"BRO! EH?"
"Ck, ngapain lo kesini?" tanya Varo dengan nada kesal.
Ilham telah mengganggu acara romantisnya dengan Sheilla.
"engga bro, gue tadi cuma mau liat kondisi lo aja, tapi entar aja deh, lo lanjut lagi aja" jawab Ilham lalu pergi begitu saja
"Ck ganggu aja" gumam Varo sangat pelan
"Apa? Kenapa?" tanya Sheilla yang ternyata mendengar samar gumanan Varo.
"Lo jadi ambil bekal?" tanya Varo mengalihkan topik pembicaraan.
"Nih" ucap Sheilla mengangkat bekalnya lalu membuka kotak bekal tersebut.
Sheilla mengambil sendok lalu menyuruh Varo untuk membuka mulutnya. Iya, Sheilla menyuapi Varo. Dengan telaten Sheilla menyuapkan isi kotak bekalnya untuk Varo hingga tidak tersisa sedikitpun.
Usai makan, Varo meneguk sebotol air putih yang sudah di siapkan di UKS. Varo menatap netra Sheilla dengan sayu, ingin rasanya menarik gadis itu kembali ke dalam pelukanya, namun Varo memilih mengurungkan niatnya.
"Lo istirahat aja, gue mau ke kelas" ucap Sheilla sambil membereskan kotak makannya.
"Jangan, lo ikut gue aja sekarang" jawab Varo bangkit dari tidurnya, lalu menarik tangan Sheilla menuju parkiran mobil.
"Eh, lo mau bawa gue kemana? Emang lo udah sembuh?" tanya Sheilla dengan langkah yang tergesa-gesa
"Ck, diam aja, lo nurut aja sama gue" jawab Varo membukakan pintu mobil untuk Sheilla.
Sheilla memandang wajah Varo lalu menggelengkan kepalanya dengan ragu.
"Gue udah bilang ke bokap lo, cepet naik" ucap Varo mendorong pelan tubuh Sheilla.
Setelah itu Varo menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah. Bahkan sangat mudah bagi Varo untuk bernegosiasi dengan satpam sekolah. Hanya dengan sekali klakson, gerbang sekolah sudah di buka oleh pak satpam.
Kini Sheilla menatap heran tubuh Varo yang terus fokus menyetir. Sheilla juga menatap asing jalan yang ia lewati. Perlahan rasa kantuk datang menyerang mata Sheilla, dan dalam hitungan menit Sheilla tertidur.
Sesampainya di tujuan, Varo menatap wajah Sheilla yang sangat tenang, dan sangat cantik menurutnya. Perlahan Varo menggendong tubuh Sheilla dan menaruhnya di atas tempat tidur. Iya, sekarang mereka berada di rumah Varo.
Varo menyelimuti Sheilla lalu mengecup singkat dahi Sheilla, menyalakan AC di kamarnya dan bergegas ke kamar mandi untuk mengganti seragamnya yang kotor terkena darah mimisan.
Sheilla mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam rentina. Perlahan Sheilla mengamati sebuah kamar yang begitu asing, namun semua interior bahkan warna cat temboknya sangat Sheilla sukai.
Sadar dari kekagumannya, Sheilla sadar jika saat ini ia pasti sedang di kamar Varo karna sebelumnya ia sedang bersama Varo. Namun pertanyaanya dimana Varo saat ini?
"Varo?" panggil Sheilla bangkit dari tempat tidur
Varo yang merasa di panggil lalu keluar dari kamar mandi menggunakan kaos santai dan celana pendek selutut.
"Udah bangun?" tanya Varo berjalan ke arah Sheilla.
"Lo mau ngapain?" panik Sheilla saat melihat Varo terus mendekatinya sampai langkah Sheilla menempel dengan tembok.
"Bercanda kali" ucap Varo lalu sedikit tertawa melihat wajah Sheilla yang sudah memerah dan ketakutan.
"NGGA LUCU!" jawab Sheilla kesal lalu berjalan ke arah pintu dan keluar dari kamar Varo.
"Lo mau kemana? Sini aja, nanti gue anter pulang" kata Varo sambil mengejar langkah Sheilla yang lumayan jauh di depannya.
