa membantu. Maaf, tawaranmu waktu itu untuk ke singapore aku tolak karena harus bersiap ke Kanada."jawab haira yang sedikit menyesal, karena seandainya keberangkatannya ke Kanada bisa di undur beberapa hari mungkin ia masih bisa berlibur dengan adik-adiknya yang lucu.

"tak apalah, nikmati studymu disana. Jika ayah mengizinkan mungkin aku bisa kuliah di Kanada. Aku akan sedikit membujuknya, karena ia ingin aku dan Racquel untuk kuliah di Adelaide"

Mendengarnya membuatku sesak, kenapa harus Racquel dan Racquel lagi ? sudah tiga tahun aku berusaha menahan menggabungkan dua nama itu ya namamu dan Racquel. Aku benci mendengarnya. Bisakah hanya untuk kali ini karena ku kira segalanya telah berakhir. Aku tahu Racquel memang anak yang baik, dia menutupi rasa sukanya padamu ketika ku katakan padamu aku menyukaimu sebelum ia masuk boarding school. Tapi apa yang harus ku lakukan? Jika ayahmu saja sangat menyukainya, kau pun yah kau juga mengaguminya lalu apa yang harus kutunggu lagi.

Apalagi berada jauh darimu. Aku tak bisa, sedangkan kau masih di australia bersamanya sedangkan aku di kanada mana mungkin aku tak bisa mengkhawatirkan kalian, aku takut. Bisa kah kau mengerti seberapa dalam aku mencintaimu.

Melihat pesan itu yah kata-kata sederhana yang mungkin tak berarti apa-apa dimatanya, namun tidak di mataku. Rasa rinduku padanya berubah, berubah menjadi rasa takut. Aku hanya mengakhiri pesannya dengan sebuah tanda senyum. Sebenarnya banyak yang ingin aku katakan padanya, namun semuanya hilang. "Semuanya hilang di fikiranku skan"

₩₩₩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang