Chloe meremas ujung gaunnya. Matanya menatap tak sabar gerbang pintu istana.
Sebelumnya, rose mengatakan pada Chloe bahwa raja dan pangeran akan segera sampai di istana.
Tak lama kemudian Chloe melihat perlahan pintu gerbang istana yang di buka. Dari kejauhan ia bisa melihat rombongan berkuda yang perlahan masuk kedalam istana. Ia bisa melihat wajah ayah dan kakaknya disana.
Chloe tersenyum lebar menatap kepada ayah dan kakaknya, tangannya melambai meminta mereka cepat cepat menemui Chloe.
"Ayah, kakak cepat kesini, aku sangat merindukan kalian"
Davis dan Ainsten tersenyum. Melihat Chloe tersenyum lebar seperti itu adalah kehangatan dan kebahagiaan untuk mereka.
Ainsten turun dari kudanya. Ia memeluk Chloe dan dibalas Chloe lebih erat.
"Apa ini? Kamu benar benar merindukan kakak?"
Chloe terkekeh menatap kakaknya, yang tengah heran dengan tingkah Chloe sekarang. Pelukan tersebut benar benar sangat erat dan tidak seperti biasanya.
"Bukankah aku sudah bilang kak! Aku benar benar rindu Kakak"
Chloe mengerucutkan bibirnya menatap Ainsten. Membuat Ainsten tertawa kecil melihat tingkah adik kecilnya. Ainsten mengelus rambut Chloe dengan sayang.
"Apa kamu tidak akan menyambut ayah Chloe?"
Chloe tertawa sambil bergerak memeluk ayahnya. Beban Chloe sedikit terangkat sekarang. Melihat ayah dan kakaknya yang baik baik saja seperti ini benar benar mendamaikan hati Chloe.
"Ayah, aku benar benar merindukan ayah tau. Apa ayah tidak merindukan ku? Kenapa lama sekali di Kraizen?"
Chloe melepaskan pelukan dengan ayahnya, menatap Davis yang kini melihatnya dengan senyuman sayang.
"Mana mungkin tidak rindu Chloe. Kamu tau seberapa besar ayah sangat menyayangi mu."
Davis mengelus puncak kepala Chloe , mengecup kening Chloe dengan lembut. Ia menuntun Chloe dan Ainsten masuk kedalam istana karena udara yang semakin dingin diluar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Chloe, sebentar lagi ada pesta kedewasaan mu. Apa ada yang kamu inginkan di pesta itu? Ayah akan menyiapkan nya dengan meriah"
Chloe melihat ayahnya lamat-lamat, mereka sedang minum teh berdua saat ini. Ia sebenarnya hampir melupakan tentang pesta kedewasaan nya. Di setiap kerajaan pesta kedewasaan adalah hal yang sangat lumrah.
Setiap putri atau pangeran kerajaan yang telah genap berusia 17 tahun akan mengadakan pesta kedewasaan besar besaran dan akan mengundang banyak bangsawan lainnya.
Ini dianggap penting karena merupakan arti bahwa putri atau pangeran telah memasuki umur yang cukup untuk melakukan pertunangan dan kemudian melangkah pada jenjang pernikahan. Dan biasanya setelah pesta kedewasaan pula, banyak surat lamaran yang akan datang pada putri kerajaan. Juga beberapa pada pangeran kerajaan.
Chloe menghela nafas pelan, ia ingat kira kira 1 bulan sebelum pesta kedewasaan nya berlangsung, saat itulah dimana ia bertemu dengan Aland. Dan jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Aland datang mewakili Raja Kraizen saat itu untuk membahas kerja sama dan kemudian berkenalan dengannya. Dan itulah awal dari kegilaan Chloe pada aland. Memikirkan dirinya yang dulu saja sungguh membuat Chloe merinding.
Jika dihitung hitung maka kemungkinan ia akan bertemu dengan Aland adalah sekitar 2 bulan lagi.
"Ayah apakah ayah benar benar akan melakukan kerja sama bisnis dengan kerajaan Kraizen?"
Tidak menjawab pertanyaan ayahnya, Chloe membuka topik baru sambil menyeruput tehnya.
"Kamu tertarik dengan bisnis Chloe? Tidak biasanya menanyakan hal seperti ini."
Davis tersenyum lembut menatap Chloe. Ia melanjutkan bicaranya lagi.
"Sepertinya akan bagus Chloe. Kerja sama ini akan sangat menguntungkan kita. Ayah telah merencanakan nya matang matang."Chloe menatap cangkir tehnya. Berusaha berpikir mengenai bisnis ayahnya di masa lalu.
Ia tahu, kerja sama bisnis ini memang akan menguntungkan kerajaan Graysian, tapi itu hanya awalnya. Chloe ingat bahwa nantinya banyak pihak yang akan campur tangan dan membuat keadaan saat itu menjadi rumit.
Uang memang benar benar segalanya. Semua orang ingin memiliki uang yang banyak. Setelah konflik tersebut, kerja sama tersebut dihentikan secara sepihak dan akhirnya merugikan kerajaan nya.
"Ayah, bagaimana jika bekerja sama saja dengan kerajaan Veizen?"
Davis menatap Chloe heran, berfikir Chloe yang memang tertarik dengan dunia bisnis.
"Veizen? Kenapa ayah harus bekerja sama dengan mereka? Itu kerajaan kecil chloe, Kalaupun menghasilkan keuntungan namun tidak akan sebesar jika bekerja sama dengan kerajaan Kraizen."
Chloe tersenyum menatap ayahnya, ia kembali menyeruput tehnya.
Dimasa lalu, Veizen adalah kerajaan kecil. Sangat kecil dan membuat kerajaan besar tidak ingin bekerja sama dengan mereka. Tapi kerajaan tetangga, Queinzen menandatangani kerja sama tambang dengan kerajaan Veizen.
Saat itu ramai sekali dibicarakan. Bahwa tanah Veizen adalah ladang emas. Dan kemudian Veizen menjadi kerajaan makmur dan tentu saja Queinzen pun menjadi lebih makmur lagi, mengalahkan Graysian saat itu.
"Ayah, apa ayah tau kalau kerajaan Veizen itu sangat diberkahi tuhan?"
Davis mengerutkan keningnya tidak mengerti ucapan Chloe.
"Ayah tidak mengerti maksud ucapanmu Chloe.""Ayah, kerajaan Veizen itu ladang emas. Tanahnya berlimpah dengan emas dan tambang."
Dahi sang raja berkerut bingung.
"Kamu mendapatkan informasi tersebut dari mana Chloe?"Chloe kembali menatap ayahnya dan tersenyum lebih lebar dari sebelumnya. "Ayah, itu rahasia. Tapi ayah cobalah mengunjungi Veizen dan melihat nya langsung. Aku tidak berbohong"
Jika rencana nya ini berhasil, maka chloe tidak akan bertemu dengan Aland dan menjadi gila akan Aland. Ini seperti mendayung dua hal sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chloe (The Antagonist Princess)
FantasíaFOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA🥰 karna tak kenal maka tak sayang ehe >< WARNING : KALAU GASUKA JANGAN DIBACA Sinopsis: Chloe, Seorang putri Kerajaan Graysian yang terkenal memiliki sikap yang sangat buruk. Bahkan hampir semua orang percaya kalau...