Tatapan mata yang begitu tajam begitu mendominasi seorang dengan blazer hitam dan celana panjang. Tangannya bertautan tanpa disadarinya meski dia berdiri agak jauh dari bangku tempat orang itu duduk. Wanita berambut blonde itu akhirnya menjabat tangan seorang yang murid murid sering panggil kepala sekolah. Menandakan jika perbincangan mereka telah usai.
Lee Haemin, atau teman teman dan orang terdekatnya memanggilnya dengan Emma tampak berjalan mengekori wanita tadi. Dia segera duduk disamping ibunya yang sudah terlebih dahulu masuk di kursi kemudi.
Emma menundukan kepalanya melihat ibunya yang terlihat sangat frustasi. Tapi sungguh, dia tidak bisa berdiam diri jika ada orang yang menjelekkan dirinya atau keluarganya.
"Eomma benar benar lelah, menasehatimu"
"Aku tidak bisa terus diam eomma, mereka menuduh Minju dan Jihye eomma yang tidak tidak"
Chaeyeon memejamkan matanya, sifat Emma memang sangat mirip dengannya. Jika ada seseorang yang mengusik maka tidak segan segan dibalas.
Dia segera melajukan mobilnya keluar dari area sekolah. Ini memang masih jam masuk sekolah, tapi karena anaknya mendapat hukuman Emma jadi harus pulang lebih awal.Didalam mobil hening, keduanya sedang menstabilkan emosi masing masing.
Emma memutuskan pandangannya yang awalnya melihat jalan menjadi menatap Chaeyeon saat ponselnya berdering."Ibumu"
Emma tersenyum mendengar ucapan Chaeyeon. Chaeyeon segera mengangkat panggilan dari Noze dan mengaktifkan loudspeaker nya.
"Hallo Chaeyeon"
"Anyeong Noze ah"
"Anak anak baik baik saja?"
Chaeyeon melirik ke samping, memperhatikan wajah gembira Emma.
"Ya mereka baik, hanya saja aku harus ke sekolah lagi hari ini"
"Omo, apa Haemin melakukan kesalahan lagi"
Baru saja ingin menjawab, ponselnya sudah terlebih dahulu direbut oleh Emma. Chaeyeon mengerutkan keningnya karena Emma mematikan loudspeaker nya, dia tak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh ibu dan anak itu.
"Hallo eomma"
"Kau membuat masalah hmm"
"Aku senang melakukannya" Emma tertawa kecil karena ucapannya.
"Jangan seperti itu Haemin ah, eomma mu jadi harus dipanggil ke sekolah"
"Aku tidak bisa diam saja Noze eomma"
"Arra eomma mengerti, kau memang benar benar duplikatnya"
"Bagaimana kabar Minju" lanjut Noze"Baik,i dia sangat merindukan eomma, Noze eomma kapan datang?"
Tidak ada jawaban diseberang nya, Emma memperhatikan layar ponsel Chaeyeon. Sambungannya masih terhubung tapi kenapa ibunya tak berbicara.
"Eomma? Hallo, eomma janji akan datang kan?"
"Akan eomma usahakan. Sekarang berikan ponselnya pada ibumu, eomma ingin bicara"
Emma menyodorkan ponselnya pada Chaeyeon, dia segera menerimanya dan tanpa sadar jempolnya menekan tombol loudspeaker tanpa sepengetahuan nya.
"Ya Noze"
"Jaga anak anak dengan baik, aku mencintaimu"
Chaeyeon bergerak gugup karena suara Noze terdengar jelas, dia bahkan mendengar suara cekikikan Emma disebelahnya.