"GUE MAU PULANG!" teriak Sheilla tanpa memperdulikan Varo yang mengejarnya dengan susah payah.
"Shei.... Tunggu.. Awsh" rintih Varo memegangi kepalanya yang terasa pusing, satu tangannya menadahi cairan kental berwarna merah yang kembali keluar dari lubang hidungnya.
"VARO!" pekik Sheilla segera menahan tubuh Varo yang mulai kehilangan keseimbangan.
'Bruk' tubuh Varo terjatuh tepat di dalam pelukan Sheilla.
Sheilla berteriak sekuat tenaga, entah ada manusia selain mereka atau tidak di rumah Varo yang terlihat sangat sepi dan besar. Tak lama kemudian ada dua orang yang diyakin Sheilla sebagai pembantu dan supir di rumah Varo datang menghampiri Sheilla dengab wajah yang panik.
"DEN VARO ADUHH" teriak pembantu wanita.
"CEPET ATUH MANG, BAWA KE RUMAH SAKIT!" lanjut pembantu itu menyuruh supir.
Sheilla membantu Varo, tangan Varo masih setia memegang erat tangan Sheilla, hal itu meyakinkan Sheilla bahwa Varo belum sepenuhnya pingsan.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit tangan kiri Sheilla terus mengusap rambut Varo, dan tangan kanan Sheilla masih terus Varo genggan dengan erat.
"Varo kamu bertahan ya, kamu pasti kuat" ucap Sheilla terus mengusap rambut Varo dengan lembut.
Sesampainya di rumah sakit, Varo segera di tangani oleh dokter. Sedangkan Sheilla dan si supir menunggu Varo di ruang tunggu.
"Neng ini pacarnya Den Varo ya?" tanya pak supir.
Sheilla hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu matanya beralih menatap dengan serius wajah sang supir.
"Pak, sebenarny Varo sakit apa si?" tanya Sheilla mengusap kasar wajahnya.
"Den Varo memang sudah biasa seperti itu non, biasanya karna terlalu lelah, atau faktor lainnya" jawab supir itu.
"Dia ngga sakit yang parah kan pak?" tanya Sheilla dengan wajah cemas.
"Engga neng, pasti neng udah tau tentang rahasia Den Varo kan?" tanya si supir lalu tersenyum tulus.
Sheilla menggeleng, seketika si supir memudarkan senyumnya.
"Den Varo itu punya kelebihan.... " kata supir terputus saat tiba-tiba dokter keluar dari ruangan pemeriksaan Varo.
"Apa ada keluarga pasien disini?" tanya dokter tersebut.
"Saya supirnya dan dia pacarnya, orang tuanya sedang sibuk" jawab supir tersebut.
"Jadi begini, kondisi pasien sementara perlu rawat inap dan hanya perlu istirahat total, pastikan jangan sampai telat makan dan minum obat" jawab dokter lalu pamit pergi ke ruangnnya.
Sheilla bernafas lega setelah mendengar penjelasan dokter. Lalu mengabari Kak Regan jika dirinya sedang di rumah sakit untuk menjaga Varo sementara.
Sheilla memasuki ruangan tersebut, terlihat Varo yang sedang terbaring lemas dengan infus yang menempel di salah satu punggung tangannya.
Sheilla duduk di samping brankar Varo, memandangi garis wajah Varo yang sempurna, rahang yang tegas, dan bibir yang pucat.
"Cepat sembuh, gue rindu" kata Sheilla tanpa sadar.
Hai Readers!
Apa kabar?
Maaf ya aku baru sempat up, ini juga dadakan banget ngetiknya. Oiya kalau nanti aku nulis cerita buat part selanjutnya udah selesai, aku bakal double up. Tapi ngga janji ya!
Terimakasih juga yang udah baca cerita gaje hasil imajinasiku....
Jangan lupa vote dan komen ya!
Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI! OVER PROTECTIVE?! (END)
Dla nastolatkówWALAUPUN UDAH END, HARUS TETAP VOTE DAN RAMAIKAN KOMEN YA! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Namanya Sheilla Alisya. ia tak pernah membayangkan kejadian itu membuatnya harus menjalankan misi agar bisa berpindah ke kehidupannya yang asli. "LO!? KENAPA LO...