22. Ajang Pemilihan Permaisuri

3.9K 516 30
                                    

Jangan lupa untuk selalu vote and coment!
Happy reading readers termwah!

Baca cerita ini sambil dengerin lagu
We Go Up by NCT Dream

👑👑👑

Sinar mentari pagi sudah menyinari bumi. Menghantarkan rasa hangat kepada orang-orang yang telah berkumpul di ruang pertemuan istana. Hari ini adalah pembukaan dari ajang pemilihan permaisuri. Jadi keenam nona sudah berada ditempat dengan riasan yang sangat indah agar tidak mempermalukan nama baik keluarga mereka.

Yang Mulia Raja Williams Lodge sudah duduk disinggasananya bersama dengan Ratu Alcena Lodge. Sedangkan Ibu Suri Helena juga duduk disinggasananya yang terpisah oleh raja. Sedangkan para selir berada dibawah tingkatan dari mereka.

Kelima pangeran berhadapan dengan keenam nona dari bangsawan yang berbeda-beda.

"Kali ini ajang pemilihan permaisuri telah dibuka kembali. Aku harap para nona bisa mengikuti ajang pemilihan permaisuri ini sampai selesai," ucap ibu suri. Ia menatap satu persatu peserta yang mengikuti ajang pemilihan permaisuri. Dimulai dari Flora, Evelin, Ivory, Arline, Ella, dan Adele. Lalu bola matanya kembali menatap Evelin. "Nona Evelin bagaimana kabarmu?" tanyanya dengan suara lembut.

Evelin menggunakan sebuah gaun berwarna peach dengan sebuah tusuk rambut yang berhiasakan bunga sakura. Kulit putih susunya begitu indah. Wajahnya nampak berseri-seri. Ia menampilkan senyum kecilnya. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpukau.
"Aku baik-baik saja ibu suri," balasnya. "Rubah tua ini, aku harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya ia rencanakan," batin gadis itu.

Helena tersenyum.
"Jika ada masalah yang menganggumu, katakanlah kepadaku,"

"Terima kasih atas kemuliaan ibu suri," Evelin menudukkan badannya.

Raja Williams berdiri dari singasananya. Pria itu walaupun sudah berkepala empat namun auranya benar-benar mengesankan. Siapapun yang berhadapan dengannya pasti akan berinisiatif untuk menghormatinya
"Terima kasih untuk Putri Ivory, Putri Arline, dan Putri Ella yang telah datang ke kerajaan ini untuk mengikuti ajang pemilihan permaisuri," katanya dengan aura bangsawan.

Ketiga putri yang disebutkan oleh raja menundukkan badannya.
"Sebuah kehormatan untuk kami bisa mengikuti ajang ini," ucap mereka bersamaan.

"Untuk pembukaan ajang pemilihan permaisuri, kalian berenam bebas berjalan-jalan di istana ini maupun diluar istana agar bisa mengenal kerajaan ini dengan baik. Akan tetapi kalian harus selalu waspada karena musuh ada dimana-mana. Kalian diberikan kesempatan untuk pergi dengan kelima pangeran. Pangeran boleh memilih nona mana yang akan kalian ajak pergi. Tapi ini tak semudah yang kalian pikirkan, para nona harus menyiapkan sesuatu untuk dipertunjukkan setelah acara jamuan nanti malam di depan para rakyat. Pastikan kalian semua tidak mengecewakan raja maupun rakyat," Alcena menjelaskan misi pertama yang harus dilakukan oleh para nona.

Para nona menundukkan badannya.
"Kami pasti tidak akan mengecewakan raja dan rakyat," ucap mereka bersama.

Evelin dengan malas mengucapkan hal itu. Ia harus bersandiwara seperti sedang acting saja.

"Aku tidak akan mengganggu pangeran dalam memilih nona mana yang ingin mereka pilih," kata sang raja. Ia keluar dari ruangan pertemuan bersama Ibu Suri Helena dan Ratu Alcena.

Semua orang yang berada ditempat itu berdiri memberikan hormat.

"Raja ini benar-benar sangat dewasa. Jika saja dia belum memiliki istri maka aku ingin menjadi pendampingnya," batin Evelin terus mengamati Raja Williams yang berjalan berdampingan dengan Ratu Alcena.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